2. Tabrakan

23 6 8
                                    

"Pinkk!! Heyyy!!" Kubangunkan Pink dari lamunannya

"Apaan sih feb? bisa gak sih gak teriak teriak?" Jawab Pink kesal

"Loh? Maaf deh, soalnya dari tadi lu bengong terus" Jelasku agar Pink mengerti.

"Adam.. ganteng ga Feb?" Tanya Pink yang membuatku kaget

"Eh? cowo yang tadi? emang kenapa? lu suka ya? Hmm.. menurut gw gantengan Dito kok Pink" Dito adalah teman dekat Pink dari SMP. Katanya sih Pink suka sama dia.

"Gw padahal baru pertama kali liat dia, tapi kok rasanya jantung ini mau copot aja!! Dito? ah lupain aja lah dia. Katanya udh dpt pacar anak kelas 10 brp gitu" Pipi pink memanas dan memerah

"pft, seterah lu aja deh. Tapi menurut gw Ari lebih ganteng dan manis tuh dari Adam" Candaku

"ehh febryyyy" Sapa Ari yang datang ke tempat duduk yang ada didepanku dan pink

"Izzz, si pengganggu datangg" Sindir Pink kesal

"Biarin aja dia, paling ntar bosen sendiri. Oh ya pink mama sama papa ga pulang hari ini, gw nginep dirumah lu yaaa???" Tanyaku.

"Waaaaaa... boleh banget tuhh Febbb, besok kan libur jadi asikk deh bisa main sampe larut sama lu, mamih juga pasti seneng ada lu main" Pink terlihat senang.

"Gw ikut donk!" Seru Ari yang membuat aku dan Pink tertawa

"heh, mangnya lu mau ikut main barbie?" ledek Pink yang bercanda
_______________________
(Dirumah Pink)
19.00 pm
Tringgg... Tringgg
"Pink, ada telphone tuhh. Angkat dlu gih" Tegurku

"ya" pink mengambil telphone rumah itu dari tempatnya.

.
"Halo"
"Pink ya?"
"iya, ini siapa ya?"
"Ini tante dian pink, bilang sama Febry suruh pulang. Dia lagi main dirumahmu kan? soalnya gerbang rumah digembok tante ga bisa masuk. Kuncinya dibawa Febry"
"Ohh oke tantee, nanti aku bilangin Febry"
.

"Mama?" tanyaku setelah Pink menutup telphone rumahnya

"Iya, lu suruh pulang. Mama lu dah dirumah cuman gerbangnya digembok sama lu jadi ga bisa masuk" jelas Pink

"yahhh, yaudah deh Pink, gw pulang ya. Tante Febry pulang" pamit sama pink dan tante Kayle *mamih Pink
________________________
(diperjalanan pulang)

Karena sudah malam, jalanan rumah kerumah sepi. Terkadang di dekat jembatan yang mau kulewati suka ada preman preman. Jadi ngeri deh. Apalagi sekarang aku naik motor takut dibegal. 'ah aku ngebut aja lah biar cepet sampai rumah'. Aku pun ngebut dari keluar perumahan Pink sampai di jembatan ...

Bruakkkkk

'eh? kepalaku.. sakitt'
Sekilas tadi aku melihat ada seseorang yang sedang ngebut. Entah aku yang menyenggol motornya atau dia yang menyenggol motorku yg pasti aku dan orang itu kehilangan keseimbangan dan jatuh. Aku segera berdiri dan membetulkan motorku. motorku sedikit lecet. Ku lihat ke belakang dan orang yang ngebut tadu juga membenarkan motornya.

"Heii!!" Teriakku padanya

Ia melirik kepadaku, dia seorang laki laki.

"Malem malem jangan ngebut ngebut! mentang mentang jalanan sepi seenaknya ya nyenggol motor orang" padahal aku juga tadi ngebut ngebut. Aku juga ga tau sih siapa yang salah. Tapi aku ga mau kalah sama dia. Aku berjalan ke hadapannya dan membentaknya. Aku tak mengenal wajahnya dia tinggi sekali untuk melihat matanya saja aku harus menaikkan sedikit kepalaku.

"Bukannya tadi lu yang nyenggol motor gw sampe lecet gini!" Bentaknya balik

"ehhh enak aja lu cari cari alasan, ubah ubah fakta!" Karena dia mencari alasan dan tidak minta maaf aku semakin kesal.

Pov Author

"Pokoknya lu harus ganti" Febry dan laki laki itu membentak dengan kalimat yang sama dan menyebutkannya di waktu yang sama.

"e..eh? po..pokoknya lu harus bayar uang benerin motor gw yang lecet. Kepala gw juga sakit!" Pipi Febry memanas dan memerah .

"Liat dengkul kaki gw! berdarah nih" laki laki itu menunjukkan kakinya yang terbeset ke aspal. Darahnya cukup banyak.

Febry pun menatap tajam ke laki laki itu

'i have a pen.. i have a apple.. uh..'

"pftt, ringtone?" laki laki itu tertawa

Pov Febry

Sial mama nelphone, aku lupa mama dah nunggu. Kalau tetep debat siapa yang salah bisa bisa mama yang nyamperin aku kesini. Udah deh nanti aja bahas masalahnya

"Heh! jangan ketawa lu. Siapa nama lu? Minta nomor hp!!" Aku yang terburu buru ingin mengakhiri permasalahan ini

"Nama gw Robert. Nomor hp gw udh ada di kontak lu kok"

"hah?" Apa maksudnya? aku tidak mengerti.

"Weehhh pak kepsek" tunjuknya ke belakangku

"mana mana?" secara refleks aku melihat kebelakangku untuk memastikan adanya pak kepsek

brmmm.....

"loh?" saat aku mengembalikan posisi, ternyata Robert sudah tidak ada. Dia menipuku dan meninggalkanku. sial dia! awas aja nanti
____________________
(dirumah*kamar)
'nomor hp gw udh ada di kontak lu' eh tadi dia bilang klo nomor hpnya udh ada dikontak ku? dia bercanda kali ya? coba cek aja deh.

saat aku pencet cari dan menulis namanya Robert ternyata benar benar ada. Waw hebat! bagaimana nomornya bisa ada dikontakku? coba sms aja deh
__________________
'hei' aku mulai sms
'ho?'
ternyata responnya cepat dia langsung menjawab pesanku secepat kilat
'Robert?' tanyaku
'...'
dia menjawab tapi aku tak paham maksudnya hanya 3 titik?
'jangan lupa bayar uang laundry bajuku yang kotor karena jatuh tadi' aku bingung mau bilang apa. Masalah yang tadi pun tak terpikir olehku, aku malah mengajaknya bercanda.
'Oke'
lohh? apa dia menjawabnya dengan serius?
'Aku bayar disekolah'

ehh? sekolah siapa??

Tak terlihat tapi adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang