MAKE A MISTAKE

104 8 1
                                    

Pagi menyapa orang-orang yang akan memulai aktifitas nya pada hari ini.Hari dimana semua orang harus pergi dengan keadaan matahari belum terbit tetepi pulang sesudah matahari terbenam.Tidak berbeda dengan Ar cewe yang sedang memakai hijabnya ini kewalahan sendiri saat sedang memakai jilbabnya,meniup-meniupnya agar bisa rapi dan tegak lurus tapi percuma jilbab nya yang sudah kusut tidak bisa untuk rapi lagi.

"CK! fi kalo narok baju sekolah itu jangan untal sana untal sini,ini engga Abis pulang sekolah baju dimana? rok di mana? Digantung kan bisa? Ehh gading jangan di gantung,karena di gantung tu ngga enak tanpa ada kepastian yang jelas." ocehnya namun seketika berbicara seperti itu membuat adiknya yang tidak mengerti mengerutkan dahinya:v

"Apaa'an sih mbak?" polosnya membuat Ar mau tidak mau memutar bola matanya bosan karna melihat tingkah laku adiknya ini.

"Au ah gelap" Ar yang sewot sendiri lantas berjalan menuju ke arah kamarnya dan menutup pintu.

"Ar,abis ayah anter bunda siap-siap ya ayah ngga mau nunggu kamu lelet kayak kemarin,kamu telat ayah juga telat ngater bos ayah.Ayah pulang kamu udah harus stand by depan pintu ya" Ayahnya sedikit berteriak.

"Hm" Ar berdeham tapi sepertinya cukup keras membuat ayahnya mendengar dan langsung menutup pintu rumah mereka.

S E K O L A H

"Tumben lo telat biasanya juga pagi buta udah duduk aja di kursi lo sambil joget-joget angkat tangan" ejek Kya yang pagi-pagi sudah meliat muka Ar di tekuk dengan leceknya membuat Kya ingin men-setrika mukanya sekarang juga.

"Apa'an si ky,bacot mulu diem napa lu?" kata Ar sembari menaruh tas di kursinya dan ikutan duduk di kursinya.

"Dih ini anak! ngajak ribut eala.Pagi-pagi udah SONGONG yaa" rese Kya menaikan beberapa oktaf suaranya membuat Ar mengusap wajahnya kasar.

"Kak Hafidh ngga line lo ya? sampe muka lo kayak  gitu?" Tanya Ananda membuat Ar menatapnya dengan sebal.

"Ngga jawab berarti iya"sambung Ananda lagi membuat Ar langsung menggeleng dengan cepat.

"Nge-line kok"

"Hah? SERIUSAN LO? MANA HP LO GUE MAU LIAT" kata Ananda yang langsung merebut paksa hp Ar yang dia pegang di tangan sebelah kirinya.Kya,Vira,Seva dan Salwa yang kepo-pun harus berdesak-desakan untuk melihat bagaimana percakapan sahabatnya itu.Sedangkan Ar  hanya membuang nafasnya asal melihat tingkah laku orang kubu di hadapanya ini.

"Gue dulu yang liat"

"Apa kata lo,lo duluan yang liat gue juga mau liat" seru kya

"Ish kalian bisa misi gak sih? nan tangan lo nutupi yang atas nya" vira kesal sendiri.

"Anjirr baru Semalem chatingan kak Hafidh udah gerak cepet kuyyy" teriak Kyaa membuat Seva yang setuju pun hanya manggut-manggut.

"Iyaa ini mah fixxx 100% kak Hafidh suka lo" kata Seva menatap kearah Ar membuat gadis itu memutar bola matanya bosan.

"Are u okay? Please deh Ar.Harusnya tu lo seneng kak Hafidh nge-chat lo,bukan malah pasang muka asem kayak gitu" kata Vira  sebal sendiri melihat muka Ar yang sedari tadi di tekuk.

"Arghhhhhhhhhh"geramnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Kalian itu ngga tau" lanjutnya lagi membuat sahabatnya menatapnya bingung.

"Ngga tau apa?"

"Tadi pagi aku liat kak Hafidh nge-bonceng kak Lia dateng ke sekolah sama-sama emangnya ngga sakit apa(?)" katanya sebal sendiri saat menjelaskan kejadian tadi pagi dengan sahabatnya.Perkataan Ar tadi membuat orang-orang di sana melongo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

idiot girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang