Bonus Chapter

4.3K 369 31
                                    

Hyeri's Pov.

Kutiup kasar poni yang menjuntai di keningku. Aku baru selesai dengan kuliah yang melelahkan itu.

Sekarang sudah pukul enam dan orang yang katanya akan menjemputku sama sekali belum terlihat.

Aku melirik jam tanganku, "Ck, dua puluh menit." Ucapku sambil mendengus saat tahu aku sudah menunggu cukup lama.

Sesekali aku memperbaiki letak tas selempang di pundakku dan juga merenggangkan kaki yang sudah berdiri sejak tadi. Betisku rasanya ingin meledak.

Jangan mengira aku bodoh karena tidak mencari tempat untuk duduk. Ayolah, halte dekat kampusku bahkan sudah penuh.

Karena sudah tidak tahan dengan kebas yang kurasakan dikaki, akhirnya kuputuskan untuk duduk dengan lutut di depan dada dan menundukkan kepala. Sungguh aku sudah benar-benar lelah.

Tiba-tiba aku merasakan usapan lembut di kepala yang membuatku mendongak.

"Mian, aku sudah membuatmu menunggu lama. Jeongmal mianhe." Kata seorang yang sekarang posisi tubuhnya sama sepertiku, ia memandang lekat kearahku sembari tersenyum. Senyum yang manis dan aku sangat suka dengan senyuman itu.

Aku berdiri dan tidak mengatakan satu katapun padanya. Walaupun ia sekarang sudah datang dengan senyumnya itu, tetap saja kakiku masih pegal karena menunggunya.

Seandainya orang itu tidak memaksaku untuk menunggunya maka aku akan pulang dengan taksi secepat mungkin.

Kemudian kurasakan ia menarikku hingga kami berhadapan. Dan jaraknya ... ya, cukup dekat, mungkin.

"Kau marah padaku ?" Tanyanya dengan wajah bersalah. Harus kuakui wajahnya sekarang sangat cute.

"A-aniya ...." jawabku sedikit gugup.

Pria itu kembali tersenyum. Ia mengacak gemas rambutku dan hal itu berhasil membuat pipiku panas.

Ia menarik pergelangan tanganku. Membawaku masuk ke mobil.

---

"Ke-kenapa kau sangat terlambat ?" Tanyaku sedikit takut pada pria yang sekarang tengah fokus mengemudi di sampingku ini.

Pria itu melirikku sekilas "Aku terlalu lama memilih boneka tadi ?"

"Boneka ?" Tanyaku dengan alis terangkat bingung.

Pria itu melirik sebentar ke jok belakang kemudian kembali fokus mengemudi.

Aku mencoba mengikuti arah pandangannya ke belakang dan sudah ada boneka kucing ukuran besar disana.

Mataku berbinar senang. Ini sudah boneka ke tiga yang ku terima setelah pria itu pulang lima hari yang lalu.

"Cute." Tubuhku bergerak hendak mengambil boneka itu  tapi tanganku di tahan oleh pria pucat itu.

Dengan terpaksa aku kembali meluruskan posisi dudukku, "Yoon, aku ingin bonekanya," gumanku sedikit memelas.

Yoongi tersenyum tapi tidak melirikku sedikitpun. Ia hanya menggenggam tanganku dengan lembut, kemudian mentautkan jari-jari kami

"Ikut aku, bonekanya bisa menunggu."

"Kemana ? Aku harus pulang sekarang, eomma akan mencariku." Protesku.

Kemudian pria itu berkata, "Aku sudah minta izin pada eomma. Lagi pula aku ingin menghabiskan waktu denganmu."

---

Sekarang kami berdua turun dari mobil. Angin malam menyambut kedatangan kami dengan ramah. Suara deruh ombak juga terdengar samar dari tempat kami berdiri sekarang. Sementara Yoongi terus menggenggam tanganku.

Miracle Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang