Kito pov
Cepat, cepat aku harus cepat. Peralatan yang ku cari tinggal 1 dan kebetulan tokonya dekat dengan apart. Tapi tetapsaja aku harus cepat.
Karena fokus ku teralihkan oleh ponsel aku jadi tak sadar kalau tali sepatuku belum terikat sempurna. Dan tampa sengaja aku menginjaknya
"Waaaa"
"Kyaaa"
BRUK..'Sial...'
Aku masih menutup mata dan menikmati pusing karena terbentur kepala orang yang kutabrak.
"Minggir"seru seseorang yang ada dibawahku dengan galaknya...tunggu dulu tadi dia pakai bahasa jepangkan?dia cewe kan?dan lagi sepertunya suaranya tak asing
"Cepat minggir bakaito"
Sebuta itu....jangan jangan...saat aku melihat kebawah....
AOKO....
mati aku..
Aoko pov
Kenapa aku harus melihatnya sih...dan lagi ini terlalu dekat.
Mana dia lama lagi minggirnya.
Sial matakami bertemu..
Manik indigo itu seakan menyihirku. Aku tak bergerak sama sekali untuk beberapa saat. Untunglah aku sadar duluan..
"Ma...maaf"surunya sambil berdiri lalu pergi begitu saja. Aku memandang kepergiannya dan setelah mengingat peristiwa tadi entahmengapa wajahku memanas. Aku yakin sekarang wajahku sudah sangat merah.. uh andai saja tadi aku lihat kejalan bukan formulir pendaftaran universitas. Pasti tidak akan seperti ini.
Shinichi pov
Kenapa hidupku sial sekali. Aku disuruh untuk memperbolehkan ran untuk pergi keacara acara perjodohannya. Dan dihina habis habisa oleh tante eri tadi siang
Yang benar saja jaman sekarang masa masih ada acara jodoh-jodohan. Ini semua gara gara ayah ibunya. Ibunya ran bilang dia harus datang keacara itu mau ran nolak atau enggak itu bukan urusannya lagi. Mana pake diancem lagi. Dia bilang
Flash back on
"Pokonya kamu harus dateng. Kalo gak ibu gak bakalan mau restuin kamu sama bocah detektif ini. Lagian ran anak yang akan ibu kenalin itu anak baik-baik masa depannya juga terjamin. Dia itu anak dari teman ibu. Mahasiswa kedokteran loh"bujuk ibu ran. Dan parahnya lagi dia menawarkannya saat didepan mataku.
"Gak mau bu. Lagian aku kan sudah ada shinichi"ucap ran yakin. Memang benar 2 hari setelah aku mengakui identitasku aku dan ran mulai pacaran. Belum lama sih tapi..sudah ada aja cobaan. Lebih baik menghadapi para playboy yang mendekati ran dari pada menghadapi calon mertua yang keras kepala.
"Kamu itu bener-bener gak bisa pindah kelain hati ya!tapi...tetap saja coba dulu. Lagian ibu gak pernah mau liat kamu bersama bocah ini"ucapnya sambil menunjukku. Apa salahku tuhan.
"Memangnya salah shinichi apa bu?"bela ran
"Apa kamu mau punya suami yang masa depannya seperti ayahmu?"tanya tante eri lagi
"Shinichi beda. Ayah itu detektif yang gagal semua hipotesanya salah berbeda dengan shinichi"bela ran lagi. Enak saja aku disama-samakan dengan paman yang bodoh itu
"Tetap saja semua detektif itu sama. Mereka semua memiliki sifat yang sama. Lagi pula ibu sudah tidak percaya dengan detektif karena melihat ayahmu"
Ingatkan aku untuk memukul paman. Gara gara dia tante eri jadi tak suka denganku hanya karena aku detektif
Aku mendengarkan ocehan mereka berdua. Dan karena itulah rencanaku gagal
Flash back off
Akhirnya rencanaku untuk pergi kencan dengan ran gagal total. Jadinya aku hanya memberikan coklat untuk valentine saat mau pulang. Padahal rencana awal mau kencan. Tapi jadinya gagal total.
Huff.akhir minggu ini ran akan pergi dengan terpaksa. Dan aku sudah menyiapkan rencana untuk memata-matai mereka. Jangan panggil aku kudo shinichi jika tak bisa melakukan hal seperti ini..
------------------------------------
wah makin ribet ya...
Dan juga karena sekarang tanggal 14 februari yang artinya sekarang adalah malapetaka bagi para jomblo(termasuk aku)..
Aku hanya berpesan untuk siapin es batu manatau pala jadi panas karena ngeliat dua insan yang lagi bermesraan..siapin juga snack buat digigitin biar gak gigitin jari pas liat mereka. Oh mungkin tambahin obat jantung. Manatau jantungan
Byw bye semua.....dan lagi maaf ya kalau kedikitan
Oh...happy valentine bagi yang taken
Yang jomblo kayak aku hati-hati dijalan ya. Jangan lupa kuatkan iman biar gak tergoda rayuan seyton dijalan nanti.....bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
back to me!! [HIATUS]
Fanfiction"apa kau tau dia dimana?" "untuk apa kau menanyai keberadaannya!?" "aku akan minta maaf" "sia sia saja kau minta maaf aoko.hatinya sudah hancur karena mu!. apa yang kau harapkan" "tapi aku mau minta maaf. shiho" "lebih baik kau tidak usah menemuinya...