Bagian 1 : Nama gue Cia!

1K 33 2
                                    

       

Seorang gadis cantik berdiri membelakangi tembok rumahnya.

Cantik?

Ya! Dia memang cantik, namun kecantikannya tertutup penampilan berandalnya. Rambut berwarna merah, tindik bersemayam di hidung, dan... Rokok yang menyala terselip di bibir.

Ia menghisap dalam-dalam rokok itu, namun baru menghisap sebentar, ia langsung terbatuk-batuk akibat tidak terbiasa. Itu adalah kali pertama ia memegang rokok.  Karena putus asa, ia membuang puntung rokok tersebut ke tanah dan menginjaknya.

Kini ia merosot duduk ke lantai sambil mengacak frustasi rambutnya. Bahunya terguncang hebat menahan tangis.

Suara tangis itu tidak terdengar, namun siapa saja yang melihat gadis itu, mereka pasti akan mengetahui betapa terpuruknya gadis itu.

"GUE BENCI HIDUP!!!!"

* * * *

"Kamu ini! Jaga anak aja nggak bener! Kamu itu nggak usah kerja. Biar aku yang cari uang buat kamu dan Rici," Kata papa membentak mama. Aku hanya terdiam melihat pemandangan itu dari balik dinding kaca pemisah ruangan.

"Kamu tidak berhak mengatur hidupku. Ini keputusanku! Ini perusahan keluargaku! Jadi terserahku mau melanjutkan pekerjaan ini atau tidak!" Mama membela diri dengan berteriak frustasi.

"Tentu aku berhak mengaturmu! Aku adalah suamimu!"

"Suami macam apa kamu yang hanya bisa mengurus pekerjaan dan tidak menghiraukan keluarga?!"

"Lancangnya kau..." Papa berteriak marah dan menampar mama sampai jatuh tersungkur dan merintih.

Mama yang tidak terima kembali bangkit dengan air mata yang sudah berlinang di pipinya. "Aku sudah muak dengan sikap angkuhmu! Aku ingin kita."

Aku yang sedari tadi melihat dengan mata kepalaku sendiri pertengkaran mereka merasa hancur. Keluargaku... berantakan.

Perceraian itu berlangsung cepat. Tak sampai seminggu semuanya sudah selesai. Dan seketika itu juga duniaku berubah. Papa memutuskan pergi ke luar negeri dan meninggalkanku berdua dengan Mama.

* * * *

Begitulah masa lalu gadis itu yang membuatnya kini menjadi gadis brandalan. Gadis yang pembangkang. Andai saja kejadian itu tidak terjadi, mungkin ia tetap menjadi gadis cantik yang berprestasi di sekolah, Memiliki banyak teman, aktif dalam kegiatan perkuliahan, dan lain-lain. Tapi sekarang, begitulah gadis itu. Sampai Gadis itu bertemu seseorang....

"Ini rumah baru kita, sayang. Semoga kamu suka ya, Ric–,"

"Stop panggil aku Rici! Panggil aku Cia, Ma! Aku nggak suka dengan panggilan Rici lagi!" Sela seorang gadis bernama Cia itu.

Setelah berkata demikian, Cia meraih kopernya dan membawa masuk ke dalam rumah barunya.

Cia langsung masuk ke kamar meninggalkan mamanya yang termenung sedih di luar. Sesampainya di kamar, ia langsung browsing jadwal-jadwal terbaru Bioskop yang ada di kota ini. Tapi yaahhh, Semuanya sudah ditonton.

Ah iya, gadis ini adalah gadis yang sama dengan gadis yang diceritakan di atas. Si gadis berandal dengan segala keonarannya. Cia, itu namanya. Gadis yang dari dulu adalah penggila film-film di bioskop.

Ternyata hobi tidak akan pernah hilang meskipun kepribadiannya berubah. Buktinya, hobi menontonnya masih tetap berlangsung sampai sekarang.

Cia tersenyum getir. Penunggu Bioskop. Itulah julukan teman-temannya dulu. Teman-temannya yang baik hati. Tapi dulu, sebelum mereka meninggalkannya.

PENUNGGU BIOSKOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang