Hasil Karya Belajar Part Delapan

214 23 195
                                    

Dududuhhh mintjeh lagi banyak kesibukan jadi baru sempat upload pr puisi surealisme sekarang *plak banyak alasan😂🔫

Ya udah jangan banyak drama, pucinggg euy kepala. Yang mau tanya-tanya atau kasih krisan monggo, asal santun ya😊.

❤❤❤

Celoteh Amoeba

Hatiku tertohok
Mendengar para amoeba berceloteh
Membahas keinginan mereka membelah diri
Akupun ingin seperti mereka

Kusuntikkan obat bius ke hatiku
Kubelah hati ini
Lalu kuberikan pada mereka
Para dedemit yang 'tak punya hati

By kattryans

***

Aku Makan Balsem

Emak pulang cepat hari bawa balsem
Aku kira bawa cinta selebar daun palem
'Tapi apa aku suruh makan palem?
Apa pedasnya cabai diganti balsem?

Oh, balsem itu pemberian dunia raja
Aku dengar emak dan kucing bercanda
Dari balsem pula si kucing makan
Apa iya lebih enak dari kemenyan?

Siapa ini yang sekiranya bodoh?
Ah, tentunya biar otakku gumoh
Biar tukang urut jadi gurem
Peduli setan, aku makan balsem

By bli_aryo

***

Sirsasana Di Bibir Malam

Pesawat Garuda terbang di dalam bola mataku
Semilir angin menyodorkanku kabar yang barangkali tak terdeteksi khalayak ramai,
Bahwasanya nun jauh di sana seorang nelayan berjaya menjala kapal selam
Sementara itu, ikan-ikan mabok perjalanan
Rumput laut impotensi
Terumbu karang bunuh diri.

Langit tergeletak di kolong kakiku, dan bumi di atas kepalaku.
Seperti hari yang lalu,
mataku teramat betah melancongi panorama di tepian pantai ini

Azan Maghrib riuh mengumandang, sang nelayan membopong sampannya tepat ke arah keningku.
Senyum mengembang coba kurangkai untuk nelayan itu, tapi keburu buyar ditelan lebarnya bibir malam

Sayup-sayup terdengar kidung jenaka dari bilik peraduannya;
Aku bakal sugih...
Aku bakal sugih...
Kapal selam dhuwe e pemerintah...
Arep dak dol sak rega setengah liter... lenga gas...

Amboi, Tuan, sekarang bukan zaman Siti Nurbaya, tapi rupanya Ibu pertiwi masih perlu banyak bedak dan gincu.

31.01.2017

By d99tik

***

Bom dan Senapang

Anak-anak menyandang senapang seperti sebuah mainan
Gadis-gadis bekerja debu dandanannya
Merah darah sebagai gincunya
Letupan bom menghitam di angkasa mengganggu ketenangan awan
Senyum berubah tangisan

Jadikanlah senapang itu gitar
Petik senarnya berdendang lagu sayang, bukan peluru berpandu pembunuh masa depan
Jadikanlah bom itu bola-bola bermain kanak-kanak, bukan alat penghancur meranapkan peradaban
Ajaklah putera-puteri menari dengan bunga berwarna-warni, bukan menangis histeria bermandikan darah kehilangan sanak-saudara

By Achik36

***

Berkaca pada Alam

Aku mengharu sendu
Salju berlinangan dari mataku syahdu
Kristal-kristal kepiluan kalbu keras membatu
Kau memeluk gunung mati rasa
Pada dingin malam buta cinta

Hasil Karya Puisi Tim UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang