Tamu Pertama

205 10 2
                                    

WARNING!
Kalau kalian takut dan bukan seorang pemberani lebih baik jangan memaksakan diri  membaca, kalau kalian maksa yaudah gapapa.
Hati-hati terbawa mimpi!

_________

Tinnnggg...Tonnnggg...

Terdengar suara bel rumah berbunyi begitu keras hingga mengganggu mimpi Sara yang akhirnya terbangun dari tidurnya.

Ia melepas selimut yang menyelimuti setengah tubuhnya di ranjang, lalu beranjak dari sana. Suara bel rumahnya berbunyi begitu keras hingga menggangu tidurnya dan segera menghampiri sumber suara yang telah membangunkan ia dari tidurnya, dan hendak membuka pintu rumahnya yang terkunci.

Berharap mendapati tamu di balik pintu rumahnya.

Clek...

Bunyi suara pintu rumah terbuka, lalu Sara mendapati seorang laki-laki muda sedang berdiri di depan ambang pintu rumahnya, laki-laki itu tersenyum merekah.

"Selamat pagi, Nyonya," sapa laki-laki itu.

"Selamat pagi," jawab Sara.

"Apa ini kediaman Tn. Drick yang baru pindah kemarin?"

"Iya benar. Ada apa?"

"Saya adalah David Jean, panggil saja Dave," laki-laki itu mengulurkan tangan

"Saya Sara, istri Drick," Sara berjabat tangan dengan Dave.

"Saya adalah tukang kebun yang akan mengurus kebun dan halaman rumah anda."

"Taaappp......," belum selesai berbicara pembicaraan Sara dipotong.

"Tenang, Nyonya. Disini saya tidak meminta gaji sepersen pun dari keluarga anda."

"Bagaimana bisa saya mempercayai anda?" Tanya Sara dengan jengkel.

"Anda harus mempercayai saya, karena saya hanya ingin sedikit membantu keluarga anda," Dave sedikit memastikan.

"Saya rasa tak perlu," ketus Sara.

Tiba-tiba perbincangan mereka tehenti begitu saja, setelah laki-laki bertubuh gagah itu muncul dari balik badan Sara yang ramping. Ya, itu suaminya Drick.

"Ada apa, sweety?" tiba-tiba suara bariton itu terdengar dari belakang Sara.

"Laki-laki ini--" ucap Sara belum selesai berbicara.

"Halo, Dave," laki-laki itu mengulurkan tangan kepada Drick.

"Hi, i'm Drick," Drick membalas dengan ramah.

"Saya ingin menawarkan diri untuk menjadi tukang kebun anda, Tuan."

"Bagaimana soal bayarannya?" tanya Drick.

"Jangan khawatir soal itu karena saya tidak memerlukannya," jawab Dave tersenyum merekah.

"Oh, honey! Kebetulan sekali ya Sara kita butuh tukang kebun."

"Bagaimana kita dapat mempercayainya?" tanya Sara jengkel.

"Aku mempercayainya, Sara."

"Drickkk?!" teriakan kesal Sara.

"Kamu dapat mengerjakan pekerjaanmu hari ini, Dave."

"Thank you, Sir."

Lalu Sara meninggalkan mereka di ambang pintu dan segera menuju kamarnya, menenggelamkan wajahnya ke bantal sambil memendam kekesalan kepada Drick.

Tak lama kemudian Drick datang menghampiri Sara dan sedikit berbicara kepadanya.

"What's wrong?" tanya pemilik suara bariton itu.

Damn! I'm ScaredWhere stories live. Discover now