3. Satu sekolah dengannya

14 6 4
                                    

05.30 a.m
Aku dibangunkan oleh jam wekerku. Aku langsung mandi dan sarapan. Seperti biasa, aku bangun sudah tidak ada mama dan papa mereka selalu bangun pagi dan lagsung pergi kerja. Aku anak tunggal dari keluarga 'karunia'. Dirumah aku sering sendirian, pembantu pembantu yang bekerja dirumahku selalu pulang siang, supir keluargaku ada 3 untuk ayahku 'pak rumin', ibuku 'pak karta', dan aku 'pak dono'. Supir khusus untukku sering berada di warung yang letaknya tak begitu jauh dari rumahku.

06.30 a.m
Aku sudah siap pergi kesekolah. Biasanya dijam segini Supirku pak Dono sudah berada di dalam mobil. Jadi aku tinggal masuk ke dalam mobil.

06.45 a.m
Aku sudah sampai dikelasku. Kelas masuk jam 7.30 a.m masih lama lahh

"Pagii, Febbb" Seperti biasa Nasya selalu menyapaku lebih dulu ketika aku baru masuk kesekolah.

"Pagi. Nas... Pink" Sapaku balik.

"Eh pagi, Feb" sapa Pink.

"Oh ya Pink. Kemarin motor gw tabrakan ama cowo aneh"

"Hahhh? masa sih? terus motor lu gimana? rusak? lecet? parah?" Tanya Pink yang terlihat panik

"Kok malah motor gw sih yang di khawatirin?! kesel deh. Motor gw ga kenapa napa! huh" aku membuang muka karena kesal

"Ahahahaha.. Aku kan bercanda Feb. Lu gpp kan?" Tanya Pink lagi.

"Gpp sih cuman kepala gw masih sakit aja. Tapi cowo yang nyenggol gw kakinya luka." Cemas

"Oh ya? Lu ga bilang ke mama?" Gelisah.

"Gak. Gw takut diomelin. huhu. Cowo itu aneh banget deh Pink. Gw kan bercanda bilang dia suruh ganti uang laundry baju gw yang kena tanah eh dia malah bilang oke, Trus trus dia padahal ga ngasih nomor telphonenya tapi di hp gw ada nama dia!! aneh banget kan?" Jelasku

"hahahaha, jahatnya lu bilang suruh ganti uang laundy" Pink menepuk keningnya

"Emm.. kok bisa ya? mungkin dia masukin nomor hpnya pas lu jatuh dari motor" Lanjut Pink

"Yaelah. Ga masuk akal banget lu Pink. Oh ya, dia bilang dia bakal ganti disekolah. Maksudnya sekolah mana gw ga ngerti deh. Gw bales malah ga dijawab padahal sebelumnya dia jawab pesan gw secepat kilat" Aku memanyunkan bibirku

"Permisi.. benar dikelas ini ada murid yang namanya Febry?"

Degg..

"Eh? kayak ada yang manggil gw deh, Pink" Aku menepuk pundak Pink

"I..Itt..uu" Pipi Pink memerah dia benar benar terpesona sambil melihat ke arah pintu kelas

"Lu liatin apa sih?" Aku kebingungan melihat ekspresi Pink yang merona.

Aku pun melirik ke arah pintu kelas yang dari tadi dilihat Pink.

"E..hhh??? Ro-bert?" Aku kaget setengah mati melihat Robert satu sekolahan denganku.

saat aku melihat ke arahnya, dia pun langsung melihatku juga

"Oh itu dia orangnya" menepuk pundak teman kelasku yang ditanyanya tadi.

"Loh..Loh..Loh..." Aku kehabisan kata kata bertemu dengannya lagi. Ternyata dia satu sekolahan dengaku. Dia terlalu tinggi untuk kelas 11/12. Dann.. aku baru menyadarinya kalau wajahnya sangat tampan. Tadi malam aku kurang jelas melihat wajahnya.

"Jujur gw ga enak ganti uang laundy bajulu didalem kelas lu ini. Apalagi temen temen lu pada ngeliatin ke sini. Emm terutama yang duduk disebelahlu. Jadi.. karena nanti lu kena sial gw beliin lu baju sama celana panjang nih" memberikan bungkusan berwarna hitam

"ee..sial? ee..makasih..ya" mengmbil bungkusan yang dikasih Robert.

Tiba tiba Robert mendekatkan mulutnya di telingaku yang membuatku benar benar panas. Semua teman temanku melihatku dengan tatapan sinis

"Hari ini jangan pulang lewat Jln.Timur/Jangan naik mobil" Robert berbisik

Robert pun keluar dari kelas setelah berbisik kepada ku

Dan dengan cepatnya teman temanku berdatangan ketempatku. Bertanya tanya yang tak dapat ku jawab. Dan mereka semua mengira aku jadian dengan Robert. Kecuali Ari yang tak ikut kumpul dimejaku. Dia hanya diam duduk di kursinya dan melihat ke arah jendela. Tatapannya sinis, raut wajahnya sungguh kesal. Apa dia marah padaku?

Tak terlihat tapi adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang