LOST (edit)

9

Enam bulan sudah berlalu, kemarin baik Jaebum atau Jinyoung resmi menyandang gelar S1 mereka. Jaebum, sudah resmi menjadi asisten dosen di tekhnik arsitektur dan dengan menyandang lulusan terbaik di jurusannya ia baru saja mendapat tawaran di salah satu perusahaan swasta untuk bekerja langsung di lapangan, meskipun awalnya hanya sebagai junior tapi Jaebum masih menerima tawaran tersebut. Sedangkan Jinyoung, meskipun banyak tawaran pekerja yang datang, ia tolak semua. Jinyoung telah terdaftar sebagai relawan pendidik di salah satu komunitas sosial yang bergerak dalam bidang kemanusiaan.

Jinyoung memutuskan menjadi relawan tentu saja dengan berbagai pertimbangan, dimulai dari kecintaannya dalam bidang mengajar, rasa kemanusiaannya, dan kesempatan untuk bisa bertemu dengan Mark semakin besar, mengingat komunitas dimana dia bergabung bekerja sama dengan banyak lembaga pemerintahan termasuk army.

Jinyoung memang tidak terlalu berharap untuk bisa bertemu dengan Mark saat bekerja, tapi tidak ada salahnya kan dia mencoba, bukannya Jinyoung tidak berusaha mencari sebelumnya, tapi Mark benar benar meninggalkannya tanpa jejak sedikitpun.

Jinyoung memang masih sering menghubungi ibu Mark, sekedar menanyakan kabar, atau informasi tentang Mark. Tapi yang membuat Jinyoung heran kenapa ibu Mark tidak tahu menahu kalau hubungan Jinyoung dan Mark sudah selesai? Kenapa Mark tidak memberitahu ibunya sendiri? Jadilah sampai sekarang ibu Mark masih menganggap Jinyoung sebagai calon menantu terbaik yang tentu saja diamini Jinyoung dengan senang hati.

Sekarang, Jaebum bahkan sudah tidak terlalu menghawatirkan keadaan Jinyoung. Jinyoung sudah mampu berdiri sendiri meskipun belum sepenuhnya move on. Ya, terkadang Jinyoung masih sering menangis, tapi tidak lebih dari itu, dia tidak mogok makan lagi, he was just simply missing Mark so much.

Dan Mark, well Jaebum masih sering berhubungan dengan Mark, tanpa sepengetahuan Jinyoung tentu saja dan itu atas perintah Mark. Jaebum juga tidak bisa menghubungi Mark lebih dulu, karena Mark selalu menghubinginya dengan nomor baru dan akan langsung tidak aktif semenit setelah Mark mematikan sambungan teleponnya.

Jaebum juga sempat beberapa kali berbicara dengan Youngjae, yang Jaebum kenal sebagai sahabat dekat Mark kalau ia dan Mark sedang berbicara lewat telpon.

Dalam enam bulan hidup dengan menyandang status single tentu saja membuat Jinyoung kesepian, waktu dulu ia masih dengan Mark, meskipun Mark jarang menghubunginya tapi Jinyoung setidaknya punya seseorang untuk dia tunggu setiap minggu, dia nanti setiap hari. Tapi sekarang? Hampa, ia bahkan masih sering menangis kalau ingat Mark sudah bukan dengannya lagi. Kalau Mark sudah pergi. Apalagi harus membayangkan kalau Mark sudah menjadi milik orang lain.

Sebenarnya kalau Jinyoung mau, Jinyoung bisa saja memilih satu laki laki atau perempuan yang dia suka untuk dijadikan kekasih, tapi ayolah Jinyoung sekarang sudah berubah. Ia ingin membuktikan pada Mark kalau dia bisa setia, kalau Jinyoung masih mencintai Mark, kalau hati Jinyoung hanya untuk Mark. Meskipun tentu saja Mark tidak tahu, atau mungkin tidak perduli.

Ada satu rekannya sesama relawan yang dari sejak Jinyoung bergabung beberapa bulan lalu terus mencari perhatian terhadapnya, bahkan terang terangan berkata kalau ia menyukai Jinyoung.

Namanya Yugyeom, Kim Yugyeom. Seorang relawan yang meskipun usianya masih sangat muda, dia seumuran bambam tapi dia adalah sunbae untuk Jinyoung karena dia sudah bergabung di komunitas ini sejak ia masih di level freshmen di Universitas.

Awalnya Jinyoung pikir Kim Yugyeom itu adalah orang yang mempunyai tingkat menyebalkan diatas rata rata. Jinyoung tidak pernah berpikir kalau Yugyeom itu menyukainya, karena setiap berhadapan dengannya yang Yugyeom lakukan hanyalah mengetest kesabaran Jinyoung.

Yugyeom sebenarnya orang yang baik, wajahnyanya cukup tampan meskipun dimata Jinyoung tidak ada yang lebih tampan selain Mark, tinggi, dan mempunyai postur badan yang bagus.