Proses 2

3 1 0
                                    

Pagi ini seperti biasa fano selalu membangunkanku dipagi hari untuk olahraga pagi, sungguh aku malas sekali, tapi yahh daripada aku kehilangan sahabatku satu-satunya lebih baik aku turuti saja permintaannya.  Kebetulan hari ini hari minggu,  jadi fano mengajakku olahraga lebih lama dari kemaren. 

"fan stop!  Aku capek,  berhenti dulu ya, aku mau beli es" ucapku

"tidak!  Enak saja kamu mau beli es!  Tidak bisa" ucap fano

"kenapa sih?  Aku tu haus fano!!! " ucapku emosi

"beli minum air putih biasa,  jangan es,  cepat! " ucap fano galak sekali. 

Akupun pergi meninggalkan fano untuk membeli sebotol air putih lalu meminumnya , ini adalah kali pertamaku meminum air putih biasa setelah olahraga,  karena biasanya aku selalu meminum air yang dingin entah itu manis atau tak berasa yang penting dingin,  tapi kali ini fano melarangku,  sungguh menyebalkan sekali dia.

"kau tau air putih itu lebih sehat dari air yang lain" ucap fano tiba-tiba mendekatikku

"walau begitu tetap saja tidak enak" ucapku mengeles.

"memang tidak enak dan tidak berasa,  tapi efeknya sangat luar biasa untuk tubuhmu, kalau tidak percaya kau bisa buktikan sendiri" ucap fano

"ngga mau ah,  es lebih menggoda dan es manis tetep nomer satu" ucapku mengeles lagi

"aku tantang kamu,  tidak boleh minum es dan yang manis manis selama 4 bulan, aaa dan juga kebiasaan bangun pagi lari dan menjaga makan juga harus kau lakukan, kalau kau berhasil aku akan memeberimu hadiah,  tapi kalau kamu gagal aku akan meninggalkanamu selamanya" ucap fano yang membuatku kaget

"apaan sihh???  Susah gitu, ngga bisa aku fan!! " ucapku kesal

"ya terserah,  kalau begitu aku akan meninggalkanmu selamanya " ucapnya enteng sekali yaa

"tapi aku tidak bisa fan" ucapku mulai sedih

"heiii jangan bilang begitu,  kamu bisa fona,  kamu pasti bisa,  aku yakin itu, kamu harus bisa,  kamu harus melawan rasa malas mu yang membuatmu merasa tidak bisa" ucap fano sangat menyentuh sekali

Entah mengapa fano selalu bisa membuatku semangat,  dan ada aja yang bisa membuatku menurutinya. Fano memang berbeda dan dia hebat.

Saat sedang asik duduk dan berbincang bersama fano,  tiba-tiba dari arah utara kulihat cowok tampan yang sedang berlari sendirian,  yahhh siapa lagi kalo bukan bagas, cowok yang sampai saat ini masih singgah dihatiku tapi tentu saja aku tudak singgah dihatinya,  aku ini hanya najis mugholadhoh yang membuat dampak buruk untuknya.
Aku hanya diam menunduk, berharap dia tidak melihatku,  haha toh juga kalo dia melihatku dia tidak mungkin menyapaku kecuali mencaciku. 

"ehhh najis mugoladzoh!!  Ngapain lo?? " ucapan bagas yang menusuk hati sekali,  tahan fon tahan jangan nangis fona,  dan kini semua orang menatapku

"ooo gua tau,  lu sok sok an mau joging?  Biar kurus?  Biar bisa dapetin gua? Hahha" ucapnya sambil tertawa,  sumpah malu sekali aku

"engg.... " ucapku terpotong

"haha lu mau berusaha sekeras apapun gabakal bisa dapetin gua,  ngimpi lo ketinggian! Lu mau kurus tetep aja jelek haha" ucapnya lagi, kini kulihat fano terlihat emosi dan dia seperti ingin mencekik bagas,  tapi aku menahan tangannya agar tidak bergerak dan melakukan perbuatan apapun kepada bagas. 

"kenapa diem aja? Haha gabisa omong ya? Haha capek ngomong sama orang bisu kayak lo, mending gua pergi" ucapnya seraya meninggalkanku

"pergi sono lu yang jauh!!!!!! " ucap fano emosi dan aku mencoba menenangkan fano yang terus-terusan emosi. 

Sesampainya dirumah aku langsung mandi dan merebahkan tubuhku dikasur, huaahhh enak sekali rasanya

"fan aku gamau tau,  kamu harus lakuin apa yang aku perintahkan,  karena itu yang terbaik buat kamu,  lihat besok mereka yang menghina kamu bakalan diam dan terpana oleh mu" ucap fano emosi

"apaan sih fan?  Udah ah jangan emosi , udah biasa kok" ucap ku mencoba tenang dan tetap tersenyum. 

"lihat aja besok kita bakalan bungkam mulut-mulut tak tau diri itu" ucap fano.

Sakit sih emang sakit,  dihina didepan banyak orang, pengen marah tapi gabisa,  yahh apa daya aku cuma bisa diam dan sabar.  Tuhan aku tau skenariomu akan indah pasa akhirnya.

Aku Dan KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang