typo bertebaran ya guys
Pagi hari yang cukup cerah di kota seoul tak membuat seluruh penghuninya bangun lebih pagi seperti pria yang tengah tertidur dengan pulas di kamarnya
"tae bangun ini sudah pagi" ujar seseorang dengan kulit putih pucat membangunkan seseorang yang tertidur dengan pulasnya seakan dia tak ingin melihat dunia untuk sementara
"nghh... hoseok hyung mianhae" lirih seseorang itu dalam tidurnya, membuat siapapun yang mendengarnya tak tega ini seperti suara kesakitan dari hati nya
"tae mianhae membuat mu menderita selama ini dan terima kasih telah menjadi penyelamatku kau tak seharusnya di benci tae mianhae benar kata Minji taka da yang harus di salahkan karena ini semua adalah takdir, cepat lah sehat tae hyung menyayangimu walaupun kau bukan adik kandung hyung" monolog yoongi pelan takut taehyung terbangun
"Hoseok hyung!" ujar taehyung segera bangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah engah
"tae gwenchana?" ujar yoongi kaget
"hiks hiks hyung aku takut aku takut hoseok hyung semakin membenciku hyung hiks hiks" lirih taehyung dengan tangisan pilunya
"aku yakin hoseok pasti akan kembali seperti dulu" ujar yoongi menenangkan taehyung
"ah hyung hari ini tanggal berapa?" tanya taehyung
"14 Februari tae wae?" ujar yoongi
"omo sebentar lagi hoseok hyung akan berulang tahun hyung, aku harus memberinya hadiah apa ya?" tanya taehyung
"hmm bagaimana kalau syal rajutan bukankah hoseok menyukai syal tae semoga dia bisa menerima hadiah mu" ujar yoongi menyemangati hoseok
"ah benar hyung aku blm pernah memberinya syal, dan sekarangpun udara sedang dingin jadi lebih baik aku membuatkannya syal benar kan hyung?" tanya taehyung, dia lebih terlihat kekanak kanakan saat seperti ini dan membuat yoongi tersenyum bahagia
"eoh keurae sekarang kajja kita turun dan sarapan eomma dan appa telah menunggu" ajak yoongi di balas dengan anggukan taehyung
Other Side
Orang tua yoongi tengah menunggu di meja makan untuk sarapan bersama taka da pembicaraan antara mereka, mereka terdiam dengan pemikiran masing masing
"oppa" ujar Mrs Min
"hmm wae chagi ?" ujar Mr Min menjauhkan korannya
"oppa kau masih ingat Daehyunie dan hara sahabat kita oppa yang meninggal 13 tahun yang lalu?" ujar Mrs Min membuat Mr Min binggung dengan perkataan istrinya
"aku masih mengingatnya bahkan kita tak sempat bertemu dengan mereka sekali" ujar Mr Min
"aku dengar oppa saat mereka kecelakaan kedua anak mereka selamat dan aku masih blm menemukan keberadaan mereka berdua oppa tapi entah mengapa saat melihat taehyung teman yoongi aku merasa ada kemiripan dengan daehyun apa dia adalah anak dari daehyun dan hara ? tapi aku tak yakin" ujar Mrs Min
" ada kemungkinan bahwa dia anak daehyun chagi tapi kita harus memastikannya terlebih dahulu" ujar Mr Min pada istrinya
"nde arraseo oppa" balas Mrs Min
"Eomma appa good morning" sapa yoongi ceria di susul dengan taehyung di belakngnya
"selamat pagi ahjushi ahjuma " ujar taehyung sopan namun agak sedikit takut pasalnya dia bingung memanggi orangtua yoongi dengan sebutan apa
"panggil kami appa dan eomma eoh? Hmm dan cepat kalian duduk dan makan lah sarpan kalian dengan lahap nde" ujar Mrs Min
"nde" ujar mereka berdua bersama
"hmm Taehyungie bolehkah aku bertanya pada mu?" ujar Mr Min
"nde appa" jawab taehyung
"dimana keluarga mu? Aku melihat kau sangat kurus seakan taka da yang merawatmu" ujar ayah yoongi to the point
"ayah dan ibuku meninggal 13 tahun yang lalu akibat kecelakaan saat akan pergi ke restoran" taehyung menahan napas dan terlihat punnggung nya naik turun seakan dia tak sanggup lagi berbicara, Mr Min yang mendengar itu langsung yakin bahwa taehyung adakah anak dari sahabat nya
"apa nama ayah mu Jung Daehyun?" tanya mr min kembali
"ah nde majjayo" ujar taehyung yang masih bingung
"ah syukurlah aku bisa menemukan mu, mianhae karena tak bisa menjaga mu dan hyungmu dari dulu" ujar Mr Min
"maksud appa?" tanya taehyung bingung
"kami berteman sangat lama sekali tae dan saat aku ingin bertemu dengan nya dia telah pergi meninggalkan ku, dan sebelumnya dia menyuruhku untuk menjaga kau dan hyung mu" ujar Mr Min
"syukur lah aku bisa menatapmu lagi" lanjut Mr Min dengan memeluk taehyung
Taehyung kaget dan hanya bisa berdiam mendapat perlakuan yang lembut dari orang tua yoongi
Setelah sarapan mereka pergi menuju kegiatan masing masing taehyung lebih memilih pergi ke kamarnya
"hah appa hari ini aku bertemu shabatmu appa dia sangat baik pada ku" monolog taehyung menatap foto ayah nya
*tok tok tok
"taehyung-a boleh aku masuk?" tanya yoongi dari luar
"nde hyung masuklah" ujar taehyung mengizinkan
"wah apa itu foto kedua orangtua mu tae? Wah kau sangat mirip ayah mu" puji yoongi
Namun tiba tiba sakit kepala yang benar benar sakit datang pada taehyung dia hanya bisa meremas rambutnya kasar, dan tiba tiba hidiung nya mengeluarkan cairan yang berwana merah dan amis. Yap itu darah.
"taehyung-ah gwenchana ommona ppi" ujar yoongi menghapus darah dari hidungnya
"arghh appo hyung appo" lirih taehyung kesakitan sebelum ia kehilangan sedaran
"tae ireona tae, eomma appa tolong aku!" teriak yoongi dari dalam kamar taehyung
"wae yoongi-a OMO TAEHYUNG ?" ujar eomma yoongi kaget melihat keadaan taehyung dengan darah yang keluar dari hidungnya
"eomma tolong taehyung eomma appa jebal selamatkan dia" ujar yoongi dengan tangisannya
"nde sekarang kita bawa dia ke rumah sakit kajja" ujar ayah yoongi mengangkat tubuh kurus taehyung ke dalam mobil dan langsung menuju ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit taehyung di larikan ke ruang ICU yoongi dan orang tuanya menunggu di luar dengan doa yang selalu keluar dari mulut mereka
'Jebal bertahanlah tae kumohon demi aku demi hyung mu demi kita semua aku tak ingin kehilangan dongsaeng ku kembali jebal kumohon bertahan lah'
.
.
.
.
.
TATATA TE BE CE OR TBC GUYS
MIANHAE KALO INI KURANG NGEFEEL SEMOGA KALIAN SUKA YA GUYS JANGAN LUPA TINGGALKAN VOMMENT SEKIAN DAN TERIMA TAEHYUNG
SEE YOU IN NEXT CHAP
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae Saeng
Fanfiction- bagaimana jika kau pergi untuk membuat hyung mu dan sahabat lama nya berteman kembali dan tak membencimu - Kim Taehyung / Jung Taehyung -Bagaimana jadinya jika Adik yang kau cintai namun ego mu mengalahkan semuanya, dan adik mu pergi karena memba...