8

5.4K 163 5
                                    

Author pov
Setibanya dirmh ali lalu menarik prilly masuk kedalam kamar dan sejak saat itu juga ali mengeluarkn kemarahannya.

"Maksud loh apa jalan sama adit di mall berduan lagi?harus berapa kali sih supaya loh ngerti?ohh atau jangan jangan bener apa yg gw katakan kalau ternyata loh sama adit itu selingkuh dan ini anak dari hasil selingkuh kalian"

"Tadi aku cuma minta ditemanin ke mal aja li, aku sama adit hanya sebatas sahabat gk lebh apa salah kalau seorang sahabat jalan bareng?, kamu harus percaya sama aku li. Aku sayang dan cinta sama kamu mana mungkin aku melakukan hal itu kepada orang lain apalagi adit"

"Emang gk salah kalau seorang sahabt jln bareng tapi bagi gw itu salah karena loh dan adit itu lawan jenis, pokoknya gw gk percaya. Yg gw tau anak yg loh kandung itu adalah ank adit jadi yg harus urus anak itu yg loh sama adit gw gk mau terlibat dalam masalah ank itu"

"Tapi ali demi allah ini anak aku sama kamu, apa yg harus aku lakukan agar kamu percaya kalau ini anak kita?"

"Loh yakin akan lakukan apa saja?"

"Iya ali aku yakin"

"Termasuk jauhin adit?"

"Kalau masalah itu aku gk yakin"

"Nah benar kan apa yg gw katakan, buktinya loh gk bisa jauh dari adit cihh sebenarnya suami loh itu gw atau adit?"

"Bukan gitu ali tapii...baik aku akan jauhin adit kalau mmg cuma itu yg buat kamu percaya kalau yg aku kandung itu ank kt"

"Bagus istri yg baik "

Setelahnya ali langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya begitupun dengn prilly dia memilih untuk keluar dari kamar ali dan menuju ke kamrnya. Prilly sempt berfikir apakah dia bisa menjauhi adit seperti yg dikatakan ali karena bagi prilly ali bukan lagi teman biasa dia menganggap adit seperti kakak untuknya.

****
Saat malam tiba prilly tdk bisa tidur, dan biasanya hal yg dilakukan saat seperti ini yaitu menelpon adit untuk mencerita hal yg terjadi disetiap harinya. Prilly memang sering curhat masalah hubungan rumah tangganya dan ali kepada adit karena menurutnya hanya adit yg dpt menjadi pendengr dan penyemangat yg baik untuknya.

"Apa aku telfon adit aja?tidak tidak gk boleh aku sudah janji sama ali kalau gk akan berhubungan lagi sama adit. Semoga keputusanku ini benar"

Tiba tiba hp prilly berdering dan menampilkan nama adit pada layar hpnya.

"Adit?apa aku angkat aja?prilly ingt ingt"

Akhirnya prilly mendiamkan saja panggilan masuk dari adit namun adit tetap saja menelpon hingga beberapa kali dan akhirnya prilly mengangkat telfn itu.

"Hallo adit?ada apa?

"........."

"Tadi aku darii ehmm dari dapur"

"......"

"Iya aku baik baik saja,udah barusan tadi aku makan"

"......."

"Sebaiknya udah dl deh soalnya udah malam kamu tidur aja"

Tiba tiba pintj kamar prilly terbuka dan ternyata org yg membuka pintu kamarnya ternyata ali yg sekarng sedanv memasanh wajah yg tak dapat di artikan lagi entahlahh mungkin saja dia marah atau apalah.

"Malam malam gitu loh telfonan sama siapa?"

"Udah dulu yah adit"

"......"

"Oh jadi loh terfonan sama adit,katanya loh akan jauhin adit demi gw tapi nyatanya sekarng apa?loh telfonan sama adit cihh dasar pembohong loh. Ngapain emang telfonan mlm mlm sama adit ohh mau saling nanya kondisi masing masing atau mau ucapin good nigth mungkin atau bahkn bicarain soal ank kalian iya?bagus yahh"

Always WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang