Part 7

9.2K 628 58
                                    

Warning :

YAOI, BOY x BOY, Boys Love, Typo(s), Ide pasaran, EYD kacau, Judul ga sesuai dg cerita, No Majas, Alur lambat-kadang cepet, Jadul, OOC tingkat Dong Bang, yg tidak suka pairing atau other pairingnya diharapkan tidak membaca, daripada nanti anda kesal, tidak puas, marah-marah, mual-mual dan depresi berkepanjangan, jadi,

TIDAK SUKA JANGAN BACA - NO BASH!!

Makasih 😊

ps: italic Flashback
..
..
..
~*It's Fated by nickeYJung *~

Untuk kesekian kalinya Jaejoong melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah lima puluh menit berlalu, namun sedari tadi pria cantik itu hanya mondar mandir di kamar Yunho seraya menggigit ujung kuku telunjuknya -gelisah.

Gerutuan kecil terdengar keluar dari mulutnya. Ia merutuki kebodohannya yang dengan mudahnya menurut saja pada Yunho saat pria yang kurang lebih satu jam lalu menjadi kekasihnya itu menyuruhnya menunggu di kamar.

Jaejoong menghentikan langkahnya. "Bodoh! Kenapa aku harus menurutinya? Bukannya aku bisa pulang dan meninggalkan mereka berdua?" Gerutunya sambil berkacak pinggang.

Perlahan kaki jenjangnya melangkah menuju pintu. Jaejoong hendak membuka pintu bercat putih itu, namun ia sedikit ragu hingga untuk beberapa detik tangannya hanya terdiam memegang handle pintu itu.

Sekali lagi ia merutuki sikapnya, kenapa juga dia harus ragu? Bukankah dia tinggal membuka pintu itu kemudian pergi dari sana?

Jaejoong menempelkan telinganya ke pintu. "Shit! Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Apa mereka sedang melepas rindu?" Ia berbicara sendiri dengan nada sedikit sewot. Entah kenapa kedatangan mantan -tidak, mungkin (masih) istri Yunho itu membuatnya sedikit kesal, ingat hanya sedikit! Tidak lebih. Mungkin bukan kesal, ia hanya terkejut saja. Ya terkejut. " -Arggh! Ada apa denganku?" Jaejoong menggeram menahan teriakannya. Sungguh, dia tak mengerti dengan dirinya saat ini.

Fyuuh...

Menghembuskan nafas, akhirnya Jaejoong memutuskan keluar dari kamar itu. Wajahnya ia buat sedatar mungkin. Kakinya melangkah menghampiri Yunho untuk berpamitan. Yeah, sebenarnya bisa saja dia langsung pulang tanpa berpamitan lebih dulu, namun bagaimanapun dia seorang tamu yang masih punya sopan santun.

"Yunh-" Ucapannya terhenti saat matanya menangkap Yunho tengah berpelukan dengan Jessica.

Untuk beberapa saat Jaejoong hanya mematung melihat pemandangan di depannya. Ekspresi wajahnya tak bisa digambarkan, antara terkejut, marah, sedih atau bahagia. Entahlah, hanya Jaejoong yang tahu perasaannya saat ini.

"Oh, Jae.." Dengan cepat Yunho melepaskan pelukannya dengan Jessica. Pria tampan itu tersenyum hangat pada Jaejoong, tak mengacuhkan raut wajah pria cantik kekasihnya itu.

Jaejoong berdehem kecil, manik matanya bergerak ke atas -tak ingin menatap Yunho. "Maaf mengganggu, aku hanya.. ingin pamit.. pulang." Ucapnya memaksakan tersenyum pada Jessica yang tengah menatapnya.

"Kenapa tak menginap saja? Ini sudah malam."

"Tidak, Jaeyoon pasti mencariku, jadi aku harus pulang secepatnya... Um.. baiklah, kalau begitu aku pergi.." Jaejoong mengangguk kecil mencoba bersikap ramah pada Jessica. Ia pun berbalik hendak pergi.

"Bisakah aku meminta waktumu sebentar Jaejoong-ssi?" Jessica bertanya lembut pada Jaejoong membuat pria cantik itu kembali membalikkan tubuhnya -tak jadi pergi.

It's FatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang