Angin ribut

31 3 0
                                    


Sore yang sepi, Dimanakah semua orang.

Walau hanya sendiri rasa ramai itu belumlah hilang walau hanya dihati ,walau hanya sebentar tetapi menjejak dilubuk hatiku.

Sudah jam 5 pasti semua siswi sudah berada diasrama.

Pasti ibu Hilda menahan tasku.

Kelas ini telah kosong, bahkan tidak ada benda yang tertinggal dimeja atau laciku.

Aku harus siap mental untuk menghadapi ibu Itu dikantor guru.

Aku berjalan menuju kantor guru. Hanya saja aku merasa sedikit lebih ringan dari pada tadi siang.

Aku bercermin, dikaca jendela.Langkah kakiku berhenti.

“Criss... Itu namanya.”
kataku sambil bercermin dikaca jendela.

“...Dari asrama Pangeran Garam...,”Kataku lagi sambil memperbaiki poniku.

Lucu,rasa lucu dan malu yang bercampur,kulihat senyuman diwajahku.

“..Pemuda yang me-”

APA!!

Apa yang aku lakukan.
Kenapa aku jadi aneh begini?
Kenapa aku jadi cengar cengir begini?.

Kenapa???!!!

Gadis Goblok!!!

Aku melanjutkan langkahku yang terputus menuju kantor guru.

Aku penasaran kata-kata apa saja yang akan dilontarkan Bu Hilda padaku.

Mass bodo

Aku sadar bahwa aku akan mendapat masalah, aku pasti akan dimarahi hanya saja kali ini rasanya aku tidak sepanik tadi.

“Selamat sore kak..”sapaku kepada kak Adi yang baru keluar dari kantor guru.

“sore.. “balasnya.

“Ini” katanya sambil menyodorkan ransel unguku.

Hah?

Aku hanya diam terbelongo menatap ranselku.

Aku tidak tau tapi ada perasaan lega yang menyelimutiku.

Padahal baru saja aku berlagak tidak peduli.

“lho?kenapa?”tanya kak Guru.

Akupun meraih tas ranselku darinya.

“Terimakasih kak”kataku.

“Terimakasih,terimakasih banyak kak!!”kataku antusias sambil membunggkuk sedikit.

“sekarang kamu kembali ke asrama sedikit lagi ada pengumuman..”
Kata Kak Adi sambil tersenyum.

Lalu dia mengarahkan telapak tangannya kepadaku.Jujur aku bingung.Maksudnya apa??

“..salim”katanya “masa gak mau Salim sama guru..”ledeknya.
Sambil tersenyum aku menyalimnya.Lalu berlari menuju gedung asrama.

Aku hampir menangis.Menangis karena perasaan Lega.
Terimakasih Tuhan aku bersyukur

Ketika aku membuka pintu kamar,Michelle menatapku.

Dari tatapannya,aku tau dia prihatin kepadaku.Lalu dia tersenyum.

“Maaf aku membuka lemarimu.Aku kira kau akan terlambat ke asrama.Jadi aku siapkan seragammu.”katanya.

“Kau baik sekali.Terimakasih”kataku sambil tersenyum.

Teman yang sangat baik.

“Sebenarnya itu idenya nia”sahutnya.

Nyata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang