13. Perbandingan

121 7 0
                                    

Ilham dan Ana itu tidak ada cocok-cocoknya. Yang satu alim sampai sulit menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya. Yang satu lagi tomboy dan membuatnya mudah memiliki banyak teman cowok.

Jika melakukan perbandingan begini, Ilham bingung dengan dirinya sendiri karena sudah jatuh cinta pada Ana.

Padahal tipe perempuan yang Ilham sukai tuh memakai hijab dan terlihat sangat mematuhi agama. Tapi ternyata tipe bisa dengan mudah diabaikan saat hati sudah bicara.

Padahal di kelas jelas-jelas ada perempuan yang masuk kategori itu, hanya saja Ilham malah merasa masih kurang memperdalam ilmu agama dengan melihatnya saja. Dan uniknya perempuan itu sudah menjadi pacar dari cowok paling bermasalah di sekolah.

Ilham memperhatikan pasangan tidak biasa itu dari kejauhan. Bingung bagaimana siswa troublemaker bisa berpacaran dengan cewek alim. Dua orang itu kan sudah seperti versi lain dari Ilham dan Ana.

Punya sifat bertolak belakang seperti dua kutub magnet yang berbeda, tapi bisa saling tarik-menarik dengan perbedaan yang ada.

"Putra dan Ajeng pacaran kan ya?" ingin meyakinkan dirinya, Ilham bertanya pada Refan yang bukan merupakan tipe orang cuek sepertinya.

"Apa perlu dipertanyakan lagi?"

Jika hanya dilihat dari jauh, cowok yang memiliki nama lengkap Naufal Putrawan itu seolah masih berjuang mendapatkan hati perempuan yang memiliki nama Ajeng Maharani. Mereka sama sekali tidak terlihat seperti sepasang kekasih.

Apa jika Ilham pacaran dengan Ana akan begitu juga jadinya? "Gue nggak ngerti bagaimana mereka bisa pacaran."

"Dari yang gue dengar sih katanya Ajeng mau pacaran dengan Putra karena bisa menerima apa adanya."

Ilham mengernyit, kok alasannya klise begitu? "Maksudnya?"

Jari telunjuk Refan mengarah ke pasangan yang duduk di meja kantin yang cukup jauh dari tempat mereka sedang duduk, "Lo tahu seperti apa penampilan Ajeng yang nggak pakai hijab?"

Angkatannya dan seluruh kakak kelas sangatlah tahu seperti apa Ajeng yang tidak berhijab. Fotonya sudah tersebar untuk mencegah rumor aneh yang nyaris menimbulkan masalah besar, "Rambutnya pendek bangat, dia terlihat lebih tomboy dibanding Ana."

"Nggak semua cowok mau punya pacar yang penampilannya kayak cowok juga kan? Wajar lah Ajeng mau buka hatinya buat Putra."

"Masa? Gue merasa yang dilakukan Putra hal yang biasa aja."

"Meski lo punya pemikiran kayak gitu, jangan pernah katakan lagi deh. Lo bisa merusak hubungan orang lain tahu."

Kok Ilham dituduh bisa merusak hubungan orang lain? Dia kan cuma ingin mencuri cara yang dipakai Putra saat melakukan pendekatan ke Ajeng. Ilham butuh referensi untuk menunjukkan rasa sukanya ke Ana dengan tepat, "Gue nggak mungkin melakukannya."

Refan menghela napas, dia juga percaya Ilham mustahil melakukan sesuatu yang terkesan kurang kerjaan begitu, "Tapi kan lo punya banyak kesamaan dengan Ajeng. Jujur aja ya, kalian sangatlah cocok."

Cocok karena sama-sama mendapat image alim ya? Bukannya tidak menarik jika dua orang yang memiliki sifat terlalu sama bisa berpacaran? Yang namanya pasangan kan harus melengkapi kekurangan masing-masing.

When I Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang