6. Alim

178 7 1
                                    

Meski sadar masuk kategori siswa populer di sekolah, Ilham sampai detik ini tidak menerima alasan dirinya dikenal oleh semua penghuni sekolah.

Kenapa hanya dengan memberikan image yang seakan sangat mematuhi agama, Ilham dianggap sebagai calon suami idaman?

Kan Ilham cuma masuk pesantren selama tiga tahun saat masa SMP, itu tidak menjamin dia nanti bisa menjadi suami yang sukses membimbing istri dalam mengajari agama kan?

Ilham tidak merasa tingkat keimanannya sudah sangat baik sampai masuk kategori orang alim. Dia bisa marah, batas kesabarannya pun dapat habis, bahkan dia juga masih sering mengumpat kalau sudah sangat kesal.

Orang lain saja yang terlalu berekspektasi terlalu tinggi setelah tahu Ilham pernah masuk pesantren, padahal dia juga masih harus banyak belajar agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Tapi karena terkenal dengan image baik, Ilham memilih membiarkannya saja. Tidak ada ruginya dikenal banyak orang dengan karakter baik.

Hanya ada satu hal yang sedikit mengganggu sejak awal Ilham mulai terkenal. Ilham merasa tidak nyaman jika ada siswi yang datang ke mushola sekolah hanya karena ingin menjadi jamaah saat Ilham menjadi imam salat.

Memang apa istimewanya jika Ilham yang menjadi imam? Jumlah pahala yang didapat kan sama saja siapa pun imamnya.

Gara-gara hal ini jadi tidak jelas siapa saja perempuan yang memiliki niat tulus beribadah dan mana yang tidak.

Bagi Ilham, menentukan perempuan yang rajin beribadah tidak dilihat dari penampilan semata, melainkan dari serajin apa perempuan itu menjalankan perintah agama paling dasar seperti salat.

Dalam kurun waktu satu tahun sejak pertama kali menjadi murid baru sampai detik ini, Ilham sudah mulai menghafal siapa-siapa saja yang paling rajin datang ke mushola sekolah.

Khusus dari kelasnya ada dua orang. Yang satu perempuan yang tingkat alimnya hanya dengan melihat saja sudah membuat Ilham mendapat pencerahan rohani. Lalu yang satu lagi adalah perempuan yang sekarang sedang berdiri di hadapannya.

Anandia Setiani. Walau dikenal dengan image tomboy, perempuan ini rajin datang ke mushola dan tetap salat siapa pun imamnya.

"Kenapa, Il?"

Mata Ilham fokus menatap ke arah rambut bagian poni Ana yang terlihat basah dan sedikit acak-acakan, "Nggak, gue penasaran aja. Lo kok wudhunya selalu basah gitu sih?"

Sudah ada banyak perempuan yang sering Ilham lihat saat setelah selesai mengambil air wudhu, dan sebagian besar di antara mereka tidak sampai membasahi bagian kepala memakai air sebanyak ini.

Karena Ana terkesan memakai air lebih banyak dari yang seharusnya, Ilhan kepo dan memutuskan bertanya untuk menghilangkan rasa penasarannya.

"Cuacanya lagi panas sih, gue sekalian basahin kepala pakai air yang banyak biar segar. Emang nggak boleh ya?"

Multi fungsi ya? Ilham tidak pernah terpikir sampai sana saat ingin wudhu. Dan lagi biasanya perempuan tidak mau terlihat berantakan begini, jadi melihat poni Ana yang mencuat ke mana-mana membuat Ilham harus menahan tawanya.

Merasa gemas, tangan kanan Ilham mulai mengacak-acak poni itu, "Nggak boleh. Emang wudhu juga bisa hapus dosa, tapi sebisa mungkin jangan pakai air secara berlebihan walau sekolah punya sumber air yang banyak sekalipun."

When I Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang