Yixing melangkahkan kakinya di sepanjang koridor Myungwoo's Hospital. Langkahnya terhenti di depan sebuah pintu ruang rawat VIP, dengan perlahan ia membukanya. Belum sempat melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tersebut, pria itu sudah dibuat terheran.
"Dimana gadis itu?" Layak bertanya pada dirinya sendiri. Ia melangkahkan kembali kakinya menuju meja resepsionis di rumah sakit tersebut.
"Chogi.."
"Ada yang bisa kami bantu ,tuan?
"Aku ingin bertanya, dimana pasien yang bernama Irene?"
"Tunggu sebentar" Perempuan yang bertugas di sana tampak menyernyitkan keningnya.
"Maaf tuan, tapi tidak ada pasien yang bernama Irene."
"Ah, maksudku Joohyun, Bae Joohyun" Perempuan tersebut terdiam sejenak, matanya melirik gelisah pada rekan kerjanya.
"Maaf tuan, pasien yang anda sebutkan sudah dipulangkan"
"Jadi dia sudah keluar dari rumah sakit ini?" Perempuan itu menunduk sebentar, kemudian mengangguk.
"Dia kehilangan nyawanya setelah mengalami kejang-kejang"
"Maksudmu? Dia ma..mati?" Yixing menatap tidak percaya pada perempuan di depannya ini.
"Benar tuan"
"Baiklah, terimakasih" Yixing segera meninggalkan kawasan rumah sakit itu.
..
.
.
Soojung menghentikan laju mobilnya saat di depan gedung apartmen tempat Wendy tinggal, lalu keluar dari mobilnya menuju bagasi belakang.
"Soojung-ah terima kasih telah menghabiskan seharian ini denganku" Wendy mengambil alih beberapa kantong belanjaannya yang berada ditangan Soojung.
"Tidak masalah, aku juga menikmatinya" Soojung tersenyum.
"Kau yakin tidak ingin mampir dulu?" Wendy tersenyum miris saat Soojung menggelengkan kepalanya.
"Sehun pasti sudah sangat lelah, aku harus segera pulang" Soojung membuka pintu belakang pengemudi.
"Sehun-ah, ayo pindah ke depan" Soojung memegang lengan lelaki itu, tapi Sehun hanya diam.
"Hmm.. apa kau mau di belakang saja?" Sehun masih diam, Soojung menghela nafas berat.
"Yang benar saja, Soojung. Apa kau ingin terlihat seperti supir cantik untuk Sehun?" Tampak sekali nada kesal saat Wendy mengatakan kalimat tersebut.
"Seungwan-ah!" Soojung memicingkan matanya pada Wendy yang masih berdiri di sampingnya. Kemudian menutup pintu mobilnya dengan pelan, membiarkan Sehun tetap duduk di belakang.
"Jangan membuat Sehun semakin kesal padaku" Soojung menghembuskan nafas kecil, kemudian tersenyum kecil.
"Aku akan pulang sekarang, sampai jumpa" Soojung memasuki mobilnya kembali, sedangkan Wendy hanya melambaikan tangannya saat Soojung membuka kaca mobilnya.
"Hati-hati" Wendy tersenyum miris saat mobil Soojung perlahan menjauh dari kawasan apartmennya.
"Kau sudah terlalu jatuh Jung Soojung"
.
.
.
.
.
.
Wanita itu mengetukkan jari-jari tangannya pada meja yang ada di depannya. Gelisah."Kemana pria itu pergi.." sedari tadi ia bergumam tidak jelas. Ia menyentakkan kepalanya, menoleh pada pintu utama rumah itu saat mendengar bunyi pintu terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I Know.
RomanceSaat dirimu berada dalam dekapanku, aku bahkan hanya berharap waktu berhenti. Jangan biarkan dirinya mengambil diriku lagi.