Soojung melangkahkan kakinya memasuki sebuah cafe yang terletak di dekat apartmennya, Omnivora's Caffe. Lonceng berbunyi saat Soojung memasuki pintu cafe itu, matanya menjelajahi setiap sudut ruang cafe itu, kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju sebuah meja yang terletak di samping kaca besar yang menampakkan jalanan pada malam hari ini.
"Apa aku terlambat" Soojung mendudukan dirinya di depan seorang pria yang sedang mengutak-atik ponsel.
"Tidak juga" Pria itu -Zhang Yixing- tersenyum pada Soojung.
"Baiklah. Kau sudah memesan makanan?" Soojung menatap Yixing sebentar.
"Aku menunggumu"
"Kalau begitu pesan saja sekarang" Yixing pun memesan makanan untuknya dan Soojung tentunya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Yixing menatap Soojung, lagi.
"Aku ingin kau berhenti melakukan semua ini, kurasa sudah cukup"
"Cukup? Kau yakin? Bukankan kita baru saja memulainya"
"Berhentilah Yixing"
"Apa yang membuatmu ingin berhenti?" Yixing terlihat begitu serius menatap Soojung, makanan mereka datang.
"Tidak ada" Soojung menyeruput Americano hangatnya, cuaca malam ini cukup dingin.
"Apa kau punya rencana lain, huh?" Soojung hanya diam seraya mengalihkan pandangannya pada jalanan diluar melalui kaca disampingnya.
"Kurasa tidak mungkin kau tiba-tiba berhenti seperti ini jika tidak ada yang terjadi"
"Aku hanya ingin berhenti, kurasa sudah cukup gadis itu tersakiti"
"Kau yakin? Bukankah Sehun lebih menderita" Soojung tersentak, dadanya begitu sesak mendengar pernyataan oleh Yixing.
"Kau tidak perlu memberitahuku, aku juga mengetahui semua yang terjadi pada Sehun"
"Cih, apa kau sudah tidak menyayangi Sehun lagi, huh?"
"Itu tidak benar, kau tahu pasti bagaimana perasaanku pada Sehun" Soojung menatap sengit kearah Yixing.
"Lalu kenapa kau seperti ini? Bisa jelaskan kepadaku nona Jung" Soojung berdiri dari duduknya, menatap Yixing sebentar lalu beralih pada ponselnya, menekan beberapa kata, dan mengirimkan pesan itu pada seseorang.
"Kau tahu Jung? Aku lebih menyukai dirimu yang sekarang, pemberani dan pastinya sangat kuat, tidak seperti dirimu yang dulu, yang selalu terima jika disakiti" Yixing terkekeh.
"Kau pikir aku akan terus terpuruk seperti kemarin? Tentu saja tidak" Soojung tersenyum miring.
"Tapi menjadi seorang yang kuat tidak perlu menyakiti orang lain" Chanyeol yang tiba-tiba datang membuat Soojung kaget, tapi gadis itu mencoba menahan reaksinya.
"Wah, temanmu rupanya ada disini Jung" Yixing menatap Chanyeol dengan pandangan tidak suka.
"Aku pergi dulu Yixing" Soojung melangkahkan kakinya menjauh dari Yixing dan Chanyeol tanpa melihat pria itu barang sebentar pun.
"Berapa kali sudah ku bilang untuk tidak mempengaruhi Soojung" Chanyeol menatap Yixing dengan pandangan tidak suka.
"Bukan aku yang mempengaruhinya, tapi dia sendiri yang datang padaku untuk meminta bantuan" Yixing berdiri dan balik menatap Chanyeol dengan senyum meremehkan.
"Brengsek!"
Bug..
Bug..
Chanyeol meninju YIxing dengan emosi yang membludak, ia sudah terlalu membenci pria kelahiran negeri Tirai Bambu itu. ia sangat tidak menyukai cara Yixing yang membuat Soojung menjadi membenci orang lain seperti ini. Yixing menyapu sudut bibirnya yang sedikit berdarah akibat pukulan dari Chanyeol. Soojung yang masih berada didalam cafe tersebut mengalihkan pandangannya pada Chanyeol dan Yixing, ia heran kenapa bisa dua pria itu bertengkar seperti itu, tapi soojung hanya diam memperhatikan keduanya dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I Know.
RomanceSaat dirimu berada dalam dekapanku, aku bahkan hanya berharap waktu berhenti. Jangan biarkan dirinya mengambil diriku lagi.