3

8K 524 35
                                    

"Kita keluarga? Omong kosong yang bagus! Haha, sungguh. Kedengarannya bagus sekali!"

"Hyung, jika aku mati apa yang akan terjadi? Akankah mereka sedih? Ah, bukan. Akankah kalian sedih, Hyung?"

"Satu-satunya hal yang aku suka tak bisa kulakukan. Ironis bukan?"

"Hidup itu seperti piano, kadang hitam, dan kadang putih. Hitam.. Putih.. Hitam.. Lalu putih lagi. Tapi sungguh, apa bedanya? Keduanya, sama. Setidaknya bagiku."

"Untuk apa kita hidup jika pada akhirnya kita akan mati? Bukankah itu percuma? Semua itu sia-sia saja bukan?"

"Apa aku bisa bahagia, Hyung? Selama ini aku selalu menderita, itu artinya aku akan bahagia setelah ini, kan? Appa bilang begitu."

"Mereka membenciku, lantas aku harus bagaimana? Aku bahkan tak tau salahku, aku benar-benar lelah. Aku lelah, hingga ingin mati rasanya."

"Tak ada manusia yang benar-benar bahagia, benar kan? Lalu, mengapa kalian berpikir aku selalu bahagia? Sebagus itukah topeng yang kuciptakan ini?"

"Maaf, tapi bolehkah aku menyerah sekarang? Aku hanya.. sudah terlalu lelah. Jadi.. bolehkah? Tolong.. Kumohon.."

"Tidak ada hal yang lebih berharga di muka bumi ini selain sebuah persahabatan sejati. Iya kan, Eomma?"

"Maafkan aku. Aku menyesal, sungguh menyesal. Tolong maafkan aku."

"Kau sekarat, kau akan segera mati.."

"Nenek bilang, semua orang itu sama! Kita sama, aku bisa merasakan sedih, pasti kau juga begitu kan?"

"Aku.. akan segera mati? Kau.. yakin? Itu terdengar.. keren?"

"Apa dia berkata jujur? Aku.. Aku terlalu takut untuk mempercayai seseorang lagi."

"Aku sungguh tak mengerti. Eonnie, dia bohong kan? Tolong, katakan itu bohong.."

"Berbohonglah. Berbohonglah padaku bahwa ini semua tak pernah terjadi. Kumohon, katakanlah suatu kebohongan seperti yang selalu kau katakan. Aku terbiasa dengan kebohongan itu, lagipula."

"Jangan diam saja! Aku mohon.. Katakan sesuatu, berhenti bersikap seakan kau sudah mati!"

"Aku membencimu, Jung Hoseok.. Kau adalah orang terburuk yang pernah ku kenal. Aku.. Berharap kau mati dan menghilang dari dunia ini!"

"Menjauhlah darinya, dia milikku sekarang. Jangan berani-beraninya kau mendekati dia."

"Akui saja, aku lebih baik darimu. Maka menyerahlah sebelum aku mempermalukanmu."

"Aku tak tau, bahwa tersenyum saat air mata ingin mengalir sebegini melelahkannya. Haha, eh? Kenapa pipiku basah lagi?"

"Jujurlah Eomma, aku tak pernah sakit kan?"

"Aku ingin menghilang seperti alien! Naik UFO dan terbang! Lalu, semuanya akan baik-baik saja. Hehehe.."

"Pesawat kertas yang baik, terbanglah yang tinggi, hingga Eomma bisa membaca pesanku ini, whuss!"

"Kau bukanlah aku! Aku adalah diriku!"

"Kau harus melupakan dia. Kau bodoh jika terus mengingat dia. Harus, harus, harus."

"Aku ada dalam dirimu. Suka atau tidak, itulah faktanya. Kita adalah satu."

"Jimin sudah meninggal, ia meninggal beberapa tahun yang lalu.. Kalian sahabatnya, dan kalian tidak tau itu?"

"Mengapa sulit sekali untuk memilih--tidak, mengapa sulit sekali untuk menjadi aku?"

"Kim Jennie? Ah bukan, gadis itu sudah lama mati."

"Ini terlalu rumit, cukup, aku menyerah."

"Aku hanya ingin tertawa bersama kalian, tertawa dengan cara apapun. Jadi tolong, beri saja kebahagiaan untukku. Aku tak butuh semua masalah kalian.."

"Keluar dari hidupku!"

"Hidupmu ada ditanganku, Jeon. Kau harus menurut jika tak ingin dimakan api. Hihihi, kau terlihat manis saat pucat seperti itu! Aku suka!"

"A-apa yang telah aku lakukan? Aku.. bodoh!"

"MENGAPA BARU SEKARANG?!"

"Lupakan dia, lupakan. Kembali saja pada video game mu itu."

"Dia milikku, jangan pernah kau berani berpikir untuk merebutnya."

"Aku mencintaimu--bukan. Aku menyayangimu. Tunggu, memangnya apa bedanya?"

"Aku akan selalu ada untukmu. Aku janji, jika aku mengingkarinya, kau bisa menghukumku semaumu."

"Aku peduli, karena kita teman."

"Apa yang terjadi sebenarnya?"

"CUKUP, HENTIKAN!"

"Semuanya sudah berakhir, tamat. The end."
.
.
.

Tadaaa.. Inilah prolog nya.. Udah ketebak ya ceritanya bakal jadi gimana? Kalo belum, ya tunggu aja. Ini tuh semacam spoiler lagi, baca berulang ulang, pahami, lalu lupakan. Kalo kalian teliti, dan se gak ada kerjaan itu buat baca berulang kali, pasti paham konfliknya gimana. Part selanjutnya gatau kapan bakal di post, tunggu aja yaaa

Okee.. See ya!

Best regard
Mai♣

Tell Me Why ;BANGTANPINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang