Sepenggal rindu..

47 7 5
                                    

Malam ini,
Bolehkah aku masih merindukannya lagi? Seperti malam-malam sebelumnya.
Rindu yg hanya bisa ku rasakan sendirian tanpa dia akan membalasnya.
Tak apa, cukup aku saja yg merasakannya, tak perlu dirinya.

Di saat aku sedang merindukannya seperti ini,
Sekelibat memori tentang dia dan aku yg pernah bertemu dan menghabiskan waktu singkat muncul lagi di pikiran ku.
Ini benar-benar membuatku gila, tapi aku masih ingin selalu mengingatnya. Ya, mengingatnya.

Saat itu, di stasiun itu..
Pukul 04.30 pagi,
Untuk pertama kali aku melihatnya dan juga senyum indahnya. Itu benar-benar indah, sangat. Aku ingin selalu mengingat senyum itu.
Dengan hati bergetar dan tak karuan, aku berhasil membalas senyum indah itu dengan sedikit sapaan 'hallo'
Dan kami berjabat tangan untuk pertama kalinya.
Sungguh itu moment pertama yg amat sangat canggung untuk kami. Hahahaa.. ( benar-benar lucu saat mengingat betapa canggungnya kami )

Disepanjang perjalanan menuju penginapan
Tak banyak kata yg keluar dari mulut kami,
Dan disepanjang perjalanan juga
Hatiku masih bergetar hebat..
Getaran itu benar-benar hebat menguasai tubuh ku..
Itu pertama kalinya aku merasakan getaran seperti itu.
Sungguh, itu pertama kalinya.

Dihari pertama,
Kami hanya menghabiskan waktu dengan menonton film.
Tidak ada yg spesial bukan(?)
Hahhaa aku memang bodoh karna tidak bisa memberikan moment yg menarik untuknya,
Bukan bukan, bukan aku tidak bisa,
Hanya saja waktu itu aku masih dalam keadaan gugup. Sangat.

Dihari kedua,
Kami pergi untuk mewujudkan keinginannya mengunjungi suatu tempat yg ingin dia kunjungi
Dengan cuaca yg tidak mendukung dan sedikit kehilangan arah. Hahahaa.. (meskipun begitu, aku rela selagi itu masih bersama nya).

Aku lega bisa membawanya ketempat yg diinginkannya. Setidaknya, meskipun aku tidak mampu memberinya moment yg menarik, aku bisa mewujudkan sedikit keinginannya.

Aku menghabiskan banyak detik hanya untuk melihatnya, atau bahkan mungkin ribuan. Hahaaa..
Meskipun begitu aku sangat menyukainya,
Menyukai ketika aku masih bisa terus melihatnya.
Tak lupa juga aku banyak mengabadikan moment tentang dirinya.
Satu moment yg akan selalu ku ingat dan ingin selalu ku abadikan,
Saat dia berjalan lebih dulu dariku menaiki tangga,
Aku melihatnya seolah dia mencariku
tanpa dia sadar bahwa aku selalu memperhatikannya,
Dia menoleh ke belakang dan menemukan ku. Hahahaa..
Saat itu juga aku tersenyum bahagia di belakangnya tanpa sepengetahuan dia. Sungguh, itu moment terbaik dan terindah yg pernah dia berikan padaku tanpa kesadaran dia.
Jika boleh, aku ingin mengulangnya sekali lagi. Bersamanya..

Pagi terakhir,
Aku mengantarnya ke stasiun itu lagi, stasiun yg sama ketika aku melihat senyumnya untuk pertama kali.

Berat, saat itu yg kurasakan.
Ya, berat harus melihatnya pergi.
Hanya satu yg ada dipikiran ku,
'Aku tidak bisa melihat senyum indahnya lagi'

Dengan berat hati dan susah payah
Aku menahan Air mata ini agar tidak jatuh di depannya. Bukan karna aku tidak ingin dipandang lemah, tetapi aku tidak ingin dia melihat air mataku yg akan membuatnya ikut menangis juga. Aku benci ketika melihatnya menjatuhkan air mata.
Tapi tak bisa dipungkiri,
Dia menangis juga, entah karna apa..
Melihatnya mengeluarkan air mata seperti itu, membuat ku lebih terluka daripada harus merelakannya pergi.

Dia melambaikan tangan kearah ku dengan tersenyum manis dan airmata nya yg jatuh membasahi pipinya.
Saat itu juga aku ingin sekali mendekatinya dan menghapus airmata nya yg jatuh di sela-sela senyum manisnya.
Tak lama akhirnya dia benar-benar pergi,
Pergi meninggalkan sedikit kenangan,
Dan pergi membawa hatiku.

Aku menyadari sesuatu yg luar biasa,
Bahwa aku, benar-benar jatuh cinta kepada si pemilik senyum indah itu.

Dia benar-benar luar biasa hebat.

Itulah sepenggal kisah ku dan dia yg muncul lagi di setiap rinduku.
Rindu yg sampai sekarang tak bisa ku atasi. Rindu yg disetiap kerinduannya selalu menyisakan luka.
Ya, luka yg tak bisa diobati, begitu juga rindu ini.

Sosok dia yg kuceritakan, akan tetap menjadi dirinya, bahkan nanti pun masih akan sama.
Dia dengan senyum indahnya.

Jangan pernah berfikir bahwa aku dan dia akan menjadi happy ending,
Tidak, bahkan orang yg dia inginkan bukan aku, tetapi orang lain.

Aku? Hanya akan menjadi Seorang Teman baginya. Tidak lebih.

Tak apa, bahagianya bahagia ku juga,
Lukanya luka ku juga.
Tetapi aku selalu mendoakan kebahagiaan untuknya.

Dia, pantas untuk bahagia.
Ya, dia,
Si pemilik senyum indah itu.

Aku hanya akan merindukannya seperti ini,

Aku merindukanmu, sangat.

( Bali, 19-02-2017 : 04.30 )

Just A Little..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang