AUTHOR POV
Malas sekali bagi Jasmine jika moodnya sedang hancur tapi disuruh untuk pergi sekolah.
"Vann Sekolah vann!" ucap Marfel sembari menggoyang goyanggkan tangan Jasmine.
"Males kakk" rengek Jasmine.
"Gua laporin opa lo kalau gak sekolah! Entar gak dianggep cucu baru tau rasa!"
"Ihh lo mah jahat! Iya deh gue sekolah ah sebel gue sama lo!" Jasmine memutar bola matanya lalu bangun dari kasurnya..
"Adik yang pintar!" Marfel tersenyum senang.
"Gua bukan ade lo! Lo itu pembantu gua!"
Jasmine mengambil bajunya dan memasuki kamar mandinya untuk mandi. Setelah itu dia sarapan dan pergi sekolah diantar oleh Marfel.
Sesampainya disekolah, banyak yang menatap Marfel kagum. Memang Marfel tidak pernah bersekolah disekolah Jasmine. Banyak yang menatap benci pada Jasmine banyak juga yang melihat mereka dengan senyum yang menggembang.
"Dahh abanggg" ucap Jasmine lalu melambaikan tangannya kearah Marfel yang sedang duduk dimotornya.
"Awas lo bolos! Gue gigit lo!" Kata Marfel asal lalu mengecup kening Jasmine.
"Ehhh" Jasmine memutar bola matanya lalu masuk kedalam sekolahnya. Saat berjalan banyak yang berbicara tidak jelas mengenai Jasmine.
"Cewe kayak dia mah gak pantes buat kak Dev pantesan juga buat gue"
"Kasian banget ya kak Dev punya pacar kegatelan kaya dia ihhh"
Karena geram, Jasmine menghampiri orang yang mengejeknya sembarang.
"Ngomong apa lo barusan? Kurang denger gue!" Yang ditanya malah menunduk takut."Gue tanya sama lo! Helllooo gue lagi gak bicara sama tembok ya! Gue denger tadi lo bilang gue kegatelan ya? iya nih gue gatel banget butuh digaruk kali ya? Garukin boleh?" Kata Jasmine dan memberikan tangannya kepada orang itu.
"E-enggak Ja-jas gue g-gak gitu mak-maksudnya"
"Giliran diginiin baru diem! Dari tadi ngatangatain gue! Lo gak ada urusan sama gue jadi gak usah urusi urusan gue inget itu!" Jasmine berlalu dari hadapan cewek tadi dan masuk kedalam kelasnya.
***
Selama pelajaran berlangsung Jasmine tidak pernah memperhatikan guru dan hanya duduk diam sembari mengkhayal dengan muka kusut. Walaupun guru sudah keluar, mukanya tetap ditekuk.
"Muka lo kusut banget kaya celana dalamnya Cris hahaha" kata Rezta.
"Emang lo pernah liat celana dalam Cris?! Wahwahhh gak bener lo. WOY! REZTA PERNA-" Jasmine membulatkan matanya dan berteriak. Walaupun dia sedang bad mood tapi kalau untuk mengganggu Rezta dia tidak bad mood.
"Anjuu! Gue cuma becanda!'"
"Hahaha makanya ga usah ngomong sembarangan! Kekantin aja ya gue laper" Jasmine menarik tangan Rezta menuju kantin.
"Ikuttt!!" Teriak Louis dan Nicol berlari mengikuti Jasmine dan Rezta.
***
Dikantin, Jasmine selalu saja bercerita tentang hubungannya dengan Dev kepada Rezta, Louis dan Nicol.
"Gue rasa kalau gue itu usah bosen sama Dev"
"What!" Kata Nicol dan Louis serempak.
"Biasa aja kali!" Timpal Rezta.
"Gimana mau gak biasa, Jasmine bilang bosen sama Dev!" Ucap Nicol.
"Emang iya?" tanya Louis dengan muka polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Is Back (ON-HOLD)
Teen FictionJasmine dihadapi dengan 2 pilihan yang sangat sulit. Antara ingin memilih atau tidak sama sekali. Cerita tentang memilih antara orang yang baru dikenalinya atau yang dia sayang, atau mungkin tidak memilih sama sekali?