Tamu Kedua

166 9 0
                                    

1 minggu kemudian...

Tidak terasa telah satu minggu Dave bekerja di kediaman Drick. Yang Drick tahu tentang Dave adalah sosok yang jujur dan dapat diandalkan.

Drick mulai mempercayainya, bahkan menganggap Dave seperti putranya sendiri, lain lagi dengan Drick, Sara merupakan kebalikan dari suaminya itu.

Sara sangat tidak menyukai Dave sejak awal bertemu hingga saat ini, apapun kesalahan Dave tidak dapat begitu saja di ampuni oleh Sara walaupun Dave selalu ingin berbuat baik dengan Sara.

Tidak seperti kedua orang tuanya, Carrol, Carra, dan Ed terlihat akrab dan senang bergurau. Apalagi Carrol yang mulai merasa ada ketertarikan dengan sosok Dave yang supel, terkadang Carrol ingin kenal lebih jauh lagi sosok Dave yang misterius.

Dave yang pemalu tidak berani untuk berbicara lama-lama dengan Carrol, ia merasa malu karena dirinya hanya seorang tukang kebun dan Carrol tuan putrinya. Dave selalu mengurungkan niatnya untuk mengajak Carrol mengobrol bersama.

Namun, Carrol semakin lama semakin penasaran akan sosok Dave. Sejak awal melihat Dave, Carrol ingin kenal lebih dekat lagi. Carrol tidak pernah perduli bahwa Sara, ibunya sangat membenci laki-laki itu.

Carrol selalu teguh dengan penilaiannya tentang Dave, sampai suatu ketika Carrol memberanikan diri menyapa dan mengajak Dave mengobrol meskipun hanya sebentar.

"Hallo, Dave" sapa Carrol.

"Hi," balas Dave singkat.

"Boleh aku duduk?" Carrol meminta izin untuk duduk di samping Dave.

"Tentu," ramah Dave.

"Jadi, dimana dulu kamu tinggal?" Carrol memulai perbincangan.

"California," jawabnya dingin.

"California? Keluargamu pasti disana," kata Carrol penuh keyakinan.

"I don't have family, i just stay with my grandma," Dave tersenyum tipis

"I'm sorry, i don't know," Carrol merasa bersalah menanyakan hal itu.

"Tak apa," lagi-lagi Dave tersenyum tipis.

"Dimana nenekmu sekarang?" tanya Carrol.

"Dia aman di California, saat ini nenek aku tinggal di salah satu Rumah Sakit Lansia yang ada di sana," jawab Dave dengan wajah sendu.

"Pasti kamu rindu nenekmu," Carrol mengelus pundak Dave.

"Tak apa," Dave mencoba tegar.

"Apa yang terjadi dengan keluargamu? Maaf kalau aku lancang, tak apa bila tidak di jawab," tanya Carrol tidak memaksa jawaban.

"Saat itu aku hidup di keluarga yang berkecukupan dan aku tidak memiliki saudara kandung, aku anak tunggal. Pada suatu malam, terjadi tragedi besar di rumahku, yaitu kebakaran. Posisi kami sekeluarga sedang terjaga dalam tidur, untungnya nenek bisa menyelamatkanku. Tetapi tidak dengan kedua orang tuaku, aku kehilangan mereka di saat umurku masih menginjak 2 tahun. Begitulah kata nenek tentang kedua orang tuaku," Dave dengan senang hati menceritakan kepada Carrol.

"I'm so sad to hear that, kamu tegar sekali, Dave," Carrol terharu mendengar cerita Dave.

"Tak apa, terimakasih sudah mendengarkan ceritaku," senyum Dave menutupi kesedihannya.

"Kamu tidak ingin melanjutkan sekolah?" tanya Carrol lagi.

"Aku sempat melanjutkan study di salah satu universitas California karena beasiswa, tetapi sayangnya terputus di tengah jalan," ucap Dave.

Damn! I'm ScaredWhere stories live. Discover now