Pagi hari seperti biasanya hoseok bangun dari tidur nya dengan sejuta harapan bahwa ia dapat melihat dan berjalan seperti sediakala, dimana ia dapat menatap wajah adik yang ia cintai dan bermain kembali dengan sahabat nya , walaupun ia tahu harapan itu tak akan terjadi tapi adik nya taehyung selalu berkata padanya 'hyung jangan menyerah, kau tahu keajaiban? Aku yakin suatu saat kau dapat melihat dan beraktifitas seperti biasanya.' Hoseok yakin ucapan adik nya benar, keajaiban itu ada, ia hanya menunggu kapan keajaiban itu datang walau mungkin sangat lama tapi ia yakin keajaiban itu selalu ada untuk nya.
"hyung kau sudah bangun? Kajja kita sarapan" ujar seseorang yang sangat hoseok kenal tapi ia bukanlah seseorang yang hoseok tunggu
"hyung mengapa kau diam saja?" ujar seseorang itu kembali
"jim dimana taehyung? Biasanya dia yang pagi pagi menemuiku dan mengajaku sarapan bersama" ujar hoseok pelan
"em, dia..... dia pergi pagi pagi karena ada urusan yang sangat mendadak hyung" ujar jimin
"tapi mengapa ia tak berbicara padaku dulu, setidak nya memberiku kabar sebelum pergi, aish anak itu" ujar hoseok sedikit terkekeh
"kajja hyung kita sarapan, taehyung telah menitipkan mu padaku" ujar jimin mengajak hoseok
"kajja" ujar hoseok
Jimin mendorong kursi roda yang di duduki hoseok menuju meja makan dimana semua telah menunggu mereka . Yoongi dan kedua orangtua nya menatap mereka sendu tepat nya menatap hoseok sedih andai hoseok tahu dimana adik nya sekarang mungkin ia akan memberontak untuk pergi menemui adik kecil nya yang sangat lemah
"selamat pagi hoseokie" ujar Ny Min
"Selamat pagi eomma" ujar Hoseok dengan senyum manis nya membuat sedikit rasa sedih di hati orang orang di sana pergi
"hoseok-a hari ini kau ikut dengan ku eoh? Kebetulan taehyung telah menemukan pendonor untuk mu, nanti kau ikut dengan ku kerumah sakit" ujar yoongi di sambut dengan ekspresi bahagia dari hoseok, membuat yoongi tersenyum tipis melihat nya
"benarkah yoon? Syukurlah aku dapat melihat kalian kembali, terimakasih tuhan siapapun yang mendonorkan matanya padaku dia adalah orang paling mulia yang pernah aku temui" ujar hoseok bahagia
Jimin, Yoongi dan kedua orang tua yoongi hanya menatap hoseok dengan tatapan yang sulit diartikan diantara mereka bahagia melihat hoseok tersenyum cerah dan mengingat akan ada yang meninggalkan mereka.
"kau sudah siap hoseok-a? kajja" ujar yoongi, jimin mendorong kursi roda hoseok menuju mobil yoongi dan segera pergi ke rumah sakit dimana taehyung juga ada di sana.
@Hospital
"hoseok-a kau tunggu di sini bersama eomma, aku dan jimin ingin ke toilet sebentar. Eomma tolong jaga hoseok aku pergi dulu bersama jimin" yoongi dan jimin meninggalkan Ny Min dan juga hoseok.
Jimin dan Yoongi sebenarnya tidak pergi ke toilet mereka pergi ke toilet seperti apa yang di ucapkan pada hoseok tadi, mereka sebenar nya menemui seseorang yang sudah menunggu mereka Kim Taehyung, seseorang yang tengah berbaring lemah dengan banyak alat medis yang terpasang di tubuh nya. Jimin dan Yoongi memandang tubuh lemah itu dengan sendu, jimin yang masih mencoba menahan air matanya agar tak mengalir membuat orang yang mereka kunjungi sedih, mereka perlahan mendekati taehyung yang tengah tersenyum sendu dalam keadaan nya yang sangat lemah
"tae apa kabar? Cepat lah sembuh aku akan mentraktir mu ice cream" ujar jimin sedikit bergetar
"aku baik jim..." taehyung berhenti berbicara karena ia tak dapat menjawab apa yang jimin ucapkan sulit baginya untuk sembuh penyakitnya sudah membuatnya sangat pasrah, jimin menatap taehyung sedih dia menahan air matanya sebisanya, yoongi hanya menatap sendu dua orang yang ia anggap adik ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae Saeng
Fanfiction- bagaimana jika kau pergi untuk membuat hyung mu dan sahabat lama nya berteman kembali dan tak membencimu - Kim Taehyung / Jung Taehyung -Bagaimana jadinya jika Adik yang kau cintai namun ego mu mengalahkan semuanya, dan adik mu pergi karena memba...