Cia menendang ban mobilnya dengan kesal.
'Kenapa harus kempes, sih!?'
Cia merutuki apa saja yang menjadi penyebab ban mobilnya yang kempes ini. saat berjalan ke parkiran setelah selesai menonton, ia sudah mendapati mobilnya seperti ini. Kempes tanpa sebab.
"Arrghh!! Sialan lo, ban!" Kesal Cia menendang ban mobilnya dengan keras. Bahkan saking kerasnya, ia sampai memekik kesakitan.
"Ban diam kok ditendang. Emang punya dosa apa dia?"
Cia memekik kaget. Padahal ia sedang berjingkat untuk memusuti kakinya yang sakit, akibatnya ia jatuh terduduk di lantai. Untung parkiran saat ini tidak banyak orang!
Cia melirik ke arah sumber suara dan mendapati orang yang ia kenal. Cowok tadi! Cia mendengus dalam hati.
"Ngapain lo di sini?"
Cowok itu. Raya. Ia berjongkok dan menatap Cia dengan kening berkerut. "Gue? Ngapain? Ya mau ngambil mobil lah! Memangnya buat apa gue ke parkiran? Mau berenang?"
Raya kembali berdiri dan melangkah pergi tanpa menghiraukan Cia lagi. Yang ditinggal hanya bisa melongo tidak percaya.
Cowok macam apa dia! Ngeliat cewek jatoh bukannya dibantuin malah ditinggal! Batin Cia berteriak.
"Kalau mau minta tolong bilang, nggak usah malu-malu."
"Hah?!"
Dia bisa baca pikiran gue!
Raya berhenti melangkah lima meter di depan Cia. Ia berbalik dan kembali menatap Cia. "Kagetnya nggak usah berlebihan. Gue cuma baca pikiran lo dikit aja kok!"
Lalu kemudian Cia tak sadarkan diri. Gadis itu memang mudah hilang kesadaran jika syok.
* * * *
Cia mengerjapkan mata perlahan lalu membukanya.
Di mana gue? Gumam Cia dalam hati. Ia mengucek mata sesaat sampai ia sadar bahwa dirinya kini tengah berada di sebuah ruangan seperti... Kamar?
"Lo di apartemen gue."
Suara itu lagi!
Cia berpaling dan... Benar saja. Itu suara Raya!
"Di... Mana?" Cia mengusap wajahnya dengan sebelah tangan dan mengecap tidak jelas.
"Elo. Ada. Di. Apartemen. Gue!" Jawab Raya penuh penekanan.
"Apartemen lo, ya? Oh," Kata Cia tidak perduli. Namun tak lama kemudian....
"APA?! DI APARTEMEN LO?!" Cia terlonjak sampai ia kini berdiri. Ia memeriksa seluruh pakaiannya yang syukurnya masih lengkap. Ia memandang sekeliling dengan waspada. Bahkan saking waspadanya ia sampai tertabrak meja dan alhasil... Ia terjatuh lagi!
"Auwwwww!" Cia memekik nyaring. Pantatnya benar-benar sakit akibat mencium lantai dengan gratis.
"Ck, ck, ck. Lo ceroboh banget sih jadi cewek!" Raya beranjak dari duduknya dan datang menghampiri Cia dan membantunya berdiri.
"Gue kasihan sama lantainya yang harus nyium pantat lo," gumam Raya prihatin.
Mata Cia melebar. Apa coba maksudnya?!
Karena benar-benar kesal, Cia melayangkan sebuah tendangan ke arah perut Raya. Meskipun tendangan itu masih bisa ditoleransi Raya, tapi tak ayal membuat Raya memekik kesakitan juga. "Kok gue ditendang sih?!" Seru Raya tidak terima. Ia memegangi perutnya yang sedikit terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENUNGGU BIOSKOP
Teen Fiction[COMPLETED] Ketika hantu lebih bisa membuatmu nyaman ketimbang manusia... * * * * * Kalian akan bertemu dengan sosok Cia, si cewek brandal yang sebenarnya merindukan kasih sayang. Dan kalian juga akan bertemu dengan sosok Raya, hantu nggak tau diri...