Aku heran kenapa aku bisa sesedih ini saat mereka berdua meninggalkanku.
Aku seperti orang kesepian padahal bukan hanya mereka yang berteman denganku.Atau mungkin aku merasa kesepian karna disini hanya aku sendiri.
Tapi aku sadar hanya mereka sahabatku.Mereka yang benar benar mengenalku,Dan mereka seperti keluarga bagiku,seperti saudara tapi lebih.
Rasanya seperti terkena hujan yang makin lama makin deras curahnya,hingga hujan itu menjadi badai.
Kau akan merasa kedinginan dan sakit karena setiap titik air hujan menusuk kulitmu.
Lalu badai itu mendatangkan banjir.Secarah perlahan banjir itu mulai menyapu segalanya,segalanya disekitarmu.Walau tidak secepat Tsunami tapi perlahan menenggelamkan
,menghanyutkan.Sehingga kau seakan meraih dan menyelamatkan semuanya,sebelum sumuanya hilang.
Tapi pada akhirnya kaupun akan tenggelam.
Saat aku mengangkat kepalaku,aku melihat ada sebuah gerbang yang terbuka.
Gerbang besi dengan warna hitam, gerbangnya lebih tinggi dan lebih lebar dari pintu tapi tidak terlalu besar.
Tanpa pikir panjang aku mengayunkan kaki dan melewati gerbang tersebut.
Gravitasi berhasil menarik setetes air mataku.
Tapi aku tidak nangis aku hanya sedikit marah,sangat sedih dan mungkin capek.
Hanya itu.Disini tempatnya sejuk dan tenang sekali.Pemandangan yang amat asri,aku bisa langsung melihat ke taman asrama yang penuh pohon dan bunga.Ada dua ekor kupu-kupu yang sedang terbang diantara bunga-bunga.Yang satu berwarna kuning putih dan yang satunya lagi merah.
Dari sini aku dapat melihat ke gedung sekolah dan gedung asrama, tapi agak sulit karena terhalang pohon.
Anehnya kenapa disini sangat sepi?,Padahal ini akan menjadi tempat belajar atau nongkrong yang seru.
Langkah kakiku belum berhenti menyusuri koridor tapi aku masih belum melihat ujung koridor ini,dan itu membuatku sangat penasaran.
"Tunggu!"langkahku terhenti.
’’Jam berapa ini?’’cetusku.Aku tersadar bahwa kakiku telah membawaku jauh meyelusuri koridor ini.
Dengan sigap aku melihat pergelangan tanganku dan rupanya aku tidak mengunakan jam tangan pada hari ini,Seperti tidak sengaja menjatuhkan telur.
Begitulah perasaanku saat ini.Langkah kakiku kupercepat.Setiap langkah membuatku kawatir,aku akan terlambat ditambah detak jantung yang semakin kencang seakan menjadi pompa untuk kakiku sehingga langkahku semakin cepat
sekarang aku berlari.Melihat gerbang koridor yang semakin dekat membuat langkahku semakin cepat saat berlari,Kini yang bisaku dengar hanyalah dengupan jantungku.
Tiba-tiba aku menabrak sesuatu sampai aku Terjatuh dan membentur lantai dengan sangat keras.
Bahkan aku merasa tidak bisa bangun,
kepalaku pusing dan sisi kiri tubuhku sakit karena membentur lantai,mataku sedikit berkunang-kunang.Aku tidak menjerit tapi sakit rasanya,Aku menarik tubuhku sendiri dan memperbaiki letak kakiku,terkadang aku benci menggunakan rok.
Aku berusaha untuk duduk walau kepala dan sisi tubuh bagian kiriku terutama lengan terasa sakit.
Aku baru saja ditabrak seseorang yang sedang berlari dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyata?
Ficção AdolescenteAku patah hati pada sahabtku dan rasanya sakit sekali,kau akan mengerti bila sudah merasakannya. Tapi Hatiku mulai terobati karena aku bertemu Chris yang datang seperti angin puyuh dihidupku,Dia adalah 'teman' yang sangat perhatian dan bukti nyata s...