5

2 0 0
                                    

Part 5
Setitik cahaya mulai terlihat dibalik jendela kamarku,aku terbangun kemudian menggeliat.
Berusaha menghilangkan rasa lelahku...tapi nyatanya aku malah berbaring kembali ditempat tidur menyelimuti badan berharap kehangatannya bisa menghilangkan rasa lelahku.

Saat mata hendak terpejam kembali suara alarm berdering dengan keras,dengan mata setengah menutup dan badan masih ditutupi selimut,aku berusaha menggapai jam beker ku. Tapi ughhh,,,mana sihhh . berisiiiik tau nggak ?

Kubuka mataku lalu bangun dari tempat tidur. Hehhhh...ingin rasa nya ku pukul saja alarm itu. Tapi tanpa nya aku pasti kesiangan terus.

Kumatikan alarm lalu bergegas menuju kamar mandi. Menyegarkan badan dengan tetesan-tetesan air yg mengalir dari atas shower kamar mandi ku.

"Cesta...kamu sudah bangun nak?" tanya mama yg sedang siibuk menyiapkan sarapan.
"Udah mah...tapi badan aku masih terasa pegell banget,aku mau gerak-gerakin badan dulu ya mah,biar nggak terlalu pegel".
"Yaudah sana,tapi sehabis itu langsung sarapan ya.! Mama Buatin roti bakar tuh buat kamu."

Uuuughhhh..mama tau aja kalo aku suka roti bakar. Upsss...org tua memang selalu tau. Everything about her children.
Thanks Mom. Love you so muccchhhhh dechhh.

Aku peluk mama dan ku kecup pipi nya. Mama hanya tersenyum melihatku yg masih saja seperti dulu.

By Mom.

***
Keindahan selalu dimiliki orang-orang yg sabar. Rahasia tuhan selalu berakhir baik maka jika yang kau rasa sekrang belum baik,berarti itu bukan akhir. Bertahanlah

***
Hampir dua tahun lamanya aku bekerja,dan sudah hampir 3 tahun dia tak kutemui.

Dari dalam kamar,kubuka jendela kemudian ku tatap sebuah pohon rindang tempat dimana aku dan dia pernah melakukan hal bodoh,hal yg tak seharusnya kami lakukan.

***
Angeline berlari dari seberang jalan sana sementara aku masih saja duduk santai dibawah pohon nan rindang,diatas hamparan rerumputah nan hijau menyegarkan mata.

"Ayo ces...nggak papa gak bakal dimarahin kok" paksanya ketika aku tidak mau menurutinya. Aku hanya khawatir sesuatu yg buruk akan terjadi,aku tahu itu. Dan itulah alasan mengapa aku menolaknya.

Angeline tidak peduli pada apa yg akan terjadi nanti,ia hanya peduli pada apa yg ia inginkan sekarang.

"Angeline awasss hati-hati.kamu jangan nekat dong". Teriakku khawatir
"Ini seru ces...asyiikkk.ayo naik cepet.!". Dia berayun-ayun diatas pohon itu setelah sebelumnya berusaha naik dengan susah payah.
Angeline teru saja berseru...ayoo ces... Masa kamu takut yaaa payah.kata nya sambil cekikikan.
Oke.. Aku kesana. Siapa takut.! Aku nggak payah. Aku pun berseru dan menyusulnya menunjukkan bahwa aku tak sepayah yg ia kira. Tunggu angeline.

Selangkah dua langkah aku mulai memanjat.
"Sampai.aaaaa......."
"Bukkkk.. "
Tangispun pecah,hanya itu yg bisa kami lakukan ketika terjatuh dari atas pohon yg tinggi. Ini salah ku. Tidak seharusnya aku ikut naik keatas. Ranting pohon yg kuinjak ternyata rapuh. Dan ketika aku hendak jatuh,angel memegang tanganku kuat-kuat sampai pada akhirnya dia pun ikut terjun.
***
Aku hanya tersenyum mengingatnya,angin sejuk menerpa wajahku. Hati kecilku berbisik...
Wahai angin yg selalu datang tanpa pernah ku tau. .
Sampaikanlah salam rinduku,pada bintang yg jauh diatas sana.
Awan hitam selalu menjadi penghias nya. Katakan...jangan pernah lupakan.

***
Hari sudah semakin sore,tapi ayah belum juga pulang. Awan sudah mulai terlihat gelap,hujan sebentar lagi turun.
Aku khawatir kalau-kalau nanti ayah kehujanan
Aku khawatir dengan kondisi kesehatan nya.

"Cesta...!" panggil ibu dari balik pintu.aku menoleh lalu menghampirinya untuk menanyakan ada apa ibu memanggilku.
"Ayah memanggilmu,cepat turun". Katanya ketika aku baru saja hendak menanyakan 'ada apa?'. Baru saja mulutku terbuka tapi ibu sudah mendahului mengatakannya.ya sudahlah...

Eitssss tapi tunggu memang ayah kapan pulang nya,sejak tadi aku tidak melihat motor ayah masuk. Tidak juga aku mendengar suaranya.

It's oke. Akan ku tanyakan nanti setelah bertemu dengan ayah.

Tunggu.! By the way nih ya tadikan ane disuruh kebawah sama mama. Akan ku beritahu

Jadi rumahku terdiri atas dua lantai. Lantai pertama disana terdapat banyak ruangan. Kamar mandi,kamar tamu,ruang tamu,ruang keluarga,termasuk kamar mama dan ayah juga adik-adikku. Sementara di lantai dua ini hanya ada kamarku dan kamar mandi di dalam kamar.

Biasa nya jam segini kalau sedang libur aku paling getol nungguin ayah pulang. Mungkin itu juga alasan mengapa ayah memanggilku.hihihi...

***
Bagimu seperti apa sosok ayah dalam hidup mu???
Bagiku ayah adalah pejuang kehidupanku,jika Negaraku memiliki banyak pahlawan seperti K.H. Agus Salim,Soekarno,Moh.Hatta dan sebagainya,maka pahlawan dalam hidupku adalah Ayahku.
Aku mencintainya sebagaimana seorang anak mencintai Sosok 'Superman' dalam keluarganya.
Ayah ku adalah Ayah yang hebat. Bagaimanapun keadaan nya,seperti apapun kondisinya dia tidak pernah berhenti bekerja. Untuk anak-anak nya dan untuk istrinya tercinta. Kasih sayangpun tak pernah luput ia berikan. Aku Yakin mama pasti bangga memiliki seorang kepala keluarga seperti ayah. Ya mah aku tau. Because you are proud of your husband,and you must know So i do. He is our Superman,Superhero and etc.hihihi.

Mungkin kalian bertanya sebangga itukah aku pada ayahku. Jawaban nya *iya*. Tapi jika kau bertanya mengapa demikian.??? maaf aku tak bisa menjelaskan alasan nya.

Aku hanya tahu,aku membanggakan nya karena apapun. Itu saja.

Kalian pernah mendengar ini.
"Cinta karena sebuah alasan akan luntur ketika alasan itu tak lagi dapat kau temui,Tapi cinta karena Allah akan kekal dalam hati manusia jika Allah menghendakinya"

Aku yakin kalian pernah membacanya. So tahu,ya.! Iya. Karena aku percaya sebelum kalian membaca yg ini,kau membacanya lebih dulu.

Oke lupakan.! Tapi tolong tetap diingat.
Ayahku menunggu sejak tadi,jika ayah bertanya mengapa aku lama sekali,tidak mungkin aku mengatakan yg sejujurnya bahwa aku harus menjawab pertanyaan yg aslinya ku buat sendiri hanya untuk kalian.

***
"Yah.." panggilku dari belakang saat ayah sedang memindah-mindahkan siaran TV sambil duduk disebuah kursi panjang tepat diruang keluarga.
"Hay sayang. Sini nak.!" sapa nya dengan senyuman nya yg kata mamah selalu menggoda.hahaha...mamah mamah...

Aku menghampirinya,menyalaminya kemudian duduk disampingnya.
"Ayah kapan pulang nya,aku nggak liat ayah pulang. Nggak denger motor ayah masuk juga.?". Kebiasaan ayah kalau ditanya jawaban pertama senyum dulu baru,setelah sekian menit dijawab.ck...ayahhh...

Gimana kamu mau lihat ayah masuk,kamu aja lagi bengong ...ayah bilang aku bengong? Wait...hmmm...may be.tapi setidaknya aku deng...
Apa lagi telinga kamu di sumpelin headset mana bisa dengar.
Aisssshhhh...bodohnya aku,tidak sadar akan hal sekecil itu.

Ragaku memang disini tapi pikiran ku melayang entah kemana.entah apa yg kupikirkan tapi rasa nya saat ini aku hanya ingin sendiri,tidak ada yg menggangguku,memanggilku dan apalah itu semacam nya.

Rasanya aku ingin berteriak..."YAH...AYAH TAU NGGAK KENAPA SIH KOK RASANYA SEMANGAT KU JADI HILANG,,,???AYAH BANTU AKUUUU...PLEASE..!!!"

tapi itu hanya dalam hatiku,apa yang akan ayah pikirkan tentang ku ketika aku benar-benar melakukan itu. Stress kah??Gila kah atau kurang waras??? Masa ayah Setega itu,tapi...aghhh.

"Cesta.!!" Panggil ayah ketika mengetahui bahwa aku terdiam kaku.ahhh pikiran itu datang lagi.

"Kamu kok bengong sih..kamu dengar gak ayah tadi bilang apa?? Anak ayah kenapa sih bengong terus..ada masalah??" Tanya nya khawatir seraya mengusap puncak kepalaku.

"Nggak yah,,,aku...a-aku. ah ya aku lagi banyak kerjaan di kantor yang harus segera diselesaikan beberapa hari ini jadi ya agak kepikiran gitu yah...eh ya ayah emang tadi bicara apa??" Kataku dusta. Berharap dustaku tak diketahui ayah sambil kemudian menghadapkan wajahku agar semua nya terlihat baik-baik saja. Ahhh iya. Seharusnya aku tahu bahwa semua memang baik-baik aja.

"Ayah mau minum?aku ambilin ya?" Kataku berusaha mengalihkan pembicaraan. Ayah hanya diam ,heran sambil mengerutkan keningnya. Namun tak lama membalasnya dengan anggukan.

Segera saja aku pergi mengambil minum,rasanya lega,sedikit lega. Meski nanti harus berhadapan lagi dengan ayah.saat ini berada dekat ayah berasa seperti ada di sel tahanan. Ahh.... Fokus.

Kado terindah untuk sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang