Part 7

134 9 0
                                    

Zafa menghela nafas kasar. Kenapa ingatan itu muncul kembali. Dan juga kenapa ia harus bertemu dengan saudaranya itu.

"Zafa loe harus kuat dan tidak boleh terlihat lemah didepan mereka" gumamnya menyemangati pada dirinya sendiri.

Kemudian dia beranjak menuju tempat tidur dan berbaring disana.

"Semoga besok hari ku tetap tenang dan tak terusik oleh siapapun" ucapnya sebelum dia menutup mata nya menuju alam mimpi.

~Keesokan harinya~

Zafa turun menuruni tangga menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi" sapanya pada semua orang yang ada di meja makan.

"Pagi juga" jawab mereka.

Mereka makan dengan tenang dan dalam diam. Yang terdengar hanya suara dentingan sendok dengan piring yang mendominasi ruangan tersebut.

"Dad...Mom...bang Abra dan bang Abri, aku berangkat dulu ya" setelah mengatakan itu dan mencium pipi mereka, ia beranjak keluar rumah.

"Hati-hati sayang" ucap Aura kepadanya yang dibalas acungan jempol oleh Zafa.

"Mom kita juga berangkat ya. Takut telat nanti" ucap Abra kepada orang tuanya. Setelah mencium pipi kedua orang tuanya itu, ia dan Abri beranjak menyusul adik nya yang telah berangkat duluan itu.

Sesampainya disekolah, mereka melihat Zafa yang sedang memakirkan sepeda nya. Kemudian mereka memilih untuk mendekatinya dengan diam-diam dari belakang.

~Doooorrr~

"Eh" ucap Zafa kaget saat ada tangan yang menyentuh pundaknya. Kemudian ia menoleh dan terlihat abang-abangnya  sedang menyengir dengan wajah polos seperti tak terjadi apa-apa di depannya.

"Rese banget sih kalian bang, aku kaget tau" ujar Zafa dengan wajah yang cemberut karena tingkah laku kedua abangnya itu.

"Hehehe maaf deh princess" ucap mereka.

"Permintaan maaf gak diterima" ucap Zafa ketus.

"Yaaaaaahhhh. Ayo dong princess maafin kita. Nanti kita belikan ice cream rasa coklat kesukaan kamu deh. Ya ya ya" bujuk Abri yang dibalas anggukan oleh Abra.

"Iya bener kata Abri princess nanti kita beliin deh" ucap Abra memohon.

Azzam datang melihat aksi Abra dan Abri yang sedang memohon kepada Zafa itu. Ia terkikik geli melihat aksi lucu mereka.

"Hahahaha" ucapnya tertawa melihat raut wajah Abra dan Abri yang kusut.

"DIEM" bentak Abra dan Abri bebarengan. Walaupun dia di suruh oleh mereka untuk berhenti, tetapi ia masih tertawa kecil tidak sekeras tadi.

"Princess maafin kita dong" bujuk Abra dan Abri kembali pada Zafa.

"Ya udah deh aku maafin tapi janji ya kalian nanti kalau pulang sekolah harus beliin aku ice cream kesukaan aku itu" ucapnya kepada abang-abangnya.

"Janji" ucap Abra dan Abri bersamaan.

"Kalau gitu aku kekelas dulu ya abang-abangku. Dadaaaahhhh..... jangan lupa ice cream yaaaa" ucapnya dari jarak jauh.

Murid perempuan yang melihat itu, mereka menatap Zafa sinis dan benci. Berani-beraninya cewek cupu itu mendekati cowok-cowok famous di sekolah mereka.

Sedangkan Zafa sendiri, dia menatap mereka datar dan dingin.

Zafa memasuki kelasnya, Lalu diduduk dikursinya.

Tak lama kemudian bel berbunyi, tanda pelajaran akan segera dimulai.

THE SECRET GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang