10

6K 161 10
                                    

Author

Berbeda dengan ali saat ini prilly tertidur lelap mungkin dia lelah dengn apa yg terjadi seharian. Sampai tiba tiba terdengr suara ketukan. Akhirnya prilly membuka mata dan melangkah dimana pintu terletak.

"Iya ada apa?"

"Maaf apa anda bu prilly,kami ditugaskam sama pak adit untk membawa barg anda kesini"

"Iya sy prilly,oh kalau begitu bargnya dibawa mask saja"

Setelah petugas itu membawa masuk barangya prilly sempat menghela nafas dan berfikir bahwa mungkin ini yg terbaik untknya saat ini meninggalkan ali yg sama sekali tidk peduli dengannya.tiba tiba hpnya berdering dan menampilkan nama adit dilayar hp.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, barang kamu udah sampe belum?"

"Udah kok ini petugasnya jg baru plg"

"Yaudh kalau gitu aku kerja dl yah, mungkin besk aku akan kekontrakan kamu"

"Iya maaf juga udah repotin kamu"

"Iya iya sudah dl yah kamu lanjut istirahat sj"

"Iya"

Prilly pov

Jujur sj saat ini aku merindukan ali lelaki yg ku cintai tapi apa ali jg merindukanku?kurasa tidak, karena dihatinya kan cuma ada niki aku kan cuma dianggap parasit huh malang sekali nasibmu prilly.

Author pov
Lagi lagi hp prilly berdering tanpa melihat sapa yg menelfon dia langsung menerima telfon itu.

"Halo ada apa lagi adit"

"Ini gw ali"

Prilly tidak bergeming, lalu melihat nama yg ada dilayr hpnya astaga ali menelfonnya.

"Maaf anda salah sambung"

Prilly lalu mematikan telfonnya, saat ini memang dia merindukan ali tapi jujur sj dia jg mash belum siap untk ketemu atau untk mendengr suaranya sj.

Berbeda dengan prilly saat ini ali terlihat sangat kacau, bagaimana bisa dia salah sambung jelas jelas dilayar hpnya tertulis nama prilly dan oh iya tadi prilly menyebut nama adit jujur hatinya tiba tiba sesak. Knp hrs nama lelaki itu yg ia sebut.

"Aggrhhhh"

Ali membanding barg apa sj yg ada didlm kamarnya emosinya saat ini tidak dpt dipungkiri lagi. Bahkan bi inem yg sedari tadi mengetuk pintu kamarnya dia abaikan, bi inem pusing entah apa yg hrs dia lakukan apa sebaiknya dia menelfon prilly atau membiarkan ali begitu sj toh pasti jg sebentr dia akan berhenti.

"Bodoh lo ali bodoh kenapa loh tega sih hah kenapaaaa"

Ali terus memaki dirinya dan memukul dirinya sendiri. Yg difikirkan saat ini adalah prilly dan prilly tanpa memikirkan dirinya sendiri yg benar benar berantakan. Entah sudah berapa gelas minuman keras yg dia minum, tiba tiba kepalanya pusing dan semuanya gelap. Bi inem yg menyadari sdh tidk ada keributan lagi didlm tiba tiba mask dan langsung kaget melihat kondisi ali. Akhirnya di memutuskn untk menelfon rmh sakit karena tdk mungkin kalau dia menelfon mama ali bisa bisa semuanya ketahuan.

Setelah sampai dirumah sakit dan sudh diperiksa akhirnya ali dibawa keruang rawat inap. Tapi keadaannya memang mash belum sadar sempt tadi dia jg memunthkan semua yg ada diperutnya, mungkin semua karena terlalu banyak minum makanya seperti ini ditambh lagi kondisinya yg tidak dpt disebut dengn kata baik baik.
Tiba tiba ali memanggil nama prilly berkali kali, akhirnya bi inem mencoba untk menghubungi prilly dan untng sj prilly mengangkatnya.

"Halo non prilly"

"Iya bi ada apa"

"Den ali mask rumah sakit non dan dia manggil nama non prilly terus bi inem khawatir soalnya dari semalam den ali belum sadar jg"

Always WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang