part 6

142 32 1
                                    

Elvira pun mendengus kesal
"Shitt, cepet banget jalan nya!"

Aku pun merasa ada seseorang yang menarik pergelangan tangan ku dengan kasar.

Elvira terkejut melihat kearah orang yang menarik tanganya. dia bukan kevin ataupun dimas melainkan orang brengsek yang telah menyebabkan kekacauan dilapangan tadi.

Zero si bad boy gila, mencengkram tangan elvira dengan sangat kuat.

"E loo? Lepasin tangan gue" sontak elvira melepaskan tanganya sendiri dari zero si bad boy itu.

"Lo ngapain! lewat depan kelas gue" ketus zero penuh penekanan

"Terserah gue dong mau lewat mana kaki kaki gue". Balas elvira

"Lo lagi ngebuntuti kevin? Jangan ngarep! mending lo mundur deh, cewek yang cantik, fashionable dan pinter aja, dia gak tertarik. apa lagi lo yang gak sebanding dengan yang lainnya"cibir zero merendahkanya

Teman temannya yang ada di depan kelas pun tertawa terbahak bahak, bak zero sedang stand up comedy sekarang.

Aku pun tertohok dan sakit hati mendengarnya, aku hanya bisa terdiam dan menatapnya penuh emosi. Lalu aku pergi dari hadapannya, dari pada harus meladeninya.

Elvira benar benar sakit hati mendengar perkataan zero si bad boy gila yang tidak berperikemanusiaan itu.

***

Elvira menatap langit langit kamarnya.
Di benaknya selalu terngiang perkataan zero tadi.

Lalu dia tergerak mengambil laptopnya dan mengetikan di keyboardnya 'cara menjadi fashionable'.

Entah apa yang membuatnya tergerak berpikir seperti ini.
Elvira pun melihat langkah langkahnya dengan sangat cermat. hingga elvira terlelap tidur.

Keesokan harinya...

Seperti biasa elvira menguncir 2 rambutnya di depan cermin

Aku menatap wajah ku di cermin aku benar benar sakit hati mendengar perkataanya kemarin." dia pikir aku tidak bisa menjadi fashionable"

Tiba-Tiba Elvira melepaskan kedua kuncir rambutnya. rambutnya terurai sekarang. elvira pun memakai polesan sedikit diwajahnya dan lip ice yang masih ada plesternya. itu baru belum pernah tersentuh olehnya. karna mama elvira yang membelikan semua produk kecantikan dan pernak pernik ini tertata rapi di meja riasnya. Dulu nya elvira pernah berpikir untuk apa mama membelikanya ini ternyata ada kegunaan nya juga.

Aku agak risih dengan penampilan ku sekarang. semoga aku terbiasa dengan ini.

Ketika elvira berjalan menuju kelas rambutnya terkibas kibas karena tertiup angin sepoi sepoi. Semua nya memperhatikan penampilan elvira. Dari atas sampai bawah tidak satupun berkedip memandangnya. Elvira berjalan bak di red carpet sekarang.

"Wahh dia ternyata cantik ya kalau rambutnya diurai" ucap perempuan berambut pirang itu

"Dia siapa ya? Sepertinya aku mengenalinya"

"Ternyata dia bukan murid beasiswa. Tapi dia orang kaya baru lihat jam yang dipakainya. itu merk ternama"

Semuanya berbisik bisik. aku bisa mendengar apa yang mereka katakan. karena mereka terlalu kuat bicaranya.

elvira pun masuk kedalam kelas. Sonia hanya melotot melihatnya. Dan dimas pun tersenyum melihat elvira. Elvira pun membalas mereka dengan senyum.

"What the hell???"
Sonia memukul meja elvira dan teman temanya ikut menghampiri"

Mr.bad Boy Or Mr.perfect? ( Annoying Or Ice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang