Bagas Avreandika A.B.P

28 6 3
                                    

Pagi hari yang begitu cerah, sang srengenge pagi sudah memamerkan keindahannya , udara yang begitu sejuk,langit biru dengan perpaduan pasukan awan yang berjejer-jejer rapi diatas sana , burung-burung dan pasukan ayam jago berlomba-lomba menyanyikan lagu andalannya setiap pagi , sungguh nikmat tuhan manakah yang engkau dustakan.

Dipagi yang secerah ini, fona masih saja mendapat perlakuan yang tidak cerah. Seperti biasanya fona berangkat bersama vandra, sampai gang depan vandra menurunkan adik malangnya itu, seperti biasa juga fona harus berlari sekencang mungkin untuk sampai disekolah tanpa terlambat, tetapi karena berlari sampai sekolah pastilah gerbang sudah tertutup dan lagi lagi fona harus mendapat hukuman, tetapi kali ini fona tidak sendirian .

Fona POV

Hari ini aku terlambat lagi, sial ! Itulah kata yang ingin aku ucapkan saat ini, tetapi kali ini aku tidak sendirian dalam menghadapi hukuman ini, dia , aku bersama dia, aku dihukum bersama dia, ohh entah aku harus bahagia atau malah bersedih? Tentu saja aku sangat bahagia, dia, lelaki tampan dan idaman , tetapi hanya khayalan untukku . Ibarat beuty and the beast , siapa beast? Tentu saja akulah beast dan dia beuty .

"Bapak akan memberi kalian hukuman" ucap pak kardi dengan logat jawanya

"Pak , saya baru telat sekali ini, jangan dihukum lah pak" ucap bagas merayu pak kardi

"Baru telat sekali gundyulmu itu, kamu kira bapak ndak hafal muka kamu, muka kamu itu familiar,you know? Enak aja mau membohongi pak kardi" ucap pak kardi

"Lo kenapa diem aja sih? Rayu dong pak kardi biar gak ngehukum, gimana sih? Usaha dong" Ucap bagas

"Emm... ii.. ya....eh" ucapku gugup

"Pak jangan dihukum dong, kasianilah kami pak" ucapku

"Buat apa saya kasihan sama kalian, kalian saja tidak kasihan sama bapak, setiap hari selalu menyusahkan bapak, bapak juga manusia ,punya mata punya hati" ucap pak kardi curhat

"Aelah si bapak malah nyanyi, fals lagi , suara bapak bagus tapi lebih bagus kalo bapak diem dan gak nyanyi" ucap bagas

"Kurang ajar kamu ya! Bagas ! Kamu harus berdiri didepan tiang bendera sampai bapak suruh kamu kembali kekelas" ucap pak kardi

"Lah pak saya disini tu pamitnya mau sekolah lo pak,mau menuntut ilmu, kalo saya berdiri didepan tiang bendera, saya gak dapet ilmu dong" ucap bagas mengelak(bagas lucu ya)

"Loh ada ilmunya itu, ILMU KEGOSONGAN biar gosong mukamu , sudah fona kamu masuk kekelasmu ya, bagas laksanakam tugas saya tadi" ucap pak kardi

Tidak tega, itulah kata yang ingin aku ucapakan saat melihat bagas dihukum .

"Lo telat lagi fon?" Ucap yolla

"I.. iya ini yolla" ucapku gugup

"Eh cewek najis sekali lagi lo telat lagi! Gue bakal ngasih perhitungan ke lo! Bikin malu tau gak?" Ucap ganis selaku ketua kelas

"Iya , lo bikin malu tau gak?" Ucap yang lain
"Ma... ma... af" ucapku gugup

"Eh udah dong, lo semua kok nyalahin fona sih, tu si bagas telat, kalian semua diem aja, gak nyalahin" ucap yolla membelaku

"Dia sama bagas itu beda" ucap putri

"Apa bedanya? Sama sama makan nasi, sama sama bernafas lewat hidung, sama sama ciptaan tuhan, terus bedanya dimana?" Ucap yolla

"Dia jelek gendut jerawatan item kusem bau lagi, kalo si bagas ganteng keren menawan pinter uh perfect deh" DEGGG ucapan edel sungguh menyakitkan hati, ya aku memang jelek dan akan selalu jelek dimata kalian, sedangkan dia? Dia memang tampan dan akan selalu tampan dimata kalian .

****
Siang itu sang srengenge pagi sudah berada diatas kepala, dan bagas belum dipersilahkan masuk ke kelasnya, ia masih setia berdiri didepan tiang bendera . Keringat bercucuran membasahi badan bagas, dan membuatnya semakin terlihat tampan. Kasihan, itulah kata yang cocok diutarakan untuk bagas, sedangkan disebrang sana terlihat sesosok gadis tengah memandangi bagas dari kejahuan, gadis itu melihat bagas dengan iba dan kasihan

"Aku tidak tega melihatmu seperti ini gas, rasanya aku ingin menghampirimu lalu memberikan sebotol cairan bening untuk menghilangkan rasa lelahmu itu , aku yakin kamu pasti lelah gas, aku ingin membantumu , tapi apadayaku gas? Aku hanyalah gadis jelek , dan aku sadar itu, aku tak ingin membuatmu malu, tapi aku tidak tega BAGAS AVREANDIKA ASTRAFO BINTARA PUTRA" umpat gadis itu dalam hati

"Kasih minum sana, kasihan tau dia kelelahan" sebuah suara membuyarkan lamunan fona .

"Fano, kamu ngagetin aja sih" ucap fona

"Lebay, sana kasih gih minum ke dia" ucap fano seraya menyodorkan sebotol air

"Aku malu fano...." ucap fona sendu

"Kenapa harus maluuu fona? Kamu harus buktikan bahwa kamu perhatian dengan dia" ucap fano meyakinkan fona

"Tapi aku kan cewek fan" ucap fona

"Udah sana cepet" ucap fano mendorong fona

Akhirnya fona menuruti kata sahabatnya itu .

"Gas in.. ini ...a..air ..b...bu...buat kamu" ucap fona gugup seraya menyodorkan air untuk bagas , bagas menatapnya tajam .

"Mmm....maa...af .. ka...ka...lo ka..mu tidak suka.... aa...k...ku per.. mi...ss...si" ucap fona gugup .

saat fona akan pergi, bagas menarik tangan fona kasar dan menatapnya tajam .

"gue gak butuh belas kasihan dari lo!! lo pikir dengan lo baik sama gue, gue bakal naksir lo gitu? haha jangan ngimpi!!, sadar diri dong lo!!, tampang kayak lo itu menghancurkan keturunan gue!!, jadi jangan ngimpi lo!" ucap bagas seraya membuang botol pemberian fona
Fona hanya bisa terdiam dan pergi meninggalkan bagas .

"Tampang kayak lo itu menghancurkan keturunan gue" ucapan bagas yang selalu terngiang di otakku. perkataan yang sangat menyakitkan hati .
beri aku kesabaran lebih tuhan .

jahat banget ya si bagas? bayangin deh kalo fona itu kalian, sakit hati rasanya kalo gue mah . jangan lupa vote abd komentarnya gaes :* :* :*

Aku Dan KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang