page 19

14K 502 0
                                    

Nathan

Ya Tuhan apa itu darah.dasar wanita jalang dia apakan anakku aku mendorong pintu itu sedikit terbuka dan ya Aya melihatku
"Yanda ,opa"ucapnya menangis dan hendak berlari ke arahku tapi dengan cepat kakinya d sentak oleh angle dan terjatuh
"Yanda sakit"tangisnya histeris saat melihat mulutnya berdarah aku langsung berlari
"Jangan mendekat atau aku bunuh anak kurang ajar ini gara gara ibunya kamu menjauhiku,kamu meninggalkanku"bentak angle dengan keras sehingga membuat Aya makin terisak memeluk lututnya sendiri
"Klo Lo dendam sama gue jangan bawa bawa anak gue dasar jalang lepasin anak gue sekarang,jangan pernah Lo sentuh dia lagi anjing Lo........."umpatku tak kalah kasar karena melihat putri kecilku begitu kesakitan dan ketakutan
"Jangan bergerak kami polis tempat ini sudah d kepung"teriak om Tyo ketika ku maju angle mengarahkan pistolnya kearah Aya
"Aya awas"teriak papa
"Door..."
Ku pejamkan mataku ,aku tak mendengar tangisnya lagi tuhan jangan ambil anak ku ku mohon dia masih begitu kecil.air mataku lolos membanjiri pipiku aku tak berani membuka mata seakan takut melihat jasad anakku sendiri
"Yanda Aya takut"ucapnya menarik kemeja ku
"Ku buka mataku dan melihat putri kecilku mengadakan tangganya minta d peluk ke angkat dia dan kubawa kepelukanku.dan menghujaninya ciuman yang tak henti...Dia membalas pelukanku dengan erat dan menyembunyikan kepalanya d leherku.trus tadi suara tembakan siapa yang tertembak oh ternyata angle yg tertembak d bagian tanganya d larikan ke rumah sakit d kawal oleh anak buah om Tyo .
"Opa Aya takut tapi kalang Aya gak takut lagi kan dah ada ,Yanda,opa sama uncle Nico Aya kangen bunda Yanda"ocehnya saat kami d dalam mobil arah balik ke Jakarta
"Ya ini kita mau ketemu bunda sabar ya sayang ,Aya bobo dulu sini sama Yanda tar klo dah smpe Jakarta Yanda bangunin ya "ucapku padanya
"Gak Aya mau liat jalanan yang bagus ini sama Tante yang tadi Aya gak boleh liat jendelanya tangan Aya d iket sama benang"balasnya memanyunkan bibirnya dan menunjukan bekas ikatan dia bilang pake benang mana mungkin nak pake benang bisa lebab gitu tapi aku bersyukur sekarang Aya sudah bersama kami lagi.
"Opa Oma mana?"tanyanya pada papa yg sedang asyik memandangi cucu perempuannya berceloteh
"D rumah Aya lagi nungguin Aya tar klo Aya lama Oma pergi deh "jawab papa mencubit gemas pipi cubie Aya
"Gak oh ya ayo pak sopil jalanya cepetan upsss salah maksud Aya uncle Nico"ucapnya sempurna membuat ku dan papa tertawa tak henti hentinya
"Aya mah jahat aman ada sopir seganteng ini kak"balas Nico memanyunkan bibirnya
"Maaf uncle Aya dan sengaja sinih Aya cium ...Emuah."
"Thank u "balas Nico

Ya akhirnya putri ceretku tertidur pulas d pelukanku ku amati tiap inci wajahnya sudut bibirnya ada goresan kecil,bibir bawahnya seperti robek,pergelangan tangannya lebab bekas ikatan tali,dan satu lagi tuhan kenapa telapak tangannya luka bekas sundutan rokok kuranga ajar angle kurang ajar dasar wanita jalang aku akan membalasnya pasti.
Ku usap telapak tanganya "Yanda Aya dan papa jangan d huspa ya nanti perih "balasnya lirih membuatku memeluknya lebih erat dan meneteskan air mata."jangan nangis ya Yanda Aya janji gak kan pergi mana mana Ok jangan nangis masa Yanda ganteng Aya nangis "balasnya menciumi setiap inci wajahku

Pernikahan Wasiat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang