jalan-jalan

778 62 2
                                    

Subject : how's there ?

From : Yamanaka Ino
To : Hyuga Hinata

Hello...

Uhm *berdehem* sepertinya ada yang lagi keasyikan di Amerika sampai nggak ngabarin kalau sudah sampai TKP. Hinata ini tega ya, disini aku sedang persiapan ujian masuk universitas, tapi, kamu malah senang-senang bersama saudara tirimu yang "ehem" itu. ~ Ino

Hinata, katanya bule CA itu hot-hot ya, terlebih lifeguards di CA yang katanya seksi abis! Aku ingin ke sana kapan-kapan kirimin tiket!!! ~ Sakura

Peace - love - and gaul! Nikmati hidupmu di sana anak muda! Aku menderita disini. Sepertinya, hidup nggak pernah lepas dari belajar ya! Sejatinya, aku muak belajar seperti ini. Ingin berjemur di pantai-lebih enak kalau pantainya di Amerika! ~Sasuke

Kapan ngirimin oleh-oleh dari Amerika ? *btw, merchandise khas CA apa ya ?* PS: jangan postcard! Bosan ah tiap kali ada yang keluar negeri oleh-olehnya postcard melulu! ~ Sai

Hinata, walaupun kamu statusnya dalam masa "recovery" hati dan otak, jangan lupa belajar ya! Belajar kan nggak harus membaca buku-tapi bisa juga melihat pengalaman dari orang-orang di sekitar. Terlebih, kamu berada nan jauh di sana-di Amerika yang negara adikuasa! Jadi, perbanyaklah mengenyam pengalaman dari budaya yang nggak ada di Jepang. Be positive! ~ Karin

.
.
.
.

Bunyi jemariku yang beradu dengan keyboard berdetak beriringan dengan jarum jam beker yang ada di meja lampu. Di akhir e-mail, aku mencantumkan nomor teleponku selama di Amerika-barangkali jika mereka mau menelfon kapan-kapan.

"Hinata...." pintu kamar diketuk-suara Neji
"Masuk saja, tidak dikunci kok."
Kepala Neji menyembul dari balik pintu. Dia nyengir lebar seperi biasa. "Sorry mengganggumu, "katanya.

Aku menggeleng. "Cuma lagi membalas e-mail dari teman-temanku, kok."

Neji cengir-cengir salah tingkah. " aku boleh pinjam ponselmu ?"

"Eh ?"

"Untuk menghubungi temanku. Mom sepertinya lupa membayar tagihan bulan ini," tambah Neji cepat.

Aku menunjuk ponsel yang tergeletak di tempat tidur.

"Sebentar saja." Lanjut Neji.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara bip dari keypad ponselku. Neji menekan beberapa nomor melalui ponselku. Dia berbicara dengan seseorang di seberang-sesekali tertawa. Sebenarnya, aku penasaran dengan siapa dia berbicara.

"Oke, besok seperti biasa-aku jemput di tempat biasa." Neji mengakhiri percakapan itu.

"Kau ada janji besok ?" Tanyaku penasaran.

Neji mengangguk. Dia tersenyum setelah mengucapkan terima kasih atas pinjaman ponsel. "Itu tadi Naruto. Besok kita jalan-jalan yuk."

Alisku spontan terangkat ke atas saat mendengar nama "Naruto" menghampiri gendang telingaku.

"Besok kuajak mengunjungi westlake village," lanjut Neji.

Setelah memberitahukan waktu berangkat dan dengan apa kami pergi ke sana besok, Neji segera meninggalkan kamarku.

Eh...., tunggu dulu. Neji tadi bilang bahwa seseorang yang baru dihubungi barusan adalah... NARUTO! Itu berarti, di ponselku ada nomor ponsel Naruto, dan Naruto otomatis sudah tahu nomor ponselku ?

Last minute in manhattanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang