Proses kesekian

13 1 1
                                    

Tepat hari ini adalah hari dimana aku menjalankan tantangan dari fano,  ya di hari ke 100 ini fano menyuruhku untuk menimbang di apotik dekat rumah,  yahhh berat badanku yang dulu 80kg kini menjadi 50kg , wahhhhh pantas saja baju dan celanaku kini sudah mulai kebesaran, ooo aku baru mengerti maksud fano memyuruhku untuk lari pagi,  menjaga makan,  tidak minum es ternyata tanpa disadari fano membuatku diet dan kini nilaiku sudah mulai membaik juga,  dari aku yang selalu mendapat peringkat akhir kini aku bisa masuk 10 besar,  yahhh demi mendapat peringkat 10 fano benar-benar keras dalam mengajariku belajar.

"bagaimana hasilnya?  Mendingan kan?  Ringan kan badannya? " ucap fano

"hehe iya fan, wahh ternyata selama ini kamu memprogamku diet yaaa? " ucapku senang

"ya begitulah,  oh iya libur sekolah itu 2 minggu ya? " tanya fano

"iya,  kenapa memang fan? " tanyaku heran

"oke selama 2 minggu kau tidak boleh keluar rumah,  kalo mau keluar jangan sampai terkena sinar matahari, aku gamau tau pokoknya jangan sampai kena ya" ucap fano,  wahh pasti fano mau membuatku putih nihhh dan aku hanya menurutinya saja

"fon coba kamu tanya ibumu,  apa dia masih punya baju seragam sekolahnya dulu,  aku lihat sepertinya ibumu dulu memakai seragam panjang" ucap fano

"emm yaa coba aku tanya dulu ya fan" ucapku lalu pergi meninggalkan fano dikamar lalu menemuai ibu,  kebetulan ibu sedang santai diruang tv

"ibukkk fona boleh tanya? " ucapku

"tentu saja,  mau tanya apa nak? " ucap ibuk

"baju sekolah ibuk masih ada nggak?  Yang SMA?" tanyaku

"baju ibu?  Buat apa nak?" ucap ibu lembut

"ya ada pokoknya bu hehe" ucapku

"ya coba nanti ibu cari dulu ya nak" ucap ibu sambil beranjak pergi menuju kamarnya ,tak lama kemudian... 

"fon,,,  nakkk,,,,  fonaa sayangg" panggil ibu dari depan pintu kamar dan aku membukakannpintu tersebut

"ini bajunya nak,  alhamdulillah kebetulan masih lengkap dan masih bersih" ucap ibu sambil menyerahkan baju itu kepadaku

"wahhh ibu baju ibu bersih sekali,  pasti ibu sangat menjaganya ya, hehe kira-kira kalo buat fona cukup tidak ya?? " tanyaku pada ibu

"pasti cukup lah nak,  kan kamu sekarang sudah kurusan,  makin cantik lagi" ucap ibu seraya mencupot pipiku lembut

"ahh ibu apaan sih... Bisa aja deh ibu tu, yaudah aku coba dulu ya bu " ucapku senang

"iya,  oh iya itu sekalian ada jilbabnya barangkali kamu mau pakai nak" ucap ibu seraya meninggalkan kamarku . Akupun segera mencoba baju seragam ibu dulu tapi aku sedikit kesusahan dengan jilbab ini aku tidak terbiasa memakai jilbab.

"ihhh susah banget sihh,  gimana sih pakainya? " ucapku kebingungan

"gini lo fon,  ah kamu itu cewek masa gabisa pakai jilbab. Aku aja yang cowok bisa looo" ucap fano seraya melipat jilbab tersebut dan mulai memakaikannya,  yaaa fano mengajariku cara memakai jilbab. Tak berapa lama fano selesai memakaikanku jilbab.

"nahhh kan cantikk kalo begini,  oke besok waktu sekolah kamu pakai seragam ini beserta jilbabnya ya,  oh iya kamu punya tabungan nggak? " ucap fano

"emm sepertinya aku punya fan,  tapi ga terlalu banyak sih,  aku ambil dulu ya" ucapku lalu pergi mengambil celenganku yang kusimpan di atas lemari bajuku .

"ini fan,  ini celenganku dari SMP sih sampai sekarang belum ku pecah" ucapku

"pecah sekarang,  lalu hitung" perintah fano dan aku mengikutinya,  karena memang aku dari dulu kepengen membongkar celenganku itu,  tapi belum sempat,  dan kini baru aku bongkar

"tarrr...... " yahhh celenganku sudah pecah,  aku mulai menghitung uang yang ada .

300
500
650
900
1.250

Yahhh uang yang kusimpan selama ini mendapat jumlah yang cukup banyak, bagaimana tidak?  1.250.000 itulah yang ku dapatkan.  Wahh banyak
"simpan uang ini dilaci lemarimu" ucap fano seraya menyodorkan uang berjumlah 750.000 dan aku mengambil lalu menyimpannya

"lalu sisanya? " tanyaku

"nanti malam kita pergi ke toko,  aku akan memunjukannya nanti, sekarang kau tidur dulu,nanti saat  adzan ashar aku akan membangunkanmu " ucap fano

*****

Waktu menunjukan pukul 19.00 ,aku dan fano pergi menuju tempat perbelanjaan,  aku belum tau mau membeli apa malam ini,  tapi yang jelas fano tau apa yang harus ku beli malam ini.
Fano menyuruhku mengambil parfum, handbody, deodorant,sabun mandi, pasta gigi, pembersi muka untuk penghilang jerawat,  pembersih komedo, shampoo, jam tangan, sepatu, tas, beberapa jilbab untuk keperluan sekolah.  Semua barang tersebut pilihan fano, saat membayar ternyata dari 500.000 hanya tersisa 10.000 saja,  What?  Kali pertama aku belanja sebanyak ini.

"ini masih belum semua terbeli,  kau harus menabung lagi yaa" ucap fano membuatku terkejut.

Sesampainya dirumah aku disambut dengan tatapan aneh dari kakak dan orangtuaku. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Dan KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang