Author pov
Tanpa sengaja adit yg lewat didpn kantr ali melihat prilly yang sedang menangis, awalnya dia fikir setelah kejadian dirmh sakit tdk akan ada lagi air mata yg jath tapi nyatanya sampai sekarg air mata itu mash setia untk menumpahkan semua kesedihan yg dirasakan prilly. Akhirnya adit memperlambat laju mobilnya."Prilly"
"Adit"
Prilly heran bagaimana bisa adit sekarng berada disini, apa adit mengikutinya?sepertinya tidak mungkin jg lagian untk apa adit mengikutinya.
"Ayo masuk"
Prilly melangkahkan kakinya menuju mobil adit dan membuka pintu penumpang dibagian depan lalu tanpa aba aba air matanya tumpah sejadi jadinya akhirnya adit memutuskan untk mencari tmpt ngobrol.selama diperjalanan adit maupun prilly tdk berbicara karena adit saat ini tau bahwa kondisi prilly sedang tdk baik baik saja makanya dia memutskan untk merelakan prilly menangis sejadi jadinya agar ketika sdh capek menangis adit bisa tanya yah setidaknya mungkin menangis merupakan obatnya saat ini.
Setelah sampai ditempat yg dituju benar saja saat ini prilly sudah tidak menangis lagi, dan akhirnya keduanya memutuskan untk keluar dari mobil dan berjalan masuk untk mencari tempat duduk."Oke sekarg bisa kamu jelaskan ke aku knp kamu bisa menangis seperti tadi"
"Tadi... Aku ketemu ali...
"Buat apa lagi kamu ketemu sama dia?"
"Aku tidak bisa bohongi perasaanku saat ini adit kalau aku dan anakku merindukannya sangat"
"Tapi bukankah kita sdh menyusun rencana"
"Yah aku tahu, tapi....
"Tapi kamu tdk bisa meneruskan rencana itu?itukan yg kamu mau blg?sementara rencana kta sdh berjalan dan kamu dengn ngampngnya berubah fikiran"
Prilly hanya mengangguk, saat ini prilly benar benar pusing dia seperti abg labil saja yg sedikit sedikit berubah fikiran.
"Lalu apa yg ali katakan?"
"Aku blg kalau ini anaknya tapi dia gk percaya....
"Yah jelaslah dia gak percaya kan waktu dirmh sakit kamu sendiri dan aku blg kalau itu anak kt"
"Tapi aku udh jelasin kalau itu cuma bohongan"
"Pril pril, kamu kalau cinta sama org itu jangan cuma pakai hati tapi pakai otak jg,loh kira ali bakaln percaya segampang itu,setelah waktu itu kamu ngemis ngemis kedia kalau itu anaknya trus giliran dia udh nerima, loh malah blg kalau itu bkn anaknya dan sekrg loh blg lagi kalau itu anaknya. Yg ada diotak ali itu sekrg pasti mikirnya loh wanita murahan."
"Yah aku tahu, tapi aku tdk peduli itu hak ali mau anggap aku sebagai wanita apa tapi yg jelas aku sangat rindu sama dia adit dan anakku berhak hidup dengn ayah kandngnya"
"Terserah kamu saja, tapi asal kamu tahu aku rela jadi ayah dari anak yg ada dikandunganmu"
Prilly sempt terdiam tdk bergeming. Dia tdk tahu apa maksd dari perkataan adit barusan.
"Makasih"
Hanya itu yg dpt prilly katakan saat ini.****
Saat perjalanan pulang prilly bilg keadit untk dibawa kermh dimana dia dan ali pernh tinggal. Yah benar prilly ingin kembali tinggal disana karena dia berniat untk meluluhkan hati ali lagi walaupun mungkin hasilnya tetap sama seperti yg lalu tapi tak apalah.
Saat sdh sampai didpn rmhnya prilly lalu minta tolong ke adit agar brgnya bisa dikembalikan lagi kesini. Setelah sedikit berbincang dengn adit akhirnya prilly menghela nafas seblm dia memasuki rumah itu.
Saat dibukanya pintu rumah itu dia tersontak kaget karena saat ini ali sdh ada dihadapannya dengn tatapan tajam. Sebenarnya ali tdk tahu apakah tindakannya ini benar atau salah karena saat ini dia sdh dibutakan dengn kejadian saat dirumah sakit yg lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always Wrong
Fanfiction"Kenapa setiap yg aku lakuin itu selalu salah dimata kamu li, aku tau kamu terpaksa menerima perjodohan ini karena orang tua kamu, bahkan setelah menikah pun kamu tak ingin menyentuhku dan kamu lebih memilih melakukan hal yg hanya pants dilakukan ol...