Keadaan gerbang utama kampus utama sudah mulai dipenuhi oleh calon mahasiswa dan mahasiswi yang baru saja keluar dari ruangan, dan seperti apa yang sudah di janjikan seorang gadis cantik yang sedang berdiri dengan muka yang memerah karna malu, dan kesal sudah menjadi bahan tontonan mereka karena sedang menahan salah seorang senior kampus yang tidak lain adalah ketua ospek itu sendiri. Rendy Fandly Alhasyr dan Melly....... Sedang menjadi pemeran utama dalam tontonan itu.
Suara hembusan nafas yang keras seolah-olah menjadi kekuatannya untuk memulai membuka perkataannya.
"Ka Rendy maukah kamu menjadi kekasih ku."ucap Melly dan langsung menundukkan kepalnya.
"Apa? Kamu bicara sama siapa, kamu bilang apa tadi?"ucapnya mengejek.
"Aku mencintaimu, maukah kau menjadi kekasih ku?"ucap Melly lagi sembari melihat rendy dengan muka yang marah.
"Apa kau mencintai ku, hey yang benar saja nama mu saja aku tidak tau, dan ya. Jika kau ingin mengatakan sesuatu jangan langsung to the poin, lu suka buru-buru ya orangnya."ucapnya lagi.Kemarahan melly sudah naik pitam, dan mukanya sudah terlanjur malu, lalu ia berteriak sekencang-kencangnya.
"Aku Melly...... Sungguh mencintaimu, ka Rendy Fandly. Apakah kau mau menjadi KEKASIH ku?." ucap melly geram.
"Nah seperti itu, YA Aku MAU menjadi KEKASIH mu Melly....."ucap rendy dan langsung memeluk tubuh ramping melly, sedangkan Melly sedang mengucapkan sumpah serapahnya kepada semua orang. Saking asyiknya mereka berpelukan dengan pemikiran mereka masing-masing tanpa mereka sadari banyak orang yang memandangi mereka, dan komentar komentar yang berbeda.
"Gila lu men, ditembak sama anak baru."ucap salah satu temannya Rendy, dan rendi hanya tertawa.
"Gue salut sama lu men."ucapnya lagi.
"Lu terlalu berlebihan, hubungan kaya gini nggak bakal bertahan lama, palingan kalo gue udah bosen gue buang dia."ucap Rendy ringan.
"Ekh awas lu kemakan omongan sendiri, bisa-bisa lo sial lagi."ucap Abil, dan langsung di samber oleh Pita.
"Bener tuh kata si Abil. Yang gue liat juga no anak baek deh orangnya, semoga aja dia bisa ngerubah lu."ucap Pita.
"Ekh lu pikir gue apa, berubah-berubah."ucap Rendy dan mereka tertawa bersama.
Tanpa mereka sadari Melly sudah melesat pergi dari sana, dan setelah Rendy sadar dengan ketidak hadiran sang kekasih ia langsung pergi mencari Melly."Nah ketemu juga ayo yang pulang." ucap Rendy sambil memegang tangan Melly menuju parkiran dimana motornya berada.
"Ekh ka, A-aku bisa pulang sendiri."ucap Melly sambil terus berusaha melepaskan tangannya dari Rendy.
"Lu masih dalam rangka hukuman Melly sayang, jangan ngebantah, mau lo nambah hukumannya?" tanya Rendy terus menarik tangan Melly, dan seketika Melly diam tidak berontak lagi.
"Nah kan gini lebih keliatan so sweetnyah."ucap Rendy mengacak-ngacak rambut Melly.
"Nih pake!" ucap Rendy sembari menyodorkan helm kepada melly.Pov Melly
Gila nih orang. Dia pikir gue apaan buang-buang kaya barang aja. Siapa juga lagi yang mau pacaran sama dia ya meskipun ganteng tapi penampilannya itu loh bikin orang begidik ngeri liatnya.
Mendingan gue cabut aja malu gue disini. Akupun duduk disebuah bangku taman kampus dekat dengan parkiran, sambil menetralkan rasa maluku ku.
"Ya tuhan apa yang sedang engkau rencana kan." ucapku sambil menggosok wajah ku berkali-kali tidak menyangka kesialan yang aku alami."Nah ketemu juga ayo yang pulang." waduh itu suara si preman pasar. Aku buru-buru berdiri dan tiba-tiba dia memegang tangan ku.
Deg!
"Oh ya ampun mau dibawa kemana aku." ucap ku panik dan langsung berontak mencoba melepaskan cekalan tangannya.
"Ekh ka, A-aku bisa pulang sendiri."ucap ku takut tapi tetap berusaha melepaskan tangan ku tetapi dia terus menarik tangan ku menuju area parkir.
"Lu masih dalam rangka hukuman Melly sayang, jangan ngebantah, mau lo nambah hukumannya?" dan seketika tenaga gue hilang, gue baru saja hampir lupa kalo ini dalam rangka hukuman. Gue diem dan menuruti saja dia mau bawa gue kemana, dari pada nambah hukuman bisa-bisa mati gue.
"Nah kan gini lebih keliatan so sweetnyah."ucap dia sambil mengacak-ngacak rambut gue.
"Gila rambut gue bisa rusak di acak-acak sama dia." ucapku dalam hati sambil membenarkan rambut ku dan terus berjalan sampai berhenti di sebuah motor sport warna hitam.
"Nih pake." ucapnya sambil memberikan sebuah helm dan dia sudah memakai helmnya dan menaiki motor gedenya itu.
"Dia maco, ganteng juga mell"ucap hati kecil ku.
"Ehh malah diem."ucapnya sambil melambaikan tangannya di depan wajah ku, aku yang tersadar langsung memakai helm dan naik keatas motor gedenya itu.
"Nah udah siap cantik?"ucapnya lagi, ada apa jantung gue jadi deg-degan gini.
"I-iya ka"ucap ku gugup, ayolah jantung normal.Pov Rendy
Hah ada apa ini kenapa gue keliatan tulus banget pas bilang dia cantik, emang sih dia cantik, cantik banget malah tapi gue udah biasa pacaran sama cewek-cewek cantik kaya ginih bedanya mereka sama absurdnya kaya gue."Aaaaaaaa kak jangan kenceng-kenceng bawa motornya."ucap Melly dan langsung memeluk ku.
Hahahaha gue nggak sadar ngelamun, and ngegas motor cakep gue tanpa menyadari kalo gue bawa anak orang. Tapi dia meluk gue erat banget haha lumayan nih.
Geu terus ngegas motor gue sampe dia meluk gue lebih erat, kali ini bukan karna nggak sadar tapi ada geng motor alias musuh gue ngejar.
Brruummm!!
"Ka kenapa dibelakang banyak motor yang ikutin kita."ucapnya panik dan masih memeluk gue erat.Gue senyum sinis kearah belakan tapi terus ngegas, ekh bentar kenapa gue ngerasa ada yang nangis yah. Gue perlahan ngendurin gas dan akhir nya geng gong sialan itu berhasil ngerubunin gue.
Ngenggg ngenggg!!!!
"Ka ada apa?" ucap melly nggk kerasa ternyata dia yang nagis sambil meluk gue.
Saat gue mau jawab omongan melly tuh motor sialan berhenti di depan motor gue dan terpaksa gue ngerem mendadak.
"Aaaaaaaaa"pekik melly sambil terus meluk gue, waduh kaya nya ni anak takut banget.
"Mell kamu nggak papa kan?"ucap ku. Tapi dia tidak menjawab malah nangis dan meluk gue erat banget, sial dia takut.
"Sayang diem sini yah jangan kemana-mana." ucap ku sambil melepas pelukan melly dan membuka helm dan beranjak dari motor menghampiri geng motor sialan itu."Sialan lu a****g" ucap ku dan langsung menyerang merka satu persatu.
Sial mereka ngeroyok gue saat gue sendiri awas lait aja nanti.Satu persatu diantara mereka yang berjumlah kurabg dari 10 kalah, dan tiba-tiba bughh!! Sial gue kena satu bogeman dari si ceking.
Ngiung ngiung!!!
Suara sirine polisi, sial siapa lagi yang panggil polisi kesini, mereka lari dan segera pergi dari tempat ini."Cihh banci"ucap ku sambil berjalan kearah Melly yang maaih bergetar ketakutan di balik motor sambil memegang hp. Ternyata bukan polisi beneran itu suara dari dering melly.
"Hey"ucap ku ikut jongkok di depan melly dan mengusap rambutnya supaya dia mendongakan kepala nya.
Dia langsung memeluk ku kembali dan dengan sigap aku menerimanya, ya ampun dia benar-benar takut ternyata.
"Sssttt idah jangan nagis mereka udah pergi oke."ucap ku menenagkan nya dan perlahan dia melepas pelukannya.Ahh rasanya gue nggk rela dia ngelepas pelukannya.
"Ayo gue anter pulang."ucap ku memasangkannya helm kembali dan menuntunnya kembali naik ke motor."Ka kaka nggk papa kan?"ucapnya hah gue bersyukur dia ngomong lagi.
"Haahahah lu khawatir yah sayang." ucap ku tertawa mendengar nada khawatir di suaranya.
"N-ngak ko, aku cuma takut aja."ucapnya gelagapan
"Tenang aja gue baik." ucap ku dan langsung mengantarkan Melly ke rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Away
Ciencia FicciónMenunggu bukan hal yang mudah tetapi butuh perjuangan yang harus dilewati. Perjuangan akan membuahkan hasil yang bagus, jika proses yang kita gunakan benar-benar untuk mendaki suatu hal yang baik.