Chap 7

3.8K 288 45
                                    

Author POV

lee uisa memeriksa keadaan taehyung yang semakin menurun, dia mencoba berbagai cara sampai akhir nya keadaan taehyung mulai membaik, dia menghembuskan nafas lega melihat taehyung mencoba bertahan
"Bertahan lah tae kau pasti bisa" bisik lee uisa di samping telinga taehyung
Di sisi lain Jimin tengah memandang handphone nya berharap taehyung menghubungi nya setelah taehyung mengirim pesan yang membuat jimin khawatir, kemana taehyung pergi apa terjadi sesuatu pada nya? Apa dia sakit? Berbagai pertanyaan lain berada di otak nya terus berputar, dia mencoba menghubungi taehyung namun nomor nya tak bisa di hubungi
"Jim bisakah kau ambilkan aku minum?" Pinta hoseok
"Jim apa kau mendengarkan ku?" Tanya hoseok karena tak ada sautan dari jimin
"Eoh nde hyung kau mau apa? Maaf aku melamun" ucap jimin
"Aku hanya ingin minum, mengapa kau melamun?" Ucap hoseok
"Akan aku ambilkan minum mu hyung changkaman" ucap jimin lalu pergi membawa hoseok minum, jimin membantu bangun untuk minum
"Jimin-a apa yang kau lamunkan?"Tanya hoseok penasaran
"Bukan apa apa hyung" ucap jimin
"Apa kau melamunkan pembawa sial penyakitan itu?"Tanya hoseok
Jimin membulatkan mata nya, dia tak percaya hoseok sekarang membenci adik nya sendiri, yang dulu ia sangat sayangi, hanya karena kecelakaan yang bukan salah taehyung atau siapa pun, hoseok membenci taehyung karena jika dia berhati hati hoseok tak akan buta dan lumpuh seperti ini
"HYUNG! Taehyung adalah adik mu, dia bukan pembawa sial hyung, kau seperti ini bukan salah taehyung dan bukan salah siapa pun, ini kecelakaan hyung! Jadi berhentilah membenci taehyung ku mohon hyung" ujar jimin dengan air mata yang telah mengalir di pelupuk mata nya
"AKU MEMBENCINYA JIM, JIKA SAJA DIA LEBIH BERHATI HATI KECELAKAAN INI TAK AKAN TERJADI, DIA ORANG TAK BERGUNA, MEMBAWA KESIALAN DI HIDUPKU, MEMBUAT MIMPI DAN HIDUP KU HANCUR, DIA MEMBUAT KU KEHILANGAN SEMUANYA!" ujar hoseok dengan amarah yang tak dapat ia tahan
"Eomma dan appa meninggal saat dia ingin merayalan ulang tahun nya di sebuah restoran namun saat dia eomma aku dan appa sedang mengobrol sebuah mobil tepat berada di depan mobil kami, eomma appa meninggal tapi aku dan anak sial itu tidak, semula aku merasa ini hanya lah sebuah kecelakaan yang menimpa ku, tapi beberapa tahun kemudian, orang yang aku cintai harus merenggang nyawa saat aku hendak pulang karena anak itu sendirian di rumah, dia orang yang aku cintai harus pergi karena aku, dan aku sadar jika jika saja saat dia berulang tahun dia tak ingin makan di restoran eomma dan appa pasti masih ada, jika dia tak takut sendirian di rumah orang yang aku cintai tak akan pergi, dia dialah penyebab dari semua ini jim!" Ujar hoseok mengeluarkan seluruh isi hati nya
jimin sungguh tak percaya hoseok sosok hyung yang sangat dia kagumi yang sangat menjaga adik nya berubah menjadi hoseok yang lain yang matanya tertutup oleh rasa benci terhadap dongsaeng nya sendiri, sungguh jimin tak pernah menyangka kehidupan taehyung akan seperti ini
"hyung aku jamin kau akan menyesal suatu saat nanti setelah tahu kebenaranya hyung." Ucap jimin
"sudah lah jangan kau bahas anak sialan itu lagi aku muak" ujar hoseok, jimin hanya terdiam dan membukan handphone nya disana terdapat orang yang saat ini dia khawatirkan dan dirinya tengah tersenyum bodoh menghadap kamera, jimin menangis mengingat kuat nya taehyung menghadapi semua ini dengan tubuhnya yang lemah.

Di sisi lain taehyung mulai sadar dari tidurnya, dia mencoba melihat sekeliling nya ini tetap tempat yang tak asing di matanya

"argh" lirih taehyung

"Tae-a kau sudah sadar?" ujar lee uisa

"u..isa" lirih taehyung mencoba bangkit

"kau masih dalam keadaan lemah tidur lah" ujar lee uisa

"apa operaasinya berjalan lancar?" tanya taehyung

"eoh jangan khawatir operasinya berjalan lancar" ujar lee uisa tersenyum taehyung pun tersenyum

"tapi tae kau harus menjaga pola makan dan kesehatan mu, kau hanya memiliki satu ginjal kau harus sering cuci darah ke sini tae dan ku mohon jalani kemotheraphy eoh?" ujar lee uisa taehyung hanya tersenyum

"tak usah uisa aku pati kuat tanpa harus melakukan ini itu percayalah, toh pada akhirnya aku akan pergi" ujar taehyung dengan senyum miris nya

"KIM TAEHYUNG! Kumohon jangan berbicara seperti itu kau pasti kuat kau pasti bisa melawan semua sakit mu ku mohon, kau hanya perlu menjaga kesehatan mu" ujar lee uisa dengan menangis

"uljima appa" ucap taehyung membuat lee uisa menatap nya dia tersenyum dan mengenggam tangan taehyung yang lemah

" kau pasti bisa percayalah" ucap lee uisa

"ah ini handphone mu tae sepertinya ada yang menghubungimu tadi" ujar lee uisa kembali, taehyung mengambil ponsel nya dan melihat beberama miscall dari jimin dan berderet pesan pula darinya

'di mana kau?'

'apa yang kau lakukan?'

'apa kau tak akan kemari tae'

'apa kau sakit?'

Ya seperti itulah isi pesan yang jimin kirim

"uisa bolehkah aku pergi sebentar?" ujaar taehyung

"andwae tae-a kau masih belum pulih bahkan kau baru sadar" ucap lee uisa dengan khawatir

"Jebal hanya sebentar" ucap taehyung dan di balas anggukan oleh lee uisa

"kau harus janji hanya sebentar" ucap lee uisa dan taehyung tersenyum mengangguk

Taehyung mencoba berjalan menuju ruang hoseok walalu sedikit sulit tapi dia mencoba dengan berpegangan pada sisi rumah sakit, dan sampailah ia di ruang di mana hyung nya di rawat. Dia membuka pintu dan memperlihatkan jimin yang menatapnya tak percaya, dia hanya mengisyaratkan untuk diam, taehyung hanya ingin melihat keadaan hyung nya

"jimin-a kapan aku bisa keluar dari sini?" ujar hoseok

"sebentar lagi hyung tunggu lah" ujar jimin sambil menahan tangis menatap taehyung dengan wajah pucat dan badan nya yang bertambah kurus

"jika setelah pulang nanti, bisakah kau tinggal di rumah ku, aku hanya tak ingin di bantu oleh anak sialan itu" ujar hoseok dengan ketus, dan di sana taehyung mendengarnya hanya bisa menahan tangis, sekarang hyung nya pun membencinya , tapi dia merasa dia pantas untuk di benci, dia menatap jimin seolah berkata jawab ia dan jangan menangis

"nde hyung" ujar jimin, taehyung tersenyum dan melangkah pergi dari sana, dia tak bisa di sana terlalu lama itu dapat menyakitinya perlahan lahan sidikit demi sedikit, jimin mengejar taehyung ke luar

"hyung aku keluar sebentar" ujar jimin mengejar taehyung

"tae tunggu!" ujar jimin, taehyung berhenti dan menatapnya

"wae jim?" ucap taehyung dengan senyum nya

"gwenchana?" tanya jimin

"gwenchana jangan khawatir aku baik baik saja" ucap taehyung

"jangan berbohong taehyung" ujar jimin

"jimin-a ku mohon jaga hoseok hyung karena aku tak bisa dan mungkin suatu saat nanti aku akan pergi" uajr taehyung membuat air mata jimin mengalir

"apa maksud mu tae?" jimin tak mengerti dan tak ingin mengerti, namun hanya di balas oleh senyuman dari taehyung

"jim tolong jangan beritahu siapa pun tentang penyakitku eoh? Biarlah aku yang merasakan sakit sendiri dan yang lain jangan" uajr taehyung

"ah aku harus pergi anyeong" ujar taehyung seraya pergi dari sana

Jimin menatap nanar punggung lelaki itu dan menagis dia merasakan sakit yang taehyung rasakan, jimin melangkah masuk kembali ke ruang hoseok karena takut hoseok tahu bahwa tadi taehyung datang

Di sisi lain saat taehyung pergi seseorang melihatnya dan mendengar percakapan nya dengan jimin dan mengikutinya

"kenapa taehyung ada di sini? Apa dia adalah pendonor yoongi? Tapi tadi dia bilang dia memiliki penyakit penyakit apa?" ujar seseorang itu dan terus mengikuti taehyung

TBC WKWKWKWKWKWK

HAI HAI GIMANA? GAK NGEFEEL YA? MAAF YA KALO KURANG MEMUASKANN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOMENT JUSEYO

AND SEE YOU IN NEXT PART

Mianhae Saeng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang