Yoongi menunggu taehyung tepat di samping nya dia bahkan rela tidur disana sampai pagi dating, taehyung terbangun dan menatap sekelilingnya kaget disana ada 3 sunbae yang dulu selalu mengganggunya dan hyungnya terlebih orang yang sangat membencinya sekarang menggenggam telapak tangannya seakan memberi kehangatan pada taehyung, merasa ada pergerakan dari taehyung yoongi orang yang menggenggam telapak tangan taehyung terbangun dan menatap taehyung sedih
"Tae mianhae, mulai sekarang aku tak akan melakukan hal hal buruk yang dulu selalu aku lakukan padamu, maafkan aku kumohon" ucap yoongi memohon sambal menangis
"su...sunbae gwenchana aku telah memaafkan mu dan aku tak pernah menaruh dendam padamu sunbae jadi jangan menangis jebal, karena sunbae teman hoseok hyung aku bahkan telah menganggap sunbae hyungku sendiri jadi jebal uljima"ujar taehyung dengan lembut
"dan terima kasih telah mendonorkan ginjalmu tae"ujar yoongi kembali
"sunbae bagaimana bisa sunbae mengetahui ini bahkan uisa telah berjanji tak akan memberitahu mu?"
"bagaimana aku tahu itu tak penting tae tapi yang terpenting adalah terima kasih kau telah menyelamatkan hidupku, ah dan berhenti memanggil ku sunbae panggil aku hyung eoh? Aku sangat merindukan adikku ku harap kau mau menjadi adikku walau bukan adik kandung " ujar yoongi dengan senyuman, senyum tulus yang tak pernah taehyung lihat dari seorang Min Yoongi
"hmm nde hyung" ucap taehyung dengan senyum kotak khasnya
"kalau begitu kau istirahat keadaan mu masih lemah ah dan maaf namjoon dan jaebum selalu mendengkur saat tidur maaf jika itu mengganggu mu" ujar yoongi mentap kedua sahabatnya yang terlelap dlam mimpi masing masing
"gwenchana hyung lagi pula itu menghibur aku selalu disini sendiri dan sekarang ada kalian membuatku merasa lebih baik hyung gomawo" ujar taehyung pada yoongi
Setelah itu taehyung kembali beristirahat yoongi menatap wajah tirus taehyung dengan seksama
"kau harus sehat tae harus kau harus bertahan aku, dan semuanya selalu ada untuk mu." Ujar yoongi
*otherside*
Jimin tengah memberaskan barang barang hoseok , karena hari ini hoseok telah di izinkan pulang tak lupa ia mengirim pesan bahwa hoseok sudah bisa pulang dan dirawat jalan, namun tak ada wajah gembira dari wajah seorang jung hoseok dia hanya berdiam dan menundukan kepalanya ke bawah
"hyung semua nya sudah siap kajja kita pulang"ajak jimin sambal mendorong kursi roda hoseok hoseok hanya bisa tersenyum pada jimin
Suasana di dalam mobil hanya hening biasanya ada taehyung yang paling berisik di antara mereka semua, mungkin hanya jimin yang merasakan ke hampaan itu karena hoseok seakan tak mengingat siapa taehyung
"ah jimin-a" ujar hoseok.
Waeyo hyung?" tanya jimin
" 'pembawa sial' itu tak ada di rumah kan? Aku sangan malas mendengar suranya" ujar hoseok yang benar benar membuat jimin geram apakah sangan bersalahkan taehyung dimata hoseok sehingga dia benar benar di benci oleh hyung nya sendiri
" hyung! Berhenti memanggilnya 'pembawa sial' dia bukan pembawa sial hyung dan segala yang terjadi di masa lalu itu adalah takdir, dan hyung kumohon jangan benci taehyung karena pada akhirnya kau akan menyesal hyung" ujar jimin membuat hoseok kehilangan seribu kata
Setelah sampai di rumah jimin membawa hoseok ke Kamar , dan langsung beristirahat
Jimin menatap figura foto taehyung dan hosoek di sana dia menangis mengapa harus taehyung yang merasakan sakit seperti ini mengapa harus anak yang sangat baik
Tiba tiba telfon jimin berbunyi dan tertera nama yoongi di telfonannya
"nde yobuseyo hyung?"
"..............................."
"mwo!!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku akan segera kesana"
'Taehyung-a kumohon sehatlah dan ayo kita bermain lagi aku akan menunggu mu dan kumohon jangan pergi'
.
.
.
.
.
.
.
TBC gaes hahah
Gimana ngefeelgak?? VOMENT JUSEYO saran dan kritikkan kalian berarti sekaleh
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae Saeng
Fanfic- bagaimana jika kau pergi untuk membuat hyung mu dan sahabat lama nya berteman kembali dan tak membencimu - Kim Taehyung / Jung Taehyung -Bagaimana jadinya jika Adik yang kau cintai namun ego mu mengalahkan semuanya, dan adik mu pergi karena memba...