4.30 pagi..
Mata ku masih tetap terjaga meskipun gelapnya langit sudah mulai beranjak menjadi terang.Kupijak kan kaki ini keatas rooftop rumahku.
Dengan ditemani satu-satunya syal biru yg ku punya.
Aku mulai memejamkan mataku,
Memasukkan tangan ku kedalam saku celana karena hawa dingin yg masuk kedalam tubuhku.Merasakan angin pagi yg masuk hingga tulang rusuk ku,
Ku hirup udara pagi dengan perlahan,
Merasakan betapa segar nya udara di pagi hari.Menikmati kicauan burung di pohon sana.
Aku benar - benar menikmati suasana seperti ini.
Ah tidak, bukan hanya menikmati.
Tapi aku menyukainya. Sangat.Aku merasakan kedamaian dalam diriku.
Sudah hampir 5 menit aku melakukan aktifitas pagi ku ini.
Hingga,
Entah itu akal sehatku yg menginginkannya atau pun tidak.
Mulut ku secara refleks bergerak menyebutkan namanya, Bersamaan dengan terbukanya mataku.Ini benar-benar gila. Aku bahkan tidak percaya bahwa mulut ku secara reflek mengucapkan namanya.
Bagaimana bisa aku menyebutkan namanya disela-sela rutinitas pagi ku itu(?)
Bahkan ketika aku memejamkan mataku tidak sedikit pun aku memikirkan tentang dirinya.
Ini benar-benar aneh.
Seolah tubuh ku memberikan efek tersendiri untuk dirinya.
Atau,
Ini karna efek candu ku padanya.Sekeras apapun aku berusaha untuk melupakannya, ini tidak akan berhasil jika dia masih saja membawa hatiku kemana pun dia melangkah.
Semakin banyak aku berusaha, semakin banyak pula rasa sakit yg kudapatkan untuk melupakannya.
Tidak bisa kah aku hanya menginginkannya sebagai seorang teman, tidak lebih.
Ini benar - benar sangat menyiksaku.
Aku tau aku tidak boleh menjadi egois.
Tapi hati ku bagaimana?Bahkan disisi lain, aku hanya harus mengikuti alur dari cerita ini.
Jika nantinya ini akan menjadi happy ending atau pun sebaliknya,
Aku hanya harus membiarkan perasaan ini mengalir.Dan aku tidak tau kedepannya masih tetap dirinya atau bahkan sudah orang lain.
Tapi bisa kupastikan,
Bahwa sekarang masih tetap dirinya.Masih tetap orang yg sama dengan
Si pemilik senyum indah itu.Di rooftop rumah ini
Jadi saksi bisu bahwa aku masih belom bisa menggantinya.Mengganti Si pemilik senyum indah itu.
( Bali, 1 maret 2017 )