Chapter 6

5K 431 30
                                    

Author's Pov.

"Min Yoongi ?."

Hyeri membelalakkan matanya, seakan tidak percaya seorang Min Yoongi menolongnya.

"Oopss, mi...mianhe Yoongi-ah." Minhee menyapu punggung Yoongi yang terkena lemparan bolanya tadi. Gadis itu benar-benar tidak tahu diri.

"Tidak usah, pergilah," Yoongi berbalik dan menepis tangan Minhee. Minhee memanyungkan bibirnya, agak sedikit kesal, kemudian pergi bersama Hanbyul.

"Kau ?. Bangunlah ?." Jawabnya sedikit menekankan kata 'Bangunlah'.

Gadis itupun berdiri pelan dan menatap Yoongi heran.

"Tch, kau ini. Bodoh, lemah. Apa kau tidak sadar mereka sedang mengerjaimu ?."

Semua orang yang menyaksikan itu mengeluarkan sejuta raut wajah. Mereka menertawai Hyeri, risih.

"Apakah kau harus mengatakan aku 'bodoh' di depan semua orang, Oeh." dia meninggikan suaranya, wajahnya memerah. Itu yang terjadi saat seorang Park Hyeri sedang marah.

Lagi-lagi Yoongi memandang Hyeri dengan tatapan mengintrogasi.

"Wae ?. Kenapa kau menatapku begitu, Oeh?. Apakah kau ingin mencari kesalahanku lagi ?." Hyeri mengepalkan kedua tangannya. Tentu ia malu sekarang dan berujung pada emosi yang membludak.

"Tch," Yoongi memalingkan wajahnya.

"Hhuff, da...dasar kau pria je...je...mhcc." Hyeri berbalik dan mempercepat langkahnya.

'Dasar pria bodoh. Saat aku merasa ia sudah baik padaku, malah dia semakin menyebalkan'

Gadis itu benar-benar memerah.

.

.

.

Hyeri berjalan sangat terburu-buru. Lebih tepatnya sangat marah, tentu mengingat kejadian tadi.

"Hyeri-ah tunggu aku," Ryu si mempercepat langkahnya mengekor pada Hyeri.

"Hyeri-ah kau lupakan saja kejadian tadi, bukankah kau sudah tahu sifat Yoongi dan jangan memperbesar masalahnya, Ok ?." Ryu si berusaha membuat Hyeri mengerti.

"Uuhh, Ryu si cepat pegangi aku." Hyeri memegang kepalanya.

"Hye...Hyeri" Ryu si buru-buru menghampiri Hyeri.

Dan

Brukk...

Hyeri jatuh pingsan. Ryu si berteriak minta tolong, karna tidak mungkin ia bisa mengangkat Hyeri sendirian.

"Jebal....je..bal," Ryu si terbata-bata.

"Ba...bagai...mana ini. Hyeri...Hyeri, jebal. Ah mengapa juga kita harus melewati jalan sepi." air mata gadis itu berlinang.

.

.

.

Yoongi berjalan sambil memegangi bukunya, tapi ia tidak sedang membaca buku itu. Ia hanya terus melihat lurus ke depan, sesekali melihat ke langit biru.

Pria bersurai hijau mint itu merasakan setiap hembusan udara dingin yang melewati setiap inci tubuhnya. Sepertinya musim dingin telah tiba, ini artinya tinggal menunggu salju pertama memenuhi kota Seoul

'Sepertinya aku keterlaluan pada Hyeri. Tapi gadis itu memang benar-benar bodoh. Akan ku coba minta maaf padanya. Andai saja aku 'bisa''.

Terus terulang-ulang kejadian tadi, ia bergegas melindungi seorang Park Hyeri.

Miracle Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang