Rafano (Fano)

34 7 0
                                    

Waktu menunjukan pukul 4 sore, aku terbangun dari dunia terindahku alias dunia mimpi. Fano, ialah biangkerok yang telah membangunkanku dari dunia terindahku.
Fano adalah temanku dari kecil, aku tidak tau bagaimana dulu kami bisa berteman, yang kutahu fano adalah teman yang selalu ada untukku, terkadang aku heran dengan fano yang tiba-tiba datang dan tiba-tiba pergi, disaat aku tanya mengapa dia selalu melakukan hal tersebut, dia selalu menjawab "aku ingin membuatmu terkejut" dan aku tidak ambil pusing dengan sikap fano yang tiba-tiba datang dan pergi, yang kutahu fano selalu melindungiku .

****
Tok tok tok suara ketukan pintu (aku yakin pasti ini mama)

"Fona sayang,makan malam bersama dulu yuk," ucap mama lembut

"Iya ma sebentar, mama duluan aja,nanti fona nyusul deh" ucapku

" mama tunggu ya sayang" ucap mama

"Fan aku makan dulu ya ,mama udah panggil nih, kamu ikut makan bareng yuk fan?" Ucap ku mengajak fano

"Enggak ah,aku udah kenyang, aku tunggu disini saja ya" ucap fano menolak (fano selalu menolak jika ku ajak makan bersama)

"Yaudah deh kalo gitu, aku makan dulu ya" ucapku seraya meninggalkan fano sendiri

(Diruang makan)

"Wahhh enak nih,masakan mama" ucapku

"Iyadong, mama nana gitulohh" ucap mama .

"Istrinya siapa dulu? Papa benu gituloh" ucap papa ,dan kami semua tertawa .

"Gimana tadi sekolah kamu fona?" Tanya papa

"Ya gitu pa,sama aja hehe" ucapku dan membuat papa mama terdiam .

"Tadi kamu pulang dijemput sama kak vandra kan?" Tanya mama dan membuatku tersedak, kak vandra hanya melihatku sejenak.

"Iya kok ma, tadi aku dijemput sama kak vandra, kak vandra kan kakak paling baik" ucapku dusta ,kak vandra menatapku tajam .

Aku dan kak vandra memang sering bersandiwara seperti ini, seakan-akan aku dan kak vandra akur,padahal tidak sama sekali. Kak vandra sering bersandiwara menyayangiku didepan mama dan papa, tapi dibelakang?perlakuannya sangat tidak mengenakkan. Walau begitu aku tetap menyayanginya . Terkadang aku selalu membayangkan "andai kak vandra melakukan ini dengan tulus dan bukan sandiwara lagi,pasti aku akan bahagia sekali, tapi apadayaku? Nyatanya kak vandra tidak akan menganggapku sebagai adiknya sebelum aku oplas" .

****
"Kenapa kamu selalu berbohong?" Ucap fano saat aku tiba dikamar

"Berbohong gimana? Aku gak bohong kok" ucapku bingung

"Tadi itu, kamu selalu berbohong seakan akan kakamu itu baik, padahal kakakmu itu....." ucapnya terhenti

"Kenapa? Kakaku baik kok, kamu saja yang tidak memahaminya, hanya aku yang bisa memahami kakakku" ucapku membela kakakku

"Terserah kamu fon! Kamu selalu membela kakakmu yang jelas-jelas tidak membelamu" ucap fano

"Bagaimanapun juga, kak vandra itu kakakku fan,dan aku sangat menyayanginya" ucapku

"Lantas apakah kakakmu juga menyayangimu? Apa kakakmu melindungimu seperti kamu melindungi kakakmu itu? Tidak kan? Kakakmu tidak pernah melindungimu sama sekali" ucap fano emosi

"Aku akan tetap menyayanginya dan melindunginya fan" ucapku

Dan tiba-tiba fano menghilang, beginilah fano ,selalu menghilang tanpa pamit denganku. Kesal sekali aku dengan sikapnya yang seperti ini.

VANDRA POV

Aku heran kenapa fona selalu membelaku,dan berperilaku seolah-olah aku berperilaku baik kepadanya, padahal aku selalu mengabaikannya ,karena aku jijik dengannya , yaaa aku jijik dengan adik kandungku sendiri . Aku yang notabennya sebagai kakaknya saja jijik, apalagi orang lain? Pasti dia setiap hari dibully oleh teman-temannya dan aku yakin pasti dia tak punya teman, siapa juga yang mau berteman dengan fona . Ahsudahlah kenapa aku jadi memikirkannya? Gak penting juga? Najis .

***

Hari ini aku berangkat bersama kak vandra, karena hari ini mama dan papa ada acara pagi sekali, sehingga tidak bisa mengantarku dan aku sangat bahagia, momen yang sangat membahagiakan.

"Turun!" Perintah kak vandra

"Loh kak? Sekolahku kan masih jauh" ucapku bingung

"Gue gak sudi nganterin lo! Oplas dulu sono" ucap kak vandra pedas dan langsung meninggalkanku dipinggir jalan .

Aku kira kak vandra benar-benar mau mengantarku , nyatanya hanya didepan mama papa saja , yah begitulah kakaku .
Waktu menunjukan 6.45 dan 15 menit lagi gerbang akan ditutup, terpaksa aku harus lari sekencang mungkin agar tidak terlambat.

6.50
6.55
7.00
7.10

Aku terlambat 10 menit, tentu saja gerbang sudah ditutup . Dengan nafas yang tidak teratur dan keringat yang membasahiku aku mencoba meyakinkan guru BP agar membuka gerbangnya .

"Pak tolong buka gerbangnya dong pak, saya mau sekolah ini" ucapku dengan nafas yang terengah engah.

"Ya saya juga tau kalo kamu kesini mau sekolah,masa iya kamu kesini mau dangdutan" ucap pak kardi selaku guru BP dengan nada jawanya .

"Pak saya serius ini, bukain gerbangnya ya pak" ucapku

"Loh saya duarius ini" ucap pak kardi seraya memainkan kumis tebalnya

Dan pada akhirnya aku harus menunggu sampai gerbang itu dibuka kembali, kira-kira 7.30 gerbang baru dibuka kembali, dan sial sekali aku, bagaimana tidak? Tertutup gerbang sendirian, menunggu didepan gerbang sendirian, dihukum guru BP, ditambah lagi dihukum kakak panitia MOS.

~terkadang aku selalu bermimpi mendapat kasih sayang yang tulus dari seorang kakak kandungku, bukan kasih sayang sandiwara belaka saja.~
.
.

.
.
kritik sarannya gaes . makasih

Aku Dan KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang