unedited
"...sekian yang dapat kami kabarkan..." Jaebum mematikan televisi sesaat setelah si pembaca berita mengakhiri salam penutupnya. Ia berbalik memperhatikan Jinyoung, yang sejak 20 menit yang lalu sibuk berlalulalang kesana kemari sambil berkemas.
"kau yakin akan pergi?"
"mm tentu. Aku harus."
"tapi kau kan terbilang aggota baru Jinyoung, kenapa harus kau? Kenapa tidak orang lain? Si Yugyeom itu misalnya?"
Jinyoung menghela nafas sebentar. Dulu Jaebum sangat mendukungnya untuk bergabung dengan tim relawan, tapi disaat tenaganya dibutuhkan Jaebum malah seperti menahannya pergi.
Ya, beberapa saat yang lalu Jinyoung menerima telpon dari pusat yang mengatakan kalau dia membutuhkan 10 tenaga relawan tambahan untuk dikirim ke daerah evakuasi warga yang menjadi korban perang saudara antar wilayah di daerah Gwangju. Situasi yang memanas dari kedua belah pihak menyebabkan pemerintah turun tangan dan mengamankan warga sipil yang menjadi korban.
Pemerintah juga sudah beberapa kali turun tangan untuk ikut mengakhiri perang ini degan mengirimkan baik itu tentara atau polisi ke medan perang, hingga berakhir dengan kedua belah pihak tersebut berbalik menyerang mereka.
Menurut beberapa korban peperangan ini terjadi ketika para provokator dari dua belahpihak tersebut yang memang sudah tergabung dengan organisasi penentang pemerintahan yang kemudian menggabungkan dua wilayah tadi menjadi satu untuk kemudian membentuk suatu negara baru sebelum nantinya mereka akan memperluas daerah mereka. Namun sayang percekcokan terjadi ketika mereka ingin memilih siapa yang menjadi pemimpin mereka sehingga terjadilah peperangan ini.
Sebenarnya ini bukan kasus baru bagi pemerintahan karena beberapa bulan lalu juga terjadi kasus serupa didaerah lain (yang Mark tangani).
"cepat atau lambat aku pasti akan dikirim ke lokasi hyung, apa bedanya dengan aku yang pergi lebih cepat?"
"tapi bukannya yang mereka butuhkan sekarang itu tenaga medis? Bukan dibidang pendidikan?"
"setidaknya aku sudah pernah ikut pelatihan kan hyung, lagipula di bidang apapun itu, yang jelas tenagaku dibutuhkan sekarang. Jiwa kemanusiaanku sudah bangkit. Aku tetap aka pergi walaupun kau menahannya lagipula kau dulu sudah sangat mendukungku kenapa jadi seperti ini?"
"aku pikir kau akan pergi ke daerah pelosok yang damai dan mengajar disana, aku tidak berpikir kalau kau akan pergi juga ke tempat dimana terjadi perang saudara yang berbahaya seperti sekarang. "
"aku akan baik baik saja hyung. Kau bisa menyusulku ke Gwangju kalau kau mau, daerahnya kalau tidak salah dekat perbatasan kota."
"aku harus pikir pikir dulu. Takut tertembak."
"terserah."
Malam itu Jinyoung habiskan untuk mengemasi barang sambil mendengarkan ocehan Jaebum tentang ini itu.
Paginya Jinyoung bangun dengan semangat berbeda, akhirnya dia mendapatkan tugas pertamanya. Ia terpilih menjadi salah satu dari 10 relawan yang akan dikirim ke lokasi. Sebenarnya ia dipilih dengan berat hati, mengingat Jinyoung merupakan anggota baru dan hanya dilatih beberapa bulan untuk menangani bidang medis atau P3K. Meskipun untuk kemampuannya tidak diragukan tentu saja karena dia Sarjana Pendidikan. Tapi tetap saja, saat ini dia tidak dikirim sebagai tenapa pendidik tetapi tenaga pembantu untuk membantu tim medis dan Sar.
Seniornya mengijinkan Jinoung untuk ikut karena mereka melihat potensi Jinyoung, kesigapan Jinyoung dan rasa kemanusiaan Jinyoung yang dalam dan akhirnya jadilah Park Jinyoung menerima tugas pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (edit)
FanfictionMark meninggalkan Jinyoung untuk menyelsaikan studynya, Jinyoung yang kesepian tidak sadar melakukan kesalahan fatal yang sulit dimaafkan. Markjin / Jinmark / Marknior / Mark / Jinyoung / with the appeareance of GOT7 members. Unpub soon 😉