part 3

24 5 0
                                    

Maaf Typo merajalela

—_—_—_—_—_—_—

"Mell,kamu pasti bisa ngelewatin semua ini, aku ada disini bersama mu, kita bisa mell." ia langsung memeluk melly yang sudah tidak bisa menahan tangisnya sekarang juga. Rendy tidak bisa melihat melly menangis didepan matanyah sendiri.
"Tapi ren." melly sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi dan menangis sejadi jadinyah di pelukan rendy.

Flashback

"Rendy,aku mau bicara sama kamu, besok aku akan ke caffe tempat kerjamu." ucap melly semalam setelah mamanyah pergi dari kamar.
"Iya mell aku tunggu."ucap rendy sambil menutup telpon dari melly.

"Permisi mba,mau pesen apa?" ucap rendy meragakan seorang wetres.
"Ekh rendy apa sih nggak lucu tau." ucap nya
"Udah kamu cepet duduk" ucapnya ketus.
"Hahaha maaf nona" ucap rendy smbil tertawa.
"Hay mell,maaf kau menunggu lama tadi ada yang harus aku antar"
"Ah ya tidak apa-apa "
"Tumben pasti kamu baru pulang kuliah dan langsung kesini kan? Ada apa mell? "
"Tadi malam mama bilang dia akan pergi ke jerman besok buat ngejagain oppa sama omma mungkin itu lama sampai oppa dan omma benar benar sembuh"
"Lalu"
"Papa memintaku mempercepat skripsiku tahun ini dan aku-" melly memberi jeda terlebih dahulu dan dengan berat hati ia memberitahu dan melanjutkan pembicaraannyah lagi.
"Aku akan di jodohkan sama sahabat papa" ucap ku lemas
"Apa mell??? Kau serius"
"Iya aku serius. Mama akan berangkat besok pagi ke sana dan sebulan lagi aku akan menyusulnya." ucap melly lirih

Flashbackoff

"Sudah mel jangan nangis lagi yah udah" ucap rendy sambil merenggangkan pelukannya dan menghapis air mata yang sedari tadi mengalir tanpa berhenti.

   POV Rendry

"Tumben melly ngajak ketemu, kenapa ya" ucap ku

Sekarang aku sedang ada d caffe tempat aku bekerja sebelum pergi kuliah. Sekarang aku sedang ada jam siang dan melly pagi niatnya sih melly mau ke sini sekarang.

Aku melihat melly masuk ke dalam caffe dan langsung duduk di kursi dekat dengan kaca.

"Permisi mba,mau pesen apa?" ucap ku baru saja datang dan kebetulan aku sudah izin dulu untuk bekerja setengah hari kepada bos ku ya dia juga teman ku sih.

"Ekh rendy apa sih nggak lucu tau" ucap nya kaget.
"Hahaha maaf nona" masih dengan nada yang sama tapi aku sudah melihat wajah melly yang sudah acak acakan ntah lah apa yang dia pikirkan.

"Udah kamu cepet duduk" jawabnya dengan suara yang masih kesal.

"Hhm mell,maaf kau menunggu lama tadi ada yang harus aku antar"
"Ah ya tidak apa-apa "
"Tumben pasti kamu baru pulang kuliah dan langsung kesini kan? Ada apa mell? "
"Tumben nggak marah kenapa yah,,melly apa dia ada masalah?" ucapku dalam hati. Ya tidak biasa nya dia seperti itu dia biasa nyah ngoceh sampai pesenannya datang baru dia berhenti ngedumel tapi sekarang dia seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Sweet ada apa?" ucap ku dan langsung duduk berhadapan dengan nya.

"Kamu percaya kan sama aku?"
"Iya aku percaya,malah sangat percaya" jawab ku tenang. Disitu aku langsung melihat wajah melly yang tidak bisa di baca.entah aku melihat raut wajah takut,bingung,senang ah entah lah aku tidak tau apa yang sedang ia pikir kan.

"Kamu juga tau kan aku sayang banget sama kamu" ucap nya lagi
"Iya aku juga tau ko,kenapa sih?"
Tanyaku semakin bingung apa yang melly ucapkan.
"Aku cinta kamu sangat mencintai kamu"ucap nya lagi lirih hampir tidak terdengar sama sekali malah. Aku langsung berpindah tempat di samping nyah dan menggenggam tangan nya erat.
"Aku juga sangat mencintai kamu bahkan lebih dari kamu mencintai aku sweet" jawabku mantap dan penuh kehangatan,sanbil menatapnya tapi melly hanya tertunduk.

"Ren, semalam mama bilang mama akan ke jerman mengurus oppa dan omma dan mungkin itu lama sampai oppa omma sehat."
"Lalu?" aku tidak mengerti hanya akan mengatakan seperti itu sampai segini nya ah dia emang gadis manis.
"Papa menyuruh ku segera menyelesaikan skripsi ku secepatnya dan aku- " melly memberi jeda terlebih dahulu dan dengan berat hati ia memberitahu dan melanjutkan pembicaraannyah lagi.
"Aku akan di jodohkan sama sahabat papa" ucap nya lemas
"Apa mell??? Kau serius"

Bagai di timpa  dengan batu yang sangat besar dan seperti ada kilat yang memancar dan petir yang datang tanpa permisi aku sangat tidak menyangka ini akan terjadi.apa yang harus aku lakukan dan sekarang aku sudah melihat bahu melly yang sudah bergetar "Dia menangis, melly menangis apa yang harus aku lakukan sekarang sedangkan aku pun sangat ingin menangis sekarang juga. Tapi aku harus kuat setidaknya didepa melly aku harus kuat."
"Iya aku serius. Mama akan berangkat besok pagi ke sana dan sebulan lagi aku akan menyusulnya." ucap melly lirih

Apa sebulan, dan bahkan itu sangat singkat sekali aku belum bisa melakukan itu. Bahkan jika aku sedang ada tugas kuliah yang sangat jauh pun aku sangat tidak bisa terlalu lama tidak bertemu dengan melly, itu hanya akan bertahan tiga hari dan itu pun aku tidak bisa menjaminnya. Aku menarik nafas dalam-dalam dan aku harus memberikan kekuatan kepada melly. Aku memeluknya dengan sangat erat dan dia memang sangat membutuhkan pelukan itu.

"Mell,kamu pasti bisa ngelewatin semua ini, aku ada disini bersama mu, kita bisa mell." Hanya yang bisa ku ucapkan. Aku langsung memeluk melly yang sudah tidak bisa menahan tangisnya sekarang juga. Aku tidak bisa melihat melly menangis didepan mata ku sendiri.
"Tapi ren." melly sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi dan menangis sejadi jadinyah di pelukan ku.

"Sssttt sudah lah jangan dipikirkin yah" jawabku sambil mengusap usap punggungnyah yang masih bergetar.

Aku merenggangkan pelukan ku dan sepertinya melly sudah agak tenang. Aku mengusap sisa air mata yang masih ada di pipi melly
"Udah ya jangan nangis lagi" ucap meyakinkan end so kuat.
"Ka-kamu nggak marah kan? Aku takut kamu marah dan ninggalin aku,aku sangat sayang dan cinta sama kamu ren hiks..hiks..." ucapa melly segukan ah ini benar-benar sangat sulit ”Bagai mana aku bisa marah sama kamu mel aku juga sangat mencitai dan sayang kamu bahkan rasa itu  melebihi rasa kamu ke aku mell” ucapku dalam hati bahkan sekarang melly sedang memegang tangan aku dan menatap ku.

"Rendy kamu nggak marah sama aku kan?"
"Ah,,, iya mell aku nggak marah ko kan ini semua bukan pilihan kamu. Tapi aku akan berusaha memperjuangkan kamu ko sampai aku mendapatkan kamu. Aku nggak akan melepas kan kamu begitu saja. I promise." ucap ku yakin dan memeluk melly kembali

Aku yakin aku sangat yakin entah aku bisa mendapatkan melly atau tidak. Jika papahnya yang sudah turun tangan aku tau aku tidak bisa apa-apa karena aku tidak punya apa-apa.

"Kamu mau pulang? Aku antar yah" ucap ku.
"Tidak usah kamu harus ke kampus kan sekarang bentar lagi."ucap nya
"Tidak apa-apa lagian masih ada waktu ko. Aku antar yah."
"Terserah kau saja lah" ucapnya lagi.
"Ya udah senyum dong jangan nangis lagi yah jelek tau." ucap ku lagi sungguh aku tidak bisa melihatnya seperti itu.

——————————————____
Maaf ya kalo ceritanya langsung ke konflik tapi perkenalan tokoh belum ada.😊
Tenang aja setelah ini aku bikin  buat perkenalan tokoh deh,dan ada juga perkenalan dalam ceritanya yah. Jadi jangan pada salah sangka dulu.

Hehehe emang sih ceritanya acak-acakkan tapi aku berusaha buat bikin yang terbaik ko😂😂

Kalo misalkan ada yang mau komen tentang alurnyah diterima ko diterima banget malah😂😂

Take Me AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang