part 4

12 4 0
                                    

Rendy fandly alhasyir seorang lelaki berdarah arab, inggris, dan indonesia bercampur dalam satu. Mata hazelnya yang penuh dengan kecerian, kulit eksotis, rambut yang sangat rapi namun sedikit gondrong, hidung mancung, dan tentunya tinggi.

Fandly alhasyr merupakan ayah dari Rendy Fandly Alhasyr seorang pakar kesehatan sekaligus pengusaha yang bergerak dalam bidang gedung dan kesehatan. Rendy lahir dari keluarga dokter dan doktor, ya dia lahir dari keluarga kalangan atas, akan tetapi ia berpikir bahwa iya selalu dikekang entah itu dalam segi sosial, pendidikan, dan cita-cita. Hampir semua yang keluarga rendy ungkit bahkan pergaulan.

Rendy mempunyai sifat yang keras kepala, mudah bersosialisasi, dan ia merupakan orang seni, dia berani meninggalkan semua fasilitas yang ayahnya beri dan meninggalkan bunda tercinta, ya meskipun bunda dan adik perempuan yang rendy punya merupakan dokter. Sesil adik rendy merupakan dokter spesialis bedah, dan sekarang merangkak menjadi seorang penulis juga, ia ditunangkan dengan faisal dokter nuklir. Fanny ibunda rendy yang berjabat sebagai dokter umum dan psikeater yang sudah sangat mahir dalam segala bidang.

Tentu saja rendy tidak ingin mengikuti jejak mereka yang menjadi seorang dokter meskipun itu adalah pekerjaan yang mulia, tetapi rendy sangat tidak ingin menjadi seorang dokter dan ia sangat mencintai seni, ia rela tinggal di kos-kosan dari pada harus mengikuti perintah dari sang ayah, ia rela mencari uang demi keperluan sehari-hari bekerja paruh waktu, dan yang pasti kuliah. Tidak aneh juga sifat keras kepala yang ia miliki merupakan turunan dari sang ayah.

Rendy merupaka salah satu murid dari fakultas seni media perfilman. Dia merupakan senior dari kampus tersebut, karna dia merupakan salah satu mahasiswa yang sangat aktif dalam suatu organisasi kampus, salah satunya adalah ia menjadi ketua ospek pada saat melly baru saja masuk, dan disana kisah cinta mereka di mulai.

Flashback on

Seorang gadis berlari sekuat tenaga rambut yang dikuncir dua terombang-ambing karena sang pemilik berlari menuju gerbang kampus yang sebentar lagi akan di tutup. Dan yapss pintu gerbang besar itu sudah ditutup rapat dan kini ia tidak sendiri tetapi masih banyak siswa ospek lainnya yang kesiangan. Mereka berlari kearah samping, mencoba mencari celah atau pintu belakang yang masih terbuka, tapi nihil semua sudah tertutup rapih.

Tiba-tiba sekelompok senior kampus datang dengan wajah menyeramkannya. Dan langsung menyuruh semua anggota ospek yang datang terlambat itu berbaris.
"Kalian baru saja hari pertama masuk sudah terlambat begini. Bagaimana nanti. HAH!" sentak seorang laki-laki yang sangat ditakuti saat masa ospek ini.

"Udah lah bay kasih hukuman aja orang-orang kaya gini mah, nggak pada disiplin jadi orang." ucap seorang perempuan yang sedikit tomboy.

"Lu, elu banyak omong kalo mau ngasih hukuman hukum aja sekarang jangan banyak b***t doang yang lu gedein." ucap seorang laki-laki yang modelnya udah kaya preman pasar. Tapi ketampanannya sangat mendominasi dibanding dengan gayanya, mungkin itu gaya staylist nya.

"Kita kan nunggu intruksi dari lu men." ucap orang yang di sebut bay itu.

"Oke sekarang terserah kalian urus manusia-manusia tidak disiplin ini." ucapnya memerintah dan melenggang pergi.

POV Melly

Hari pertama masuk kuliah, sial banget dah gue udah mah mobil mogok ditengah jalan, dandanan udah kaya jeng kelin, harus lari karena pintu gerbang yang hampir ketutup, dan sialnya emang udah di tutup. Dan sekarang tinggal nunggu hukuman dari kaka-kaka kiler ini.

"Ekh lo kenapa diem aja gue tanya heh?" ucap seseorang yang membuyarkan umpatan-umpatan geram ku saat ini.
"Umm i-iya ka saya." ucapku
"Iya lah lo siapa lagi. Udah mah gaya paling beda lagi lu. Sini mana perlengkapan yang gue suruh bawa buat hari ini." ucap ka bay seram.

Take Me AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang