7

4K 340 100
                                    

Kim bersaudara berjalan di lorong sekolah mereka, diikuti tatapan kagum dari hampir semua siswa yang mereka lewati. Ini sudah sebulan sejak Lisa dan Rose menjadi murid baru, sebulan sejak perdebatan Jisoo dan Jennie tentang Bangtan, dan sebulan sejak Rose marah pada Jennie.

Semuanya masih sama, namun kini Rose tak lagi kesal pada Jennie, semuanya baik-baik saja saat ini. Kim anggun pertama, yang pastinya adalah Jisoo tengah berjalan di lorong dengan gaya anggunnya, begitu tenang dan pelan, sungguh anggun. Jauh berbeda dengan Lisa, si bungsu Kim satu ini berjalan sembari memainkan video gamenya, beberapa kali menabrak siswa lain tak kunjung membuat Lisa kapok.

Sedangkan Rose dan Jennie, mereka tengah berjalan santai sembari membaca buku ditangan masing-masing, Jennie dengan novel romance-nya, dan Rose dengan buku pelajarannya. Ini aneh--maksudku tidak biasa--seorang Roseanne Kim membaca buku pelajaran, padahal biasanya buku-buku itu dibiarkan berserakan dilantai kamarnya bertumpukan dengan video game milik Lisa, atau lebih parah dijadikan pengganjal pintu.

Atas alasan tersebut, Jisoo berbalik dan menatap Rose, "Kau belajar? Aneh sekali." Rose mendelik, memangnya seaneh apa hingga Jisoo berkata dengan nada seperti itu? Oh, Demi Tuhan! Rose juga manusia!

"Eonnie, mungkin semalam dia salah minum obat." Lisa berceletuk asal, namun berhasil membuat ketiga saudarnya menghentikan langkah dalam sekejap, dan menatap sang maknae dengan heran. Yah, tidak ketiganya juga sih.

"Obat yang salah?" Lisa mematung, lalu dengan segenap kepercayaan dirinya, Lisa mendongkak dan menatap Jisoo dengan tatapan biasanya.

"Ya, obat yang salah. Tadi malam kepalanya kembali pusing, kurasa bukannya minum obat, dia malah meminum segelas deterjen." Lisa menaik-turunkan kedua alisnya dengan senyum jenaka, dan tak lupa diiringi tawa khas dirinya.

Jennie mendengus kesal, "Tidak lucu, Lalisa." Gadis itu masuk begitu saja kedalam kelasnya, tanpa berkata apapun.

"Ada apa dengannya?" Rose dan Jisoo kompak menggedikan bahu mereka, Jisoo terdiam guna mengingat-ingat ada apa dengan adiknya itu, begitupun dengan Lisa dan Rose.

"Ah, entah. Pasti dia marah karena kau melakukan suatu kesalahan." Rose mengangguk, setuju dengan pemikiran Jisoo, "Coba pikirkan, apa kau melakukan kesalahan padanya." Rose menambahkan.

Lisa termenung, berusaha mengingat kesalahan apa yang dia lakukan. Sedetail mungkin, sekecil apapun kemungkinan yang ada, berusaha Lisa pikirkan ulang.

"ASTAGA!" Jisoo dan Rose mengerjap kaget, bagaimana tidak, Lisa berteriak tiba-tiba dengan suaranya yang.. Kalian tau sendiri.

"Kenapa?" Kompak Jisoo dan Rose, dalam satu kedipan mata Lisa sudah berlari masuk ke kelas Jennie dan Jisoo, meninggalkan dua Kim lain yang kini terlihat bak orang idiot yang terdiam dengan mulut menganga.

***

Jimin, Taehyung, dan Hoseok berdiri di tengah lapangan basket. Dengan posisi berdiri satu kaki, juga memegang kedua telinganya, mereka bertiga dijemur karena telat masuk kelas.

Guru mereka, dengan penggaris papan tulis dari kayu miliknya menghampiri Taehyung. Pemuda itu mengaduh kesakitan tatkala penggaris kayu yang lumayan tebal itu melesat guna memukul tubuhnya, setelah Taehyung, berlanjut pada Jimin dan Hoseok.

"Kalian ini sudah senior, dan kalian masih terlambat masuk kelas..."

Ctak!

Ctak!

Ctak!

Penggaris kayu yang legendaris milik guru mereka kini meluncur dengan begitu mulus di kepala ketiga namja malang itu.

Tell Me Why ;BANGTANPINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang