Thalia Pov
"ASSALAMMUALAIKUM MAMA, ANAK NYA YANG KECE BADAI SUDAH TIBA" teriak ku dari ambang pitu
"Walaikum salam." Ucap mama datar tanpa menoleh ke arah ku
"Ini bukan hutan Thalia." lanjutnya lagi
"Aku tau kok ma ini bukan hutan,ga ada yang bilang hutan juga hehe"ucap ku lalu duduk di sofa, disebelah mama yang sedang asik membuka majalah fashion.
Huh dasar emak emak kerjaan nya liat liat majalah, tapi beli enggak hehe
Mama terus saja menghiraukan ku, padahal kan aku cuma mau curhat sama mama tentang cowo gajelas itu
"Ma, tata mau curhat"ucap ku rendah sambil menggoyang goyangkan tangan mama
"Hmm"
"Mama, tata itu ngomong sama mama dari tadi, tapi kenapa mama ga ngeliat ke tata." ucap ku merajuk
1 detik...
3 detik...
6 detik...Tak ada jawabanya dari mama
"Yaudah ma tata minta maaf, tata ga bakal teriak teriak lagi deh"ucap ku rendah sambil memasang wajah andalan ku yap puppy eyes hehe
Heningg
Dan
Mama pun menengok ke arah ku sebentar dan mama langsung menaruh majalah kesayanganya di meja.Dan merubah posisi nya menghadap ke arah ku
"Iyaa mama maafin,mama ga tega liat wajah kamu yang kayak gitu, tapi kamu janji ya jangan kayak gitu lagi.
"ucap mamaku dan langsung tersenyum hehe"Aku ga janji."ucap ku cepat
"Yaudah, mama marah lagi."ucap mama ku langsung melipat kedua tanganya di depann dada.
"Hehe, iya aku janji mama"ucap ku langsung lari kaatas, etss sebelum lari aku pun menyempatkan diri untuk mencium mama agar mama tidak marah.
"Oke sayang"ucap mama tersenyum
Saat aku sudah berada di tengah tangga, aku berhenti. Aku pun berniat untuk mengerjain mama,ide terlintas di benak ku.
"Maaaa, tata lupa ngomong"ucap ku kencang, dan mama langsung menengok kearah ku.
"KALO TATA GA JADI JANJI HAHA"ucap ku teriak dan langsung lari ke dalam kamar hehe
"Itu anak kenapa coba,gajelas amat. Anak siapa sih?" ucap mama pelan dann langsung geleng geleng kepala
♥♥♥
Saat ini aku berada di kamar ku, tempat yang selalu ku jumpai setelah ku pulang sekolah, tempat ya selalu membuat ku merasa nyaman, tempat yang selalu menjadi saksi bisu kesepian ku, tempat yang selalu menjadi saksi bisu tangisku.
Andai saja dulu aku ga bodoh,mungkin sekarang aku,kanaya dan saufa sedang bersama. Andai kalian tau,aku rindu kalian, aku ingin bermain bersama kalian, walaupun kita disekolah bertemu tapi kita bagaikan orang yang tidak mengenal satu sama lain. Andai saja waktu bisa ku ulang, pasti aku tidak ingin melakukan hal sebodoh itu. Aku janji ini yang terakhir, Saufa.Kanaya. AKU RINDU KALIAN
Seketika air mata ku menetes di pipiku, aku kembali mengingat masa lalu yang kelam itu. Dan aku pun masih mengulang kata RINDU itu.
Aku berdiri dari duduk ku dan berjalan mendekati nakas, aku mengambil benda berbentuk persegi panjang, dan lagi lagi tangis ku pecah saat melihat tiga gadis yang sedang tersenyum di dalam foto itu. Di wajah ketiga nya terlihat sirat kebahagian di dalam mata nya.