12

1.2K 103 11
                                    


Unedited

"mau sampai kapan kau seperti itu hyung? Youngjae baru saja sampai ke barak tentara, ia menempatkan dirinya ditepi ranjang sempit yang kini sedang dihuni seorang Mark Tuan yang sejak beberapa jam yang lalu tersenyum sendiri sambil memandang langit langit.

"huh?" Mark mengalihkan pandangannya pada Youngjae, bingung,

"kau Nampak seperti orang gila hyung. Meskipun aku belum pernah secara langsung berkomunikasi dengan orang gila, tapi menurut survey yang pernah aku lakukan karakteristik orang gila itu persisi dengan apa yang aku lihat sekarang."

"aku tidak gila Youngjae-ah." Jawab Mark, kembali menatap langit langit.

"setidaknya belum." Jawab Youngjae tidak mau kalah.

"hehe. Kau habis darimana? Hari ini kita libur" Mark bangkit dari posisi tidurnya, dan duduk di samping Youngjae.

"Markas pusat. Komandan memanggilku. Aku heran kenapa dia tidak memanggilmu saja, padahal kau pemimpin kelompoknya." Youngjae yang saat itu sedang melepas sepatu, sedikit merenggut.

"apa katanya? Aku sudah bilang pada komandan kalau aku tidak ingin diganggu hari ini, aku kan prajurit yang rajin jadi aku punya banyak cara untuk merayu komandan." Jawab Mark santai.

"ya ya ya dan tidak ada, Komandan hanya mengevaluasi keadaan dan menyuruh kita bersiap, penugasan kali ini akan segera selesai. Mungkin kita bisa pulang dalam dua minggu kedepan."

"benarkah? Ah sayang sekali."

"apanya yang sayang sekali? Bukannya bagus? Kita bisa pulang hyung dan tidur ditempat yang lebih baik." Youngjae menatap Mark heran. Diam sebentar, Youngjae memperhatikan raut wajah Mark. "Ah iya, kalau kita sudah selesai tugas itu artinya kau dan Jinyoung hyung juga tidak akan bertemu kan?"

"hmm, kita akan berpisah lagi." Mark menghela nafas panjang.

"kau minta ditugaskan di Seoul saja hyung, kau kan punya segudang cara untuk merayu komandan." Kata Yongjae sedikit meledek Mark.

"Komandan bilang itu pengecualian." Jawab Mark dengan kepala menunduk dalam yang direspon Youngjae dengan anggukan tanda mengerti.

"Ngomong ngomong kau dari mana hari ini hyung?"

Raut wajah Mark sontak berubah cerah, matanya berbinar dan senyumnya mengembang, "coba tebak."

"paling juga ke tempat anak anak dan bertemu Jinyoung hyung." Youngjae menjawab malas.

"Ya Tuhan, Youngjae kau hebat. Kenapa kau bisa tahu? Apa kau mengikutiku?" Mark merespon dengan benar benar over excited. Dan tentu saja Youngjae hanya memutar bola matanya dan menjawab dengan datar.

"Tidak."

"Lalu bagaimana bisa tahu?" Mark masih dengan mode over excitednya kembali bertanya.

"Tercetak jelas diwajahmu hyung." Jawab youngjae sambil mengambil sepatunya, menyimpannya dipinggir lemari kecil lalu beranjak tidur tanpa memperdulikan ocehan Mark yang masih dalam mode yang sama.

Youngjae menghela nafas, matanya terpejam, seumur umur ia mengenal Mark yang kharismatik sekarang image Mark yang dikenalnya karismatik itu hilang dalam semalam saja. Sungguh Mark yang ada di dalam satu ruangan dengannya kini jauh dari kata karismatik. Dia tak Nampak seperti prajurit, apa lagi pemimpin kelompok yang selalu mendapat perhatian penuh karena kinerjanya yang luar biasa, apakah efek seorang Park Jinyoung bisa segini besarnya?sungguh Mark hyungnya benar benar gila hanya karena seorNG Park Jinyoung. Youngjae memijat pelipisnya aigoo Mark hyung, kau sudah gila.

LOST (edit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang