14 - The Untold Story of Us (end)

1.1K 124 10
                                    

Author POV

Josh mengeluarkan dompet dari saku belakang celananya. Pemuda 18 tahun berambut ikal kecoklatan itu mengambil sebuah foto dari dompetnya dan memperlihatkannya ke seorang pemuda berambut hitam berusia kira-kira sama sepertinya yang sedang duduk di sampingnya.

"Ini adikku," Katanya dengan suara penuh rasa sayang.

"Adikmu?" Dennis, pemuda berambut coklat itu memperhatikan foto yang disodorkan, saat ini sudah gelap, beruntung temaram dari cahaya api unggun di belakang mereka sedikit banyak membantunya. Itu foto seorang perempuan muda dengan rambut hitam ikal panjang, wajah yang manis dengan senyum yang mengembang indah.

"Cantik ya," Dennis memuji.

Josh mengangguk sambil tersenyum, "kesayangan aku," Katanya lagi.

Saat ini mereka sedang berada di puncak sebuah gunung. Berdua mereka memutuskan duduk terpisah dari rombongan mereka. Club pecinta alam di kampus. Duduk beralaskan tanah sambil melihat ke atas langit malam. Malam ini bulan banyak sekali berserakkan di langit yang gelap.

"Kamu masih bisa melakukannya?' Tanya Josh tiba-tiba.

"Melakukan apa?" Dennis tidak mengerti.

"Melakukan itu. Itu," Josh menunjuk pelipisnya sendiri dengan telunjuk seperti mengisyaratkan sesuatu.

"Oh! Itu bawaan lahir. Tentu saja," Dennis tersenyum. "Kau mau aku mendengar siapa?"

Josh terkekekeh, lalu menggeleng. "Aku justru ingin kau memanfaatkannya untuk menjaga seseorang..."

"Siapa? Apa aku boleh mendengar apa yang kau pikirkan?" Tanya Dennis penasaran. Dia terlahir dengan talenta bisa mendengarkan apa yang orang pikirkan. Dan dia hanya bisa mendengarkannya jika dia mau. Memiliki kemampuan seperti ini saja sudah menakutkan baginya, apalagi bila kemampuan itu tidak diimbangi dengan kemampuan memilah untuk mau atau tidak dia mendengarkan. Bisa dibayangkan betapa berisik dunianya kalau dia tidak bisa memilah-memilah siapa yang mau dia dengar.

Josh tersenyum. "Jika aku di ijinkan mencari seseorang yang tepat untuk adikku, aku akan memilihmu," katanya sambil menatap langit yang semakin bertambah indah.

"Mengapa?" Dennis nampak bingung

"karena kamu orang baik," Josh menjawab. "Pemimpi seperti dia sebagaimana ayah dan ibuku memberinya nama, Dreamer, membutuhkan orang sepertimu."

"Maksudmu apa?" Dennis tidak mengerti.

"Bagiku..." Josh menatap Dennis, "sebagaimana yang aku lihat, sebagaimana yang aku dengar, sebagaimana yang aku mimpikan. Kau akan mampu menjaganya kelak, maka berjanjilah kau akan mendampinginya. Berjanjilah."

Dennis terdiam lama, mencoba mencerna apa yang Josh katakan. Kemampuan mendengar pikirannya kah maksud dari Josh? Bagaimana caranya kemampuannya mampu menjaga adik Josh? Tidak ingin Josh kecewa, Dennis menganggukkan kepalanya.

"Mana tadi fotonya?" Dennis merebut foto Dreamer dari tangan Josh.

"Eh!" Josh hendak merebut kembali foto itu, namun Dennis langsung memasukkannya ke dalam dompetnya, di bagian yang transparan.

"Buat aku. Supaya inget terus sama adik kamu, biar maksimal!" Candanya sambil memasukkan dompet ke saku belakang celananya.

Dreamer - The Untold Story of Us - (completed - Ngga Jadi Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang