part 11

126 17 1
                                    

Decitan pintu pun berbunyi. Orang tuanya melihat kehadiran zero yang mendengarkan percakapan mereka.

"Zero, kemari..."
"Apa kau mendengarkan percakapan kami" ucap wanita itu

Zero pun mengangguk mengiyakan pertanyaan orang tuanya

"Baguslah, kau sudah tau sekarang. Kau tidak ingin kalau kita Hidup sengsara kan"

Zero menggeleng artinya. Ia tidak ingin hidup sengsara

"Bagus...,  itu artinya dia menyetujui kita. Lihat kan andrew"

"Baiklah kita akan menjodohkan sonia dengan zero" ucap pria itu

Aku tak menyangka orang tuaku mengorbankan perasaanku tanpa sempat aku berbicara. Batin zero

Tanpa zero sadari. Perasaan fero lah yang lebih tertusuk. Karena zero dan sonialah yang dijodohkan.

Orang tua sonia dan zero pun memutuskan untuk meresmikan pertunangan mereka pada saat di pertengahan sma mereka nanti.

Hingga saat ini. Zero ragu perasaanya terhadap sonia. Dia melakukan ini hanya karna dorongan orang tuanya.

Flashback off

***

Keesokan harinya...
Elvira berada di tengah kantin dia berjalan kearah meja zero. Dia mengayunkan tanganya sambil tersenyum
"Makasih ya, udah nganterin gue pulang"

Niat Elvira hanyalah ingin mengucapkan terima kasih tanpa bermaksud lain. Telinga sonia memanas dan wajahnya pun memerah. Dia mengeluarkan asap dari hidungnya, bak banteng. nggak kok author becanda. Nggak sampe keluar asep he he...

"APAA?? Lo pulang bareng sama dia"
ucap sonia menatap zero tajam.

"Gue bisa jelasin ini son"
"Kemarin itu gue tau. Kalo dia yang ngelaporin gue ke bk---"

"tapi, gak sampe lo anterin juga. kerumah kan." ketus sonia. dia menarik nafas dalam dalam
"Gue gak nyangka, kalo lo bisa suka sama dia karna perubahan dia yang sekarang"

Seperti biasa mereka sekarang menjadi pusat perhatian.

"Son lo nggak percaya sama gue"
Zero langsung menarik kera baju elvira
"Gue nganterin lo pulang. Bukan berarti gue suka sama lo. Iya penampilan lo berubah sekarang. Tapi Inget gue benci gadis bego kaya elo"

"Lo ngatain gue bego. Tapi nyatanya lo juga bego" ucap elvira menusuk

Zero langsung mendorong tubuh elvira. Dan dia jatuh tersungkur ke lantai.

"Ayo pergi... Aku percaya sama kamu" ucap sonia menarik tangan zero.

Dengkul elvira memar membiru karena terbentur lantai. Dia berada di uks sekarang ditemani cindy teman sebangkunya.

"Tok...tok... gue nyari in lo ternyata disini." Ucap kevin sembari memegang buku.
"Kayaknya, lo gak sehat. Ya udah hari ini libur belajarnya"

"Eh tunggu-tunggu... kita belajar disini" ucap elvira.

"Lo yakin? Biasanya lo seneng kalo diliburin"

"Gue balik ya"
Ucap cindy sembari meninggalkan uks.

Kevin semakin dekat dengan elvira sekarang. Karna setiap harinya mereka belajar bersama.

Elvira tidak fokus belajar sekarang. Itu hal yang sudah biasa. Tapi ini Bukan karena kevin berada di dekatnya. Tapi wajah zero lah yang terngiang di pikiranya karena kejadian di kantin tadi.

"Arghhh" elvira meringgis menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Lo kenapa?" Ucap kevin

"Ga papa,kok"

Mr.bad Boy Or Mr.perfect? ( Annoying Or Ice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang