Part 1

16.9K 926 82
                                    

Incheon, April 2009

Tempat tidur King Size itu sedikit bergerak saat seorang lelaki cantik merentangkan kedua tangan dan kakinya -menggeliat. Lelaki cantik bernama Kim Jaejoong itu terusik ketika sinar mentari pagi masuk melalui celah jendela kaca di kamar bernuansa hitam putih itu. Beberapa kali mata bulatnya mengerjap mencoba meraih kesadarannya. Keningnya sedikit mengernyit saat ia merasa asing dengan suasana kamarnya.

"Eungh..."

Suara lenguhan yang berasal dari samping membuat Jaejoong menolehkan kepalanya. "Yunho.." Gumamnya heran. Matanya masih terus memperhatikan sosok tampan yang tengah tertidur dengan mulut sedikit terbuka itu. Pikirannyapun mulai berkelana.

Kenapa Yunho tidur di sampingnya? dan kenapa dirinya tak tidur di kamarnya?

Sedetik, dua detik, tiga detik.

Seketika Jaejoong terduduk, mata indah itu membulat tak percaya. "Akh!" Ringisnya saat merasakan sakit pada tubuh bagian bawahnya.

"Yunho bangun!!" Jaejoong mengguncang-guncang tubuh Yunho. Tangannya memegang erat selimut untuk menutupi dada polosnya yang penuh dengan bercak-bercak merah keunguan.

"Yya! Jung Yunho!!"

Yunho menggeliat pelan, ia menggaruk pelipisnya. "Ada apa?" Tanyanya dengan mata yang masih terpejam.

"Bangunlah! Buka matamu!!"

Plak!

"Ouch! Sakit!" Yunho mengusap pipinya yang ditampar Jaejoong. "-Ada apa memangnya?" Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, Yunho duduk dengan tangan yang masih mengusap pipi kanannya. Perlahan mata musangnya terbuka, bibirnya mengerucut. Tamparan Jaejoong memang tidak keras namun cukup membuat ia kesal karena tidur nyenyaknya terganggu.

"Apa?" Tanya Yunho dengan tampang bingung karena Jaejoong terus saja menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca.

"Kau ingat apa yang kita lakukan semalam?" tanya Jaejoong menatap horor sahabat karibnya itu.

"Semalam?" Yunho balik bertanya. Ia mencoba mengingat kejadian semalam. Sepertinya lelaki tampan itu belum sadar dengan keadaannya dan Jaejoong yang hanya memakai selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.

"-Semalam aku, kau, Yoochun, Junsu dan Changmin berpesta untuk melepas masa lajangku, lalu kita semua minum hingga mabuk. Yoochun, Junsu dan Changmin pulang diantar sopir mereka, sedangkan kita terus saja minum, lalu..." Yunho menggantungkan ucapannya saat ia tersadar dengan sesuatu. Lelaki tampan itu segera menolehkan wajahnya menatap Jaejoong yang masih terus menatapnya datar. "La..lu.. Aku.. Kita... -A-aku tidak ingat..." Yunho menelan ludahnya gugup. Sekarang ia bisa menyimpulkan apa yang terjadi semalam. Well.. Walaupun ia tak ingat sepenuhnya, tapi ia yakin setelah melihat keadaan Jaejoong yang tak jauh berbeda darinya. "Jaejoong kita-"

"Kita melakukannya!" Potong Jaejoong cepat. "Aish! Bagaimana mungkin... Kita berdua ini sama-sama pria, tapi-" Jaejoong kembali menatap Yunho, namun Yunho hanya terdiam dan mengerjapkan mata musangnya, bodoh.

"Aish..." Jaejoong menghempaskan tubuhnya kembali terlentang. "Kenapa bisa seperti ini?..." Rutuknya sambil menatap langit-langit kamar. Lelaki berparas cantik itu tak pernah menyangka jika sex pertamanya akan ia lakukan dengan Yunho, sahabatnya sendiri, dengan seorang pria sama sepertinya, dan terlebih dia yang ditusuk! What the?

"Maaf.." Yunho terus menatap Jaejoong. Ia sungguh tak tahu apa yang harus dilakukannya. "-Aku sungguh tak sadar. Saat itu aku tak ingat..."

"Tapi kenapa harus aku yang dirasuki?" lirih Jaejoong namun sedikit frontal. Ia yakin jika dirinya yang berperan menjadi bottom, terbukti jika lubang pelepasannya terasa perih sekarang.

It's FatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang