Author PovHari ini adalah hari pertama bagi Aldino menjemput Thalia di rumah nya, hari yang akan penuh dengan kebahagian dari keduanya.
Dino harap dia akan segera mendapatkan Thalia seutuhnya. Karena Dino berfikir bahwa Thalia gadis itu, gadis yang dia cintai. Hanyalah akan menjadi miliknya seorang ya Thalia-nya akan hanya milik Aldino seutuhnya.
"Thalia, cepat sayang. Pacar mu sudah menunggu sejak tadi" Antonio mengambil secangkir kopi hangat buatan istri nya yang ada di meja.
"Nak Dino ini seneng ya sama Tata?" Tanya Antonio dan meletakan secangkir kopi itu di meja asalnya.
Kini Aldino berada dirumah Thalia, tepatnya di ruang tamu dan duduk persis disamping Papa nya Thalia.
Belum sempat Dino menjawab, Thalia sudah turun dari singgasana nya.
"Pagi pa" Thalia duduk di sofa yang hanya muat untuk satu orang saja.
"Ta kamu mah gitu ya main rahasia rahasiaan sama papa" papa nya merajuk
Thalia mengernyitkan dahi nya "Maksud papa apa? Tata ga main rahasia rahasiaan dari papa"
"Ituu, dia pacar kamu kan." ucap papa nya sambil menunjuk ke arah Dino dengan dagu nya. Dan dengan tampang minta penjelasan.
"Emm, dia itu-" ucap Thalia terpotong dengan teriakan sang mama.
"PAPA, TATA, DINO AYO SARAPAN DULU!" Perintah sang mama.
Antonio mendengus kesal, lagi lagi dia gagal mendapat kan informasi dari keduanya. Aldino dan Thalia
🔔🔔🔔
Kring...kring...kring...
Bel tanda usai nya pelajaran pada hari ini.
"Ta, ayo!" Dino beranjak dari tempat duduk nya.
Mendengar ucapan Dino yang mengajak nya pulang bareng dengan segera dia memasukan buku buku tebal miliknya.
Thalia berdiri dari tempat duduk nya, hendak berjalan keluar kelas.Tapi,
"Tunggu!" Dino lantas menggenggam tangan Thalia.
Thalia lantas kaget
"Nah begini kan lebih baik" Dino tersenyum lebar.
Thalia memalingkan wajahnya, karna takut bila melihat senyum Dino terlalu lama. Takut meleleh hehe
Kanaya yang melihat Dino dan Thalia semakin dekat pun mulai kesal.
"Kenapa si Ta, lu selalu rebut orang yang gue sayang" Kanaya berjalan keluar kelas saat Dino dan Thalia sudah pergi lebih dulu dari nya.
Di sepanjang koridor banyak siswa siswi yang menatap Aldino dan Thalia. Ada yang menatap dengan wajah kesal, senang, marah, ada yang tidak rela pangeran nya berdekatan dengan gadis pendiam seperti Thalia.
"Dinooo"
"Itu engga salah si Dino, kok mau aja sama cewe dingin kayak Thalia"
"Ih mereka cocok"
"Dasar cabe, mau aja di pegang pegang"
"Kak Thaliaaa"
Ya begitulah teriakan teriakan mereka.
Thalia dan Dino hanya mengacuh kan saja, tidak menanggapi teriakan teriakan itu.
Saat sudah sampai di parkiran Dino mendengar ada orang yang memanggil namanya.